Dua puluh enam - The last day

196 16 10
                                    


Don't expect ygy 😸
Happy Reading!

-🌙 -

Ara menyibak selimut sebelum berlari kecil ke arah balkon, matanya terpejam menimati angin pantai pada pagi hari yang menerpa wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ara menyibak selimut sebelum berlari kecil ke arah balkon, matanya terpejam menimati angin pantai pada pagi hari yang menerpa wajahnya. Matanya begitu dimanjakan dengan lautan lepas di depan sana. Memilih resort di pinggir pantai memang pemilihan yang sangat tepat.

Setelah puas barulah Ara mulai bergegas untuk menagih janji Chanyeol kemarin.

Tidak ada habisnya memang jika menceritakan tentang Paris. Kota romantis yang di juluki yang city of love itu. Paris memang menyimpan banyak sekali spot wisata yang sangat wajib Ara eksplor hari ini. Maka dari itu Ara semakin tidak sabar!

Begitu banyak bangunan-bangunan bersejarah dengan gaya arsitektur tinggi. Kemudian yang menjadi daya tarik para wisatawan sendiri apalagi jika bukan menara eiffel. Menara Kebanggaan yang menjadi spot atau ciri khas dari negara tersebut. Dan sedari kemarin Ara belum sempat kan tuh untuk mengunjunginya.

And today it's time!!!

Maka setelah bersiap Ara langsung mengusik tidur Chanyeol, menagih janji pria itu yang akan mengajaknya jalan-jalan. Berbagai cara Ara lakukan untuk membuat Chanyeol bangun meski harus memakai cara bar-bar sekali pun. Diantara menghimpit hidung pria itu supaya kesusahan bernafas, sampai menjambak rambut pria itu juga sudah Ara lakukan.

"Bangun buru aku mau nagih janji. Katanya mau ajak aku jalan-jalan. Yuk akunya udah siap banget nih"

Sementara Chanyeol yang sudah terusik mengerang dan terpaksa beranjak sebab tidak bisa mengontrol ke antusia-an Ara, seperti anak TK yang mau study tour. Mau tidak mau harus siap dengan rencana yang sudah Ara siapkan hari ini. Chanyeol berbalik dengan kedua tangan yang dijadikan bantalan.

"Bonjour" Sapa Ara dengan manisnya.

Tapi sorot mata Chanyeol yang sayu membuat Ara bertanya-tanya.

"Kenapa?"

"Gak bisa jalan hari ini. Aku ada rapat dadakan"

Sontak membuat raut wajah yang ceria itu surut seketika. "Lho? Ko gitu? Janjinya kan gak begitu. Akunya juga udah bangun pagi yang niatnya--"

Kecupan kilat hinggap di pipi kanan Ara. "Becanda" Di akhiri dengan senyum lebarnya.

Raut wajah Ara mendadak datar. Mantep kali dia becanda begitu, batinnya. Eh, emang mantep deng, batinnya meralat.

"Makan sarapannya dulu gih sembari nungguin aku"

Sepeninggalan Chanyeol Ara langsung membereskan tempat tidur mereka semalam, agar tidak terlalu berantakan. Setelahnya memakan sarapan yang tadi di antar pihak resort di depan pintu kamar mereka. Hanya 2 buah sandwich, dua cangkir coffe dan salad buah. Ara memilih menikmatinya di balkon dengan pemandangan laut.

Benefits [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang