Bs13

2.8K 352 34
                                    

🍁Please typo tandai🍁

"Kakak... " Winter berlari kecil menghampiri delusa yang tengah berdiri bersama ketiga temannya dengan ransel besar yang kakaknya itu dukung di punggungnya.

Delusa menoleh dan tersenyum melihat winter yang sudah sampai di depannya "lo ikut kemah juga dek " Tanya delusa sembari mengusak gemas puncak kepala winter.

Winter mengangguk dengan semangat dan dia tiba-tiba memeluk erat badan delusa " Winter kangen kakak, rumah sepi banget semenjak kakak gak ada... " Cicit winter mengadu dengan muka sedihnya.

"Gue kangen lo, mama, papa, sama juan juga tapi untuk sementara ini gue gak bisa berkunjung kerumah dulu " Ujar delusa dan winter pun hanya bisa mengangguk mengerti dengan posisi sulit kakaknya saat ini.

"Kakak, itu. Anu, boleh gak winter satu bus sama kakak"pinta Winter menatap delusa penuh harap.

" Boleh lah, ayo ikut gue sama temen-temen gue ke bus. itu busnya udah dateng... " Delusa pun menarik winter menuju bus diikuti Ruby, Rosa, dan sheina yang mengekori dari belakang.

Naik ke bus, kelima gadis itu memilih duduk dikursi paling belakang dimana mereka bisa duduk bersejajar secara bersamaan.

Winter berada di tengah-tengah antara delusa dan ruby, dia menaruh ranselnya dibawah tempat duduk dan duduk dengan tenang bersama kakak dan teman-temannya kakaknya itu.

Suara keras dari knalpot motor terdengar bising sampai kedalam bus. delusa, winter dan ruby, Rosa, juga sheina pun sontak menolehkan kepala untuk melihat puluhan motor sport yang berdatangan memasuki gerbang sekolah.

"Eh. itu tatiana yah, dia deket sama ade?.baru tau gue.. " Monolog Rosa dengan mata yang tak lepas menatapi cogan-cogan yang datang membawa boncengan masing-masing itu.

"Kakak, itu bukannya cowok kakak yah. Kok dia boncengan sama karina sih.. " Winter melirik delusa dan dengan raut tidak sukanya dia menatap temannya yang duduk dijok belakang motor cowok kakaknya dari balik kaca bus.

Delusa sontak menoyor kepala winter saat adiknya bertanya seperti itu padanya " Kapan gue bilang tu cowok cowoknya gue, gak usah ngada-ngada deh. Jadian aja gak pernah " Sewot delusa mendumel-dumel.

"Lah.. terus waktu itu, waktu yang dirumah kita kenapa dia bilang sama mama kalo dia pacarnya kakak" Winter nampak bingung.

"Mana gue tau kenapa dia bilang gitu.. " Acuh delusa mengangkat kedua bahunya.

"udah ah, ngapain juga bahas tu cowok. Bikin badmood aja "  gerutu delusa.

"Eh, kenapa tu mereka jalan kemari.. " Heboh sheina melihat delio dan teman-temannya berjalan ke bus yang sama dengan mereka.

"Dih ogah banget kalo harus satu bus sama mereka, udah ayok pindah aja.. " Rosa langsung beranjak dan meraih ransel besarnya.

Ruby juga tanpa berkata langsung beranjak mengikuti Rosa turun dari bus begitu juga dengan sheina dan delusa yang menarik winter untuk mengikuti mereka juga.

"Astaghfirullah.. " Teriak jedan yang hampir terjengkang ke belakang saat dia berpapasan dengan Rosa yang hendak keluar dari pintu bus.

"Apa lo ngucap-ngucap gitu, emang gue setan" Semprot Rosa tepat dimuka jedan yang lagi-lagi mengangetkan cowok ganteng satu itu.

"Kak Rosa mau kemana? "

Suara itu membuat Rosa menunjukkan muka sinisnya " Siapa si lo tanya-tanya, sok kenal banget " Sewot Rosa mendelik tajam pada giselle adiknya yang barusan bertanya padanya.

Giselle langsung terdiam kala dihunuskan tatapan tajam seperti itu dari Rosa kakaknya, dia menciutkan lehernya dan berpegang tangan pada jinan.

"Kakak gak boleh gitu sama adek sendiri, kasian tau giselle nya " Tegur nana menatap Rosa.

Bad Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang