Bs08

4.1K 428 14
                                    

🍁please typo tandai🍁

Kapal baru saja sampai di dermaga. delusa hendak turun bersama ruby, Rosa, dan sheina. Namun ketika kakinya baru saja akan menginjak tangga pertama bagian teratas, dia sontak saja langsung berbalik badan saat matanya menangkap gerombolan cowok yang berkumpul dipinggiran dermaga.

"Kenapa lo" Tanya Ruby menatap delusa heran, teman satunya itu terlihat menekuk wajahnya dan beberapa kali terdengar mendecakan lidahnya.

"Ck udahlah.. " Delusa mengibaskan tangannya dan kembali berbalik badan untuk menuruni tangga, percuma saja menghindar lebih baik hadapi saja. Tak apa-apa, walau sangat jengkel dia bisa memendamnya untuk sejenak.

"Kenapa sih tu anak, gak jelas banget " Gerutu rosa sembari berjalan mengikuti delusa turun dari atas kapal.

Ruby dan sheina saling memandang, kemudian mereka mengangkat bahu acuh secara bersamaan. keduanya juga ikut turun tapi belum sampai ditangga terakhir mereka berdua dikagetnya oleh Rosa yang menjerit tertahan sembari menatap kedepan dengan muka syoknya.

Kepala ruby dan sheina langsung mendongak dan menatap kearah dimana Rosa menatap " Itu delio? " Tanya ruby melihat cowok berparas tampan yang sedang berdiri di depan delusa tepat tak jauh di depan mereka.

"Iya kayaknya " Sahut sheina disamping ruby.

Di depan, delusa tengah berhadapan dengan delio. dia harus mendongakkan kepalanya untuk menatap delio karena tinggi badannya yang hanya sebatas dada cowok ganteng itu "minggir, gue mau pulang " Delusa mendorong delio kesamping dan melanjutkan jalannya yang tertunda.

"Berenti disitu " Delio memperingatkan dengan suara beratnya namun delusa tidak mengidahkannya dan masih saja berjalan dengan langkah cepatnya

"Jangan kejar, Jangan kejar.. " delusa terus bergumam pelan sembari mempercepat jalannya, mendengar langkah kaki dari arah belakang. delusa pun langsung menolehkan kepalanya dan memelototkan matanya saat melihat delio berlari kencang kearahnya.

"Aaaaaaa mamaaaa... " Berpekik kencang, delusa langsung berbalik dan berlari cepat kearah parkiran mobil.

"Gue peringetin, berhenti disitu atau lo terima akibatnya.. " Kecam delio mempercepat larinya, Jangan sampai delusa lepas darinya sebelum dirinya memberikan sedikit pelajaran pada gadis nakal satu itu.

"Gak mau, gue gak denger. Jauh-jauh lo dari gue... " Balas delusa, dia mengayunkan tangan dan mempercepat gerakan kakinya saat melihat mobil milik ruby yang ada tak jauh di depannya.

Hah.. Hah.. Mengatur nafasnya, tangan delusa berpegang pada pintu mobil. dia menoleh dan melihat delio lari seperti orang kesetanan kearahnya.

"sial... " Umpat delusa hendak menarik pintu mobilnya namun keningnya langsung mengkerut saat pintu mobilnya tidak dapat dibuka.

"Goblok, kuncinya kan di ruby" Delusa menepuk kepalanya sendiri dan berkacak pinggang, dia bersandar pada badan mobil dan menunggu saja delio menangkapnya dengan muka pasrah.

"Nakal banget sih lo, gue suruh berenti juga malah sok tuli" Delio langsung mengomel dan menarik kuping delusa saat sampai didepan gadis itu

Delusa menekuk bibirnya dan menepis tangan delio dari kupingnya "gak usah jewer-jewer, kayak emak-emak aja lo" Sembur delusa dan menjengahkan kepalanya untuk melihat teman-temannya dan teman-temannya delio yang sedang berjalan mendekat kearahnya dan juga delio.

Delio geram dan mengunci delusa dengan kedua lengannya, delusa sontak memundurkan kepalanya hingga terpentok atap mobil "mau apa lo.. " Tanya delusa mengerjap-ngerjapkan matanya melihat raut muka delio yang tampak menahan kesal.

Bad Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang