Wanita itu

324 50 9
                                    

Akhirnya Tamara, Aldi dan Tasya sudah sampai di kantor polisi. Disana juga sudah ada pak Shandy yang menunggu mereka. Pak shandy dan Tasya pun dibawa keruangan introgasi, setelah 1 jam lamanya mereka keluar bersama Ivan.

Tamara: Mas Ivan " menghampiri ivan dan langsung memeluknya " akhirnya kamu bisa keluar juga

Ivan: Alhamdulillah sayang, makasih yah. Semua ini juga berkat kamu juga

Tamara: Iya mas

Aldi: Ehemm... Gue juga ada disini kali

Tamara: Eh eh iya..

Aldi: Van, Akhirnya yah Alhamdulillah

Ivan: Iya thanks bro

Pak Shandy: Alhamdulillah semuanya beres dan mas Ivan bisa langsung keluar dan pulang ke Jakarta

Tasya pun menghampiri mereka yang sedang berbahagia atas bebasnya Ivan

Tasya: Mas Ivan, sekali lagi maafin aku yahh.. maaf karena aku udah gelap mata dan nerima uang dari bu Retno demi hancurin kamu

Ivan: Iya ngga apa-apa yang penting sekarang kita semua udah bisa tenang dan lebih baik sekarang kita saling memaafkan

Tasya: makasih yah mas

Ivan: Iya

Aldi: Jadi mami Retno itu siapa yah??

Tamara: hem.." tamara menarik nafasnya dalam-dalam " dia ibu nya Tirta

Ivan: Hah ibu nya Tirta

Tamara: Iya, dia mantan ibu mertuaku yang tidak menginginkan aku saat itu. Tapi entah kenapa sekarang dia melakukan ini kepada kita mas

Ivan: Yaudah, jangan terlalu dipikirin. Kita cari tau nanti yah..

Tamara mengangguk dan mereka pun pergi ke hotel untuk beristirahat. Sesampainya di hotel Tamara langsung mengobati luka-luka di wajah Ivan.

Tamara: mas.. mas Ivan " Tamara mengetok pintu kamar hotel Ivan dan Aldi"

Aldi: Ehh Tamara, Ivan nya lagi mandi bentar yah

Tamara: Iya mas

Setelah beberapa saat..

Ivan: Iya ada apa ayy?

Tamara: Duduk dulu, aku mau ngobatin itu luka kamu

Ivan: Iya.. kamu udah makan ayy?

Tamara: Belum, lagi males

Ivan: makan dulu gihh

Tamara: Engga ahh " Tamara yang jahil menekan keras luka Ivan dan Ivan pun meringis kesakitan "

Ivan: Aw.. sakit ihh

Tamara: Ehh..eh maaf hahaha

Ivan: Jahil yahh.. sakit tau ini mah obatnya bukan itu

Tamara: Teruss??

Ivan: Cium dulu.." memanyunkan bibirnya"

Tamara: Ini nihh cium " ia kembali menekan luka Ivan dengan keras "

Ivan: Aw.. ih kasar..

Aldi: Uhuk uhuk.. maaf disini masih ada orang lain

Ivan: Apaan sihh ganggu aja

Aldi: lagian mesra-mesraan ngga kenal tempat ada orang yang liatin nih, mata gue jadi ternoda

Tamara: hahaha mas aldi, yaudah aku balik dulu ke kamar yah

Ivan: Engga jadi cium nih

Tamara: Engga hahah

****

Hari ini mereka bertiga berniat untuk pulang ke Jakarta. Mereka bertiga berkumpul didepan hotel untuk menunggu sopir taxi, tapi tiba-tiba ada sebuah mobil melaju kencang mengarah ke mereka bertiga bukan untuk menghampiri malah seperti ingin menabrak mereka bertiga.

" Awas ".... Teriak mereka bertiga, untung saja mereka cepat untuk menghindari tetapi tetap saja kaki tamara sedikit terbentur tangga saat meloncat, mobil tersebut terus saja melaju hingga tak sengaja mobil tersebut menabrak pejalan kaki lainnya didepan hotel. Security langsung menghampiri mobil tersebut dan mengamankan pengemudi. Dan ternyata seseorang dibalik kemudi mobil tersebut adalah mami Retno.

Tamara sangat kaget ternyata seseorang yang ingin mencelakai mereka adalah mami Retno sendiri. Mami Retno segera diamankan ke kantor polisi. Ivan yang masih penasaran dengan alasan mami Retno melakukan semua ini pun berniat menanyakan hal itu ke kantor polisi sebelum mereka kembali ke Jakarta.

Sesampainya dikantor polisi...

Ivan: Bisakah kami melihat pelaku penabrakan dihotel Mega tadi pagi pak, soalnya kami ada ditempat kejadian. Kami siap memberikan sedikit kesaksian kami

Polisi: Boleh pak, silahkan duduk

Polisi pun membawa mami retno kehadapan mereka. Mami Retno terlihat tidak suka melihat mereka, ia meminta polisi untuk tidak mempertemukan tapi polisi mencegahnya. Akhirnya mami Retno pun pasrah.

Mami Retno: Mau apa kalian??

Ivan: Justru kami yang harusnya bertanya kenapa anda melakukan semua ini? " Ivan sedikit emosi dan langsung ditenangkan oleh Tamara "

Mami Retno: Ck... Dijelaskan pun tidak merubah keadaan apapun

Tamara: Mi..,, apa salah kami? Saya sudah melakukan apa yang mami mau yaitu untuk tidak mendekati lagi mas Tirta. Tapi sekarang apa ini?

Mami Retno: Semua ini salah kamu tamara, kalo saja dulu Tirta tidak bertemu dengan wanita jalang seperti kamu mungkin hidup anak saya tidak hancur

Ivan: Jaga ucapan anda!!

Tamara: Mass....

Mami Retno: Tirta adalah anak kesayangan saya satu-satunya, dia berubah gara-gara wanita ini. Wanita ini menghancurkan segalanya dari anak saya. Jangan sampai hidup kamu juga hancur seperti anak saya gara-gara wanita ini " melihat Ivan "

Ivan: apa yang dilakukan Tirta memang salah dan dia layak mendapatkan semua itu, dia memang brengsek tempatnya memang dipenjara

Mami Retno: Cukup kamu bilang buruk tentang anak saya, kalian hancurkan semua yang anak saya miliki hingga nyawanya pun kalian renggut

Tamara: apa maksud mami?

Mami Retno: Setelah kalian mengirim Tirta ke penjara, ia sering tertawa, bersedih,dan bertindak agresif. Hingga suatu waktu dia akan dipindahkan untuk diperiksa ke rumah sakit jiwa tetapi, ia kabur melarikan diri dari mobil yang akan membawanya. Petugas pun berusaha menangkapnya tetapi naas sebuah truk melaju kencang menghantam tubuhnya. Ia tewas seketika ditempat kejadian. Dan seharusnya tadi pagi kalian juga bernasib sama seperti anakku Tirta. Kalian harus menanggung semua akibatnya, tinggal tunggu waktu kalian semua akan hancur.

Ivan: Hah? Ternyata benar anak dan ibu sama saja. Sama-sama psikopat, jangan harap anda keluar dari penjara cepat cepat. Saya akan memastikan anda mendekam dan busuk dipenjara.

Mami Retno: Kita lihat saja nanti.

Ivan, Tamara, dan Aldi pun meninggalkan kantor polisi tersebut. Tetapi Tamara masih memikirkan kejadian tadi dan semua ucapan mami Retno, ia takut orang orang yang ia sayangi dalam bahaya.

Ivan: kenapa sayang? Masih kepikiran?

Tamara: hem... Iya mas

Ivan: Kamu tenang aja, aku akan menjaga kamu dan El. Aku ngga akan pernah meninggalkan kalian berdua, dan aku akan selalu ada disisi kalian. Aku sayang kalian berdua.
" Ivan berusaha menenangkan Tamara"

Tamara: Makasih yahh mas

* Jangan lupa vote yah guyss, maaf yah guys next nya ngga tau kapan soalnya lagi lumayan sibuk *

Berjanjilah "at one time"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang