Pasar Malam

8 3 0
                                    

Sekarang mereka ber2. Lasya dan Agra sedang berada di pasar malam.

Mereka mulai memasuki Area tersebut.

"wahhhh" kagum Lasya dengan mata berbinar

Agra menengok ke arah Lasya.
"Mau beli jajan, apa coba permainan?"

"Beli Jajan aja dulu"

Agra mengangguk. Dan berjalan  beriringan dengan Lasya.

Lasya berhenti. Dan langsung Berlari ke arah permen kapas.
Tanpa di sadari Agra.

"Heh, Mau beli ap--" kata Agra terpotong karena Lasya tidak ada di samping nya.

Agra mengedarkan pandangannya. Tapi tidak kelihatan Lasya ada di mana.

"Ck, Tu anak Udah gede main ilang aja, kaya anak kecil!" Agra berjalan cepat.

Agra melihat Lasya yang sedang beli permen kapas.
Agra berjalan ke arah Lasya, dan berhenti tepat di belakang Lasya.

"Ekhm!" Dehem Agra.

Lasya Menengok ke belakang.
"Eh, Lo ko tiba² muncul, kaya setan"

Agra memutar bola matanya malas
"Udah belum?"

"Belum"

Lasya beepikir.
"Kesempatan ini"batin Lasya

"Mang!, Beli Permen kapasnya 3" seru Lasya.

"Ini neng"

"Makasih, dia yang bayar" setelah itu Lasya berjalan meninggalkan Agra yang melongo.

"Buset"batin Agra

"Berapa?"

"30 rb"

Agra mengeluarkan uang warna biru dari dompetnya, dan menyerahkan kepada pedagang itu.

"Aduh, kelebihan ini mah" kata pedagang.

"Kembalian 20rb" kata Agra.

Pedagang tersebut tersenyum terpaksa.
"Saya kira dia mau beri uang lebih, ternyata zonk!"batin pedagang tertekan.

"O-o, ini" pedagang tersebut menyerahkan uang 20rb kepada Agra.

"Makasih"

Agra meninggalkan pedagang permen kapas, dan menuju ke arah Lasya yang sedang duduk anteng sambil memakan permen kapas.
Agra duduk di sebelah Lasya.

"Mau?" Lasya menyodorkan permen kapasnya.

Agra mengambil sedikit, dan memakannya.

"Ssst,Manis" kata Agra sambil memegangi giginya yang sakit sedikit.

"Ya iyalah, manis! Namanya aja permen kapas!, Kalau mau yang pait makan pare aja sana!"

"Lu makan begituan, ga sakit gigi apa?"

Lasya mengangguk.
"Sakit"

"Lah, terus kenapa Lo makan?"

"Gue mah Pantang selesai, sebelum gigi sakit"

Agra terkekeh.
"Semoga, sekarang Lo sakit giginya"

"Jangan lah, nanti 20 tahun kedepan aja"

"Emang lu tau, nanti lu masih hidup apa engga?"

"Enggak, semoga gue masih hidup"

"Aminn"

Agra berdiri dan menarik tangan Lasya untuk berdiri.

"Mau pulang apa Masih mau disini?"

"Disini aja dulu"

"Ok"

5menit
Mereka duduk di isi keheningan.

"Bosen!, Masa kesini doang cuma beli permen kepas!" Kata Lasya

"Lu sendiri yang ngajak duduk disini"

"Y ud--"

Drettt!
Dret!

"Nanti gue mau angkat telfon"

Lasya mengangkat telfon.
"Halo"

"Lasya!, Kamu dimana?"

"Pasar malam"

"Mamah cariin di rumah ga ada"

"Loh, mamah udah pulang?"

"Udah, cepetan pulang, nanti besok kita ke rumah nenek, disana juga ada Gizca sama Axvel"

"Ok"

Tut!

Lasya memasukan HPnya ke dalam Tas.

"Siapa?"

"Mamah"

"Disuruh pulang?"

"Iya"

"Y udah"

Agra dan Lasya Berjalan ke arah motor, dan menaiki, langsung saja Mereka ber2 pulang.

3 L:  The hidden brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang