*18++++
Ciuman mereka tak berhenti disitu, Ivan yang sudah lama tak menikmati permainan ini sudah semakin liar bersama dengan Tamara. Tak ingin egois Ivan meminta persetujuan Tamara untuk membawa keintiman ini lebih lanjut. Dan siapa sangka Tamara pun mengiyakan apa yang Ivan mau.
Ivan: Sayang.. aku ngga mau egois dengan semua ini. Do you want it or not??. Aku bisa aja menghentikan semua ini jika kamu tidak menginginkannya
Tamara: I'm yours tonight baby
Mendengar hal tersebut Ivan semakin gila, ia langsung membawa Tamara ke kamarnya tak lupa dress hitam yang Tamara pakai ia copot semuanya menyisakan bra merah muda dan celana dalam yang senada. Tamara yang sedikit malu-malu akhirnya luluh dalam perlakuan Ivan.
Ivan: hahaha kok muka nya merah kayak gitu. Ngga usah malu sayang mungkin nanti aku akan melakukannya setiap malam bersamamu.
Ivan pun kembali dengan ke liar'annya. Dia berada diatas tubuh Tamara, tamara yang bertubuh mungil sedikit kewalahan menghadapi Ivan yang ganas. Di cium kembali bibir Tamara, tetapi berbeda dengan ciuman yang tadi perlahan bibir ivan turun ke leher serta p*yud*ra Tamara. Tamara sudah tidak bisa menahan nafsu nya di bukalah kaos Ivan serta di remas remas rambutnya. Ivan sedikit mengerang ketika tak sengaja Tamara menyentuh ke jantanannya. Permainan itu pun semakin cepat dan panas hingga akhirnya berada dipuncak kenikmatan yang luar biasa, yang mereka sendiri tak menyangka bahwa malam ini mereka telah melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan yaitu berhubungan layaknya suami dan istri.
***
Pagi pun telah tiba, Ivan yang sudah bangun terlebih dahulu enggan untuk membangunkan Tamara akibat permainan mereka semalam. Ivan langsung ke kamar mandi dan bersiap menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
Tamara: Astaga jam berapa ini " ia celingak-celinguk melihat sekeliling, ia sangat asing dengan tempat tersebut. Dan yang paling terkejutnya ia dalam keadaan telanjang saat ini. "
Tamara: hah, apa yang aku lakuin semalam. " Ia pun mengingat ingat kejadian semalam dan sadar bahwa semalam dia sudah menyerahkan semuanya kepada Ivan ". I'm yours tonight baby. Kata-kata itu terngiang dipikirannya
Ivan: Morning sayang..
Tamara: hah.. " Tamara menarik selimutnya untuk menutupi badan yang masih tidak menggunakan sehelai pakaian pun "
Tamara: Kok ngga bangunin aku??
Ivan: yah kan kasian kayaknya kamu kelelahan, maafin aku yahh
Tamara: aduhh gimana nihh El aku lupa buat jemput dia
Ivan: Tenang aja aku udah minta Nuri buat jemput El dirumah Tante kamu, nanti kita jemput bareng-bareng dirumah Nuri
Tamara: Syukurlah kalo begitu
Ivan: kamu bersih-bersih dulu gih, nihh tadi aku udah beliin kamu baju, celan dalam, sama bra. Soalnya maaf tuhh punya kamu udah aku robek hehehe
Tamara: Ihh mas... Kok gitu sihh,, lagian tau darimana itu ukuran aku??
Ivan: hahaha kamu lupa yah kan semalem udah aku pegang semuanya tanpa tersisa. Masa iya aku ngga hapal
Wajah tamara kembali blushing
Ivan: ihhh ciee.. blushing mode on hahah
Tamara: jangan kayak gitu ihh mas aku kan..
Ivan: Yaudah sayang, gihh mandi dulu. Masa mau mandi bareng kan aku udah mandi wkwkw
Tamara: dihh siapa juga, yaudah sana keluar. Aku kan lagi telanjang
Ivan: ya ngga apa-apa juga kali sekali lagi liat ...
Tamara: Massss.... " dilempar nya bantal yang ada dikasur "
Ivan: Iya iya aku tunggu di luar. Jangan lupa ini sarapan udah aku buat. Mandinya jangan lama entar aku susul kalo lama.
Tamara: Iya..sana
Dikamar mandi Tamara bingung kenapa ia sangat tak berdaya semalam. Ivan mungkin tidak akan melakukan itu jika Tamara tidak mengiyakannya. Sekarang bagaimana jika Ivan meninggalkannya setelah mendapatkan semua yang ia jaga selama ini.
Tamara: tam, lo kok bisa-bisanya nyerahin seluruhnya sama Ivan sihh.. bego banget sihh lo gimanapun lo harusnya bisa jaga diri lo ini. Sekarang kalo Ivan ninggalin lo gimana hah?? " Tamara masih berbicara dengan dirinya sendiri " kalo lo hamil gimana?? Apa Ivan mau tanggung jawab apalagi dulunya Ivan selalu one night stand sama cewek-cewek. Tapi aku aku percaya Ivan sudah banyak berubah dia ngga mungkin ninggalin aku. Yuk Tamara berpikir positif.
Tamara pun akhirnya pergi menemui Ivan yang sudah menyiapkan sarapan untuknya.
Ivan: Duduk ayy.. Sayang
Tamara: Makasih mas
Tamara: Maaf yahh harusnya aku yang nyiapin sarapan ini malah kamu mas
Ivan: kan aku udah bilang ngga apa-apa, kamu kan capek itu juga gara-gara aku
Tamara: heemm...
Ivan: Cuma heemm.. aja nihh
Tamara: Aku binggung mass
Ivan: Kenapa?? Kamu sakit?? Maaf yah kalo aku semalam kasar mainnya sama kamu
Tamara: hiks..hiks..hiks " tangisan tamara pecah "
Ivan: Kok kamu nangis sayang?? Aku salah apa?? Sakit nya yang mana? " Ivan mengobservasi tubuh Tamara takutnya ia menyakitinya "
Tamara: Aku binggung, aku takut kamu ninggalin aku setelah kejadian ini
Ivan: ayy..sayang aku ngga mungkin ninggalin kamu,, apalagi setelah apa yang aku perbuat sama kamu semalam. Jadi stop mikirin hal itu, denger nya aja aku ngga kuat apalagi aku lakuin itu ( ninggalin tamara ).
Tamara: aku sayang bangettttt sama kamu mas " peluk Tamara pada Ivan "
Ivan: Aku juga sayang bangettttt sama kamu " Ivan mengelus pelan kepala tamara " Yuk mendingan sarapan dulu nanti kan kita mau jemput El
Tamara: Tapi kamu janji kan engga akan ningalin aku,, promise ?? " menyodorkan Jari kelingking "
Ivan: Promise...
*** Duhh maaf yah harus ada adegan ini segala wkwkw *** yuk vote and share 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjanjilah "at one time"
De Todo"Bertemu denganmu adalah keberuntungan, menjadi kekasih adalah takdir. Mencintaimu adalah keyakinan. Dan dengan setiap detak jantungku, aku berjanji untuk mencintaimu. Dengan setiap pikiran yang menghampiri, aku berjanji untuk memikirkanmu, selalu."...