Bs22

1.7K 118 1
                                    

🍁Please typo tandai🍁

"Delu mau liat lio hiks.. bunda, mama delu mau li~o Aaawwhh.."delusa menahan perutnya, Deydira dan Uchi yang melihatnya langsung memegang kedua tangan delusa dengan panik.

"Ilu kenapa? Perutnya kenapa sayang" cemas deydira, uchi yang disebrangnya segera menekan tombol diatas kepala brankar.

Suster datang dengan cepat "pasien kenapa"tanya susternya mendekati brankar, matanya melirik pada deydira dan uchi.

"Awwsshh bunda mama sakit hiks" adu delusa mencekram kuat sprei dibrankar, muka yang pucat bertambah pucat.

Melihat kondisi delusa, suster buru-buru menekan tombol yang terhubung langsung keruang dokter spesiali kandungan.

"Sakit banget hiks.. aawshh nggak kuat, sakit bunda mama...." delusa meringis kesakitan dengan muka pucat seputih kertas.

"Mana dokternya, kenapa lama sekali" teriak Uchi yang sudah tidak tahan melihat delusa kesakitan sampai dimana nafasnya putrinya menjadi tersendat-sendat.

Pintu kamar rawat dibuka dari luar, dokter syahna masuk. Melihat dokter mendekat, deydira dan uchi sedikit menyinkir tapi mereka tidak mundur jauh dari dekat brankarnya delusa.

"Nona delusa mengalami pendarahan, nyonya deydira dan nyonya Uchi tolong keluar dulu" kata dokter syahna meminta dengan sopan.

Deydira terpaku ditempatnya, Uchi mendekatinya dan mememagan lengannya "dok, tolong selamatnya putri dan calon cucu saya" pinta uchi menatap penuh harap pada dokter syahna.

"Saya akan berusaha semampu saya, sisanya kita serahkan pada yang Diatas" kata dokter syahna.

Uchi mengangguk, melirik delusa. Air matanya jatuh melihat putrinya meringis-ringis kesakitan, dia hapus air matanya dan berbalik membawa deydira yang syok keluar dari kamar rawat delusa.

Tangis deydira pecah ketika keluar dari kamar rawat delusa, dia terduduk dikursi tunggu dengan lemas. Uchi menatapnya, mengikuti duduk dikuris. Uchi mengelus- elus punggung deydira sambil menangis juga.

"Ilu baik-baik saja, ya.. ilu dan bayinya akan baik-baik saja" racau deydira menguatkan dirinya sendiri.

Uchi mengangguk-angguk" Allah akan melindungi delu dan bayinya" gumam Uchi yakin.

Deydira manggut-manggut sambil menahan tangisnya, mereka menunggu. menyakinkan hati mereka dan menguatkan hati mereka untuk mendengar kabar apa saja yang akan dikatakan dokter nanti.

"Mama.." panggil juan dan winter, mereka berdua bergegas mendekat.

"Mama. kakak.. kakak mana, kakak gapapa kan" tanya winter, matanya panas menatap Uchi yang menoleh dan menunjukan tangisnya padanya.

"Kakak kalian didalem, kakak kalian baru saja mengalami pendarahan dan masih ditangani oleh dokter" kata uchi tersedak-sedak oleh tangisnya.

Brakk..

"Lio hiks.." mami dayana bersimpuh memeluk delio yang jatuh lemas dilantai, tadi delio menguat tubuhnya hanya untuk bertemu delusa. tapi sekarang, saat dia mengetahui kalau istri dan calon anaknya sedang dalam bahaya. Badannya langsung terasa lemas, seolah-olah semua kekuatan yang dia kumpulkan dikamar tadi dikuras habis karena mendengar kabar pendarahan istrinya dari kedua mertuanya.

Darres membungkuk dan membantu delio berdiri lagi, dayana buru-buru berdiri juga. Dia memegang lengan delio dan menuntun putranya berjalan mendekati kamar rawat delusa.

Diujung lorong lain, Deon hampir tersungkur mendengarkan kabar putrinya. Delan disampingnya juga lemas seketika namun dia masih bergerak cepat membantu menahan tubuhnya Deon yang mau tersungkur kedepan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang