Bs15

2.8K 330 22
                                    

🍁Please typo tandai🍁

"Sstt.. "Delio berdesis dengan kening mengerut, membuka matanya. Dia menatap sekeliling pondok kecil dan tidak menemukan adanya delusa.

Mendudukkan tubuhnya, delio meraih pakaiannya yang berserakan dilantai kayu pondok. Dia mengenakan satu persatu pakaiannya dan beranjak pergi dari pondok ditepi sungai itu.

Sampai diarea perkemahan, delio langsung menuju tenda kelompok delusa. Dia menyibak pintu tenda dan melihat empat gadis yang tengah makan mie panas " Dimana delusa " Tanya delio menatap ruby, Rosa, sheina dan winter secara bergantian.

"Ngap.. "

"Delusa udah pulang" Sambar ruby memotong ucapan Rosa.

"Pulang.. " Delio sontak terkekeh rendah, dia menutup secara kasar pintu tenda dan pergi begitu saja.

"Kenapa sih tu cowok " Heran sheina menatap aneh kepergian delio.

"Makan" Suruh ruby tidak ingin menanggapi pertanyaan keheranan dari teman-teman akan sikap delio barusan.

>>>>

Tidak memperdulikan lagi tentang perkemahan, delio langsung membereskan barang-barangnya dan pulang ke kota sesegera mungkin.

Sopir menyetir dengan kecepatan diatas rata-rata, pria berumur kepala empat itu merasa dingin dipunggungnya saat melihat muka datar dan mata tajam tuan mudanya yang duduk dijok belakang.

Tangan delio terkepal erat kala mengingat saat dia membuka mata dan tidak mendapati delusa pagi tadi, gadis itu pikir dia ini tebu apa. Habis manis serpa dibuang, enak saja sudah memperkosanya dan langsung pergi begitu saja. Delio tidak terima diperlakukan seperti ini.

Hampir satu setengah jam menempuh perjalanan, delio akhirnya sampai dikota. Saat sampai dirumahnya, dia langsung turun dari mobil dan masuk untuk mengambil kunci motornya.

Keluar dengan kunci motor ditangannya, delio mengambil motornya di garasi dan menjalankannya menuju rumah delusa.

....

Dirumah denanta, para pelayan tengah sibuk membujuk nona muda mereka untuk makan, Pelayan maia ketakutan menatap pintu kamar berwarna putih yang sedari semalam tertutup rapat. bibi meri disamping terus memanggil delusa namun tidak ada jawaban sedikitpun dari dalam kamar.

Deon dan deydira tengah berada diluar negeri dan baru berangkat semalam, bibi meri pun ragu-ragu untuk mengabari kedua majikannya itu. Dia sekali lagi ingin mengetuk pintu namun tangannya berhenti diudara saat mendengar suara bising knalpot motor dari luar rumah.

"Bibi meri, tuan muda delio ada disini" Beritahu pelayan yang baru datang dari lantai bawah.

"Biarkan tuan delio kemari " Perintah bibi meri dan pelayan itu mengganguk sebelum kembali turun kebawah.

Delio dibawa keatas oleh pelayan yang diperintahkan bibi meri, Para pelayan mengigil saat melihat pemuda tampan dengan muka datar dan mata yang nampak dingin. mereka semua tampa sadar mengambil langkah mundur kebelakang dan hampir menabrak dinding.

"Tuan muda delio " Panggil bibi meri memberanikan dirinya.

Delio melirik wanita baya yang memanggilnya dan dengan acuh bertanya " Dimana delusa "

Jantung bibi meri berdegub kencang karena takut saat mendengar nada datar delio " Nona muda, nona muda ada dikamarnya dan belum keluar sejak semalam. Nona muda juga belum makan apapun " Beritahu bibi meri dengan suara mencicit.

Mata delio sontak beralih menatap pintu kamar yang tertutup rapat, dia berjalan maju dan bergerak secara tiba-tiba menendang pintunya hingga terbuka.

Para pelayan wanita menjerit dan terlonjak kebelakang, mereka semua melirik takut-takutan pada delio yang berjalan masuk kedalam kamar. Dan belum sempat mereka melihat isi kamar, pintunya sudah lebih dulu dibanting oleh delio sampai tertutup kembali.

Bad Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang