MEURINDU

539 38 16
                                    

Dihari yang sama tak sengaja Nuri pun bertemu dengan Tamara ditempat ulang tahun anak teman mereka.

Nuri: Hey tam..tam

Tamara: Heyy ceu nur

Nuri: udah lama nih kita ngga ketemu, lo kemana aja

Tamara: gue lagi lumayan sibuk, soalnya mau buka resto baru.

Nuri: Hebat yah lo sekarang, businesswoman. Makin cemerlang pokoknya

Tamara: aamiin, eh ngomong-ngomong kok mas Aldi tumben ngga ikut??

Nuri: Ia tadi mau nemuin Ivan, soalnya dia agak aneh katanya. Mas Aldi khawatir, lo sendiri gimana hubungannya sama Ivan. Mentang-mentang udah bahagia yah

Tamara: Ivan, udah ada yang lain nur, dia udah balik ke Amsterdam. Gue udah lost contact sama dia

Nuri: hah?? Yang lain siapa. Ngga ada kali. Apa lagi yang lo bilang tadi Ivan ke Amsterdam, dia masih ada di Indonesia. Mas aldi hari ini ketempat dia. Lo tahu dari mana dia ada yang lain??

Tamara: Ini buktinya ( tamara memperlihatkan sebuah photo yang tak lain photo Ivan dan Rani )

Nuri: aduhh jangan bilang kalian jauhan gara-gara ini. Tamara sayang dia itu cuma mantan Ivan, justru perempuan ini yang ngebuat kehidupan Ivan jadi kacau. Ngga mungkin Ivan balik lagi ke dia

Tamara: kok lo tau?? Bisa aja kan mereka balikan

Nuri: Mas aldi yang bilang dia itu mantannya, dan mas Aldi yakin tidak ada hubungan diantara mereka. Gue juga kemaren liat ini photo jadi gue langsung tanyain sama mas aldi.

Tamara: Jadi gue salah dong

Nuri: Iyalah, lo harus minta maaf sama Ivan

Tamara: Tapi gue ngga tau sekarang keberadaan Ivan sekarang tolongin gue yah nur, gue harus ketemu sama Ivan

Nuri: iya tenang aja,pasti gue bantuin lo

El dan vhika berlari menghampiri tamara dan nuri

Nuri: vhika dari kamu dapet dari mana es cream ini nak??

Vhika: dari om Tirta bun, katanya dia papahnya El

Nuri: Tirta.. ( sambil melihat ke arah Tamara )

Tamara: Iya nur, dia kembali

Nuri: kok bisa sih

Tamara pun menjelaskan secara detail tentang pertemuannya bersama Tirta. Nuri merasa heran dengan keadaan Tamara dan menyayangkan sikap Tamara yang masih bisa menerima Tirta.

Ivan pun memutuskan tinggal disini untuk beberapa hari saja kedepan, untuk membulatkan tekadnya agar bisa menjalani hidup seperti dulu lagi. Aldi pun legowo dengan keputusannya, anggap saja untuk perpisahan terhadap kampung tersebut. Aldi segera pulang ke Jakarta.

Sesampainya Aldi di rumah Nuri pun langsung menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana keadaan Ivan sekarang.

Nuri: mas minum dulu ( sambil menyodorkan secangkir teh untuk Aldi )

Aldi: oh iya makasih sayang, hemmm... ( Aldi menghela nafas panjang )

Nuri: Ada apa mas??

Aldi: Rumit sayang, aku binggung mau cerita dari mana

Nuri: Yaudah kamu istirahat aja dulu yah aku siapin dulu makanan yah mas

Aldi: Jangan dulu sayang, aku kurang lapar.

Nuri: Jadi kenapa??

Aldi: Ivan kecewa sama Tamara, dan setelah itu dia kecelakaan hebat. Sekarang dia lagi tahap pemulihan dan belum bisa buat kembali ke Jakarta

Nuri: Astaghfirullah..kok bisa mas??

Aldi: Ivan liat Tamara bersama laki-laki lain dan sangat akrab sekali. Kamu tau kan Ivan itu punya emosi yang sangat labil dia ngga sengaja menabrak. Kaki nya patah dan juga ada pendarahan otak yg mengakibatkan dia koma beberapa hari. Tapi syukur nya dia sudah melewati itu semua tinggal nunggu pulih aja dan hati serta pikirannya agak tenang

Nuri: kasian sekali Ivan yah mas, tadi juga aku ketemu Tamara. Dia nanyain tentang Ivan mas

Aldi: kamu bilang apa??

Nuri: Mas Aldi juga mau ketemuan sama Ivan, kamu mau tau keadaan Ivan.

Aldi: Ohh iya kalo gitu

Nuri: Iya tapi tadi ada yang mengejutkan mas, mungkin laki-laki yang Ivan liat adalah Tirta mas. Mantan suami Tamara

Aldi: hah kok bisa??

Nuri: Engga tau, kayaknya dia mau rujuk sama Tamara

Aldi: Ya tuhan, Van sungguh malang nasib lo

Tamara yang kalut dengan keadaannya saat ini, pergi ketempat kenangan bersama Ivan. Yah dia pergi ke danau untuk menenangkan diri serta mengingat kenangan bersama Ivan. Dia berjalan mengelilingi danau tersebut disertai semilir angin sore yang menambah kegalauan yang ia rasakan. Tak terasa air mata jatuh menetes mengingat semua kebaikan yang telah Ivan berikan pada ia dan anaknya El. Tamara belum pernah merasakan kasih sayang yang sangat tulus dari orang lain selain Ivan. Ivan memang yang terbaik diantara yang terbaik dan dia takkan tergantikan.

Tamara: Mas Ivan aku minta maaf ( sebuah teriakan terdengar dari mulutnya, mengisyaratkan kegelisahan hati ini ) dimana kamu berada mas aku kangen banget sama kamu. Tolong jangan tinggalin aku mas.

*Pejuang LDR nihh gaess 🥺

Berjanjilah "at one time"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang