story 5 🌑

315 22 0
                                    

Haiiiii, lama ga muncul heheheh

typo bertebaran

happy reading 

setelah bremain sebentar dengan anak anak panti, gue berpamitan untuk pulang karena ada home schooling seperti biasanya.

Sesampainya dirumah pemandangan yang gue lihat adalah pemandangan keluarga bahagia yang tengah asik mengobrol ditengah sarapan , gue langsung naik ke kamar. Merebahkan badan dan menatap langit langit kamar tanpa sengaja  isi otak gue rasanya mulai melayang  mempertanyakan tentang hidup , kenapa harus gue yang terlahir seperti ini ? dan kenapa hidup gue tak seperti orang lain , bukankah kita sama dikandung sembilan bulan tumbuh dan berkembang layaknya anak anak pada umumnya.

Kalau dimata orang lain selalu saja dibilang kurang bersyukur ,iya tau kok gue juga bersyukur masih bisa hidup sampai hari ini dengan beberapa kali mencoba mengakhiri hidup , gue juga bersyukur diberi kemampuan lebih dalam hal melukis dan bisnis , gue juga bersyukur diberi pundak yang bisa bertahan sampai detik ini.

Author POV

lamunan arkan dibuyarkan dengan sakit kepala

"aisss..... kepala gue" ringis arkan

"Tolong jangan gini, gue tau lo pasti capekan ? tenang gue pasti bakal beri lo istirahat yang panjang , tapi nanti setelah gue menyelesaikan semuanya, gue janji semua akan selesai. " gumamnya seolah olah dia bisa berbicara dengan tubuh rapuhnya itu.

"  hmmmm... mandi dulu, sepertinya guru home schoolingnya akan datang" ucapnya sambil melirik jam yang menunjukan 07:15.

.

.

"akhirnyaaa   selesaiiii kelasnya "keluh gue 

"selanjutnya tinggal kekantor papa mencari tikus yang sudah gue tandain"

"arkan ..."panggil seseorang tiba tiba

"iya ka?" balas arkan (note : kakak arkan yang ke 2 namanya kana)

"besok lo jadi ke california, bayarannya besar jangan sia siakan itu!"ingatnya

 "Iya ka" jawab arkan pasrah

"bagaimana tikus dikantor ,apakah sudah  lo selesaiin?"tanya Kana

"Belum ka, tapi ada 3 orang yang arkan curigai nanti arka selidiki lagi, arkan usahain besok tikusnya udah kita ketahui"ucap gue yakin

"lo kekantor jam berapa"

"ummmm jam 9 ka, kenapa ka?"

"oke, sama gue"jawabnya singkat

"hah"memastikan apa yang ka kana katakan

"Lo budek apa?!, gue bantu lo , jangan ge'er gue cuma memastikan tikus itu biar lebih cepet ketangkep dan lo besok ga terlambat!"tegasnya

"iya"jawab gue ,apasi yang gue harapin?

gue naik keruangan lukis untuk menyelesaikan lukisan dan membereskan barang barang yang akan gue perlukan di california

gue denger client kali ini adalah seorang ceo yang ingin memberi hadiah untuk orang tuanya bukankah ini seharusnya suprise? iyakan? lalu kenapa arkan harus kesana? dia mengirim foto dan gambaran tentang lukisannya saja arkan rasa sudah cukup untuk dia lukis ,jawabanya karena client kali ini ingin memantau langsung pembuatan lukisanya, romantis bukan ?. 

setelah menyelesaikan beberapa lukisan client, arkan membereskan peralata lukisnya lalu pergi kedapur mengambil nampan makan malam yang sudah bibi siapkan , arkan mendudukan diri diruangan itu lagi, disini tepat dikursi dia melukis tadi. suapan demi suapan masuk kemulutnya entah kenapa arkan merasa nafsu makannya menurun akhir akhir ini, bahkan berat badannya berkurang 2 kg dibulan ini .

 pemilik tubuh itu tak terlalu ambil pusing memikirkannya walaupun tak dipungkiri dia juga takut , bukan tak perduli pada tubuhnya sendiri tapi dia mencari waktu yang tepat untuk memeriksakan diri kedokter, waktu yang tepat adalah besok selama arkan ke california. 

dia melamun tanpa sadar makanan dipiringnya berantakan. selesai makan arkan memutuskan untuk mandi ,  bersiap kekantor.

.

.

.

Arkan pov

Diperjalanan kekantor

hanya ada keheningan, ka kana yang fokus menyetir sementara gue fokus dengan pikiran tentang 3 orang yang gue curigai , mereka bertiga adalah orang kepercayaan papah , kenapa rata rata orang sudah diberi kepercayaan dengan gampangnya membuat orang yang dipercayai bersikap layaknya untuk sekedar melihat mukanya saja rasanya muaka apalagi untuk memaafkanya. 

Dikantor

beberapa berkas dan cctv juga gue periksa

. (1 jam berlalu)

. (2 jam berlalu)

. (3 jam berlalu)

akhirnya gue dan ka kana sudah menemukan tikus itu yang tak lain adalah salah satu orang kepercayaan papah, ya begitulah manusia tak luput dari serakah. Pada nyatanya lebih baik tidak percaya dengan orang lain dari pada kita yang ditipu oleh mereka.

sekarang waktu sudah menunjukan waktu tengah malam bukan? perut gue rasanya sangat mual tapi gue harus pulang karena besok harus ke california dengan penerbangan pagi.

"ar..." panggilnya 

"iyaa, kenapa ka? kaka butuh sesuatu?"tanya gue penasaran

"ga" jawabnya dan dia pelan pelan duduk disaping gue

.

.

"hmmm"dehemnya

"ar cita cita lo mau jadi apa?"lanjut ka kana tiba tiba

"Tidak jauh beda dengan orang lain" 

"maksud lo?"beonya

"ya simpel aja ka, orang lain pasti punya dunia di dalam otaknya dan mereka ingin sekali mewujudkannya , dan kita sebagai manusia tidak bisa memaksakan apa yang memang tidak ditakdirkan, hanya ada mereka dan dunianya:)"


.

.

.

segini dulu ya

vote dan commet author tunggu

see you 


Arkan Alfrazka A. (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang