Bs05

4.9K 549 39
                                    

🍁please typo tandai🍁

"Kakak.. " Winter berlari kecil menghampiri delusa yang baru turun dari atas panggung.

"gilak, kakak tadi keren banget. Serius dah! Tadi gimana yah? Kayak gini..

" Winter heboh dan menirukan tarian delusa tadi.

"eh kok jadi aneh yah " Cengir winter saat gerakan yang ia peragakan terlihat agak gimana gitu.

"Apaan sih.. " Delusa menoyor kepala winter dengan gemas.

"ayo kita ke papa mama " Ajak delusa seraya mengambil tangan winter dan menggandeng adiknya itu menuju area depan panggung.

Delusa dan winter keluar dari belakang pangung dan mereka celangak celinguk mencari keberadaan delan, uchi, dan juga juan.

"Kakak itu papa, mama, sama juan " Tunjuk winter kesatu arah dimana ada papa, mamanya, dan juga juan adik mereka.

"PAPA MAMA.. " delusa dan winter berteriak, keduanya secara bersamaan berlari kearah delan dan uchi.

Delan dan uchi sontak menoleh dan membuka tangan mereka. Lisa masuk kepelukan delan sedangkan winter kepelukan uchi, mereka terkekeh bersama dan melupakan juan yang sudah memberengut kesal.

"Juan sini" Delusa meraih tangan juan dan memeluk erat leher adiknya itu.

"Lo mau peluk apa mau cekek gue " Protes juan menggerutu kesal.

"Kalo bisa dua-duanya bolehlah " Canda delusa sambil mengusak kasar rambut juan dan membuat rambut adiknya itu berantakan. namun sayangnya keturunan delan tetap tampan walau mau dipermak jadi banci pun akan tetap mempesona.

"Anak-anak papa pada berbakat semua, narinya udah kayak belut lentur banget. papa yang liatnya aja sampe terkagum-kagum ya gak mah" Delan melirik uchi dan meminta dibenarkan oleh istrinya itu.

"Iya saking kagum sampe lupa sama encoknya" Cibir uchi saat dia mengingat kelakuan delan tadi yang ikut-ikutan menari layaknya remaja yang masih bugar dan langsung melupakan kalau dirinya sudah tua juga tulangnya yang sudah hampir mau kropos itu.

Delusa, winter, dan juan langsung terbahak mendengar perkataan sarkas dari mama mereka untuk papa mereka. sementara delan hanya bisa diam dengan muka masamnya ketika melihat anak-anaknya yang terbahak diatas penderitaannya.

"Papa, mama. ayo kita jajan " Rengek winter mengajak papa dan mamanya.

"Ayo ayo, mama yang teraktir" Seru delan membuat uchi yang mendengarnya jadi terpalanga plongo sendiri.

"Loh loh, kok mama sih pa" Sewot uchi tak terima.

"Mama kan baru gajian, bagi dikit lah sama papa " Delan mengerlingkan matanya nakal sembari merangkul kedua putrinya.

"Iih ayo.. " Desak winter saat melihat mamanya hendak memulai perdebatan dengan papanya.

Uchi pasrah, memang suaminya itu tidak ada akhlak. Uchi pun digandeng oleh juan dan mereka berdua menyusul delan, delusa, dan winter yang sudah memilih-milih jajan di berbagai stand-stand makanan.

"Aduhh, delu kebelet. delu ketoilet dulu yah " Pamit delu pada kedua orang tuanya serta kedua adiknya.

"Jangan lama-lama yah kak, nanti digotong wewe gombel loh " Winter menakut-nakuti membuat delusa memelototkan matanya.

"Wewe gombel mah gak mau sama yang cantik-cantik kayak kakak, dia mah maunya yang jelek kayak kamu " Teriak delusa seraya ngacir ketoilet dan meninggalkan winter yang sudah mengumpat tidak jelas dan ditertertawai oleh delan, uchi, juga juan.

Bad Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang