Story 15 🏥

410 23 0
                                    

Typo bertebaran

Happy reading



 Author pov

Disilain keluarga alexander (pov)

sang kepala keluarga sedang mengurus beberapa dokumen untuk rapat perusahaannya ,namun tiba tiba ponselnya berbunyi dia mengerutkan keningnya , 

siapa ? sampai akhirnya dia membuka notof itu.

unknown number 

saya Aris fernandez , maaf untuk semua hal yang telah saya lakukan , saya pasti akan mempertanggung jawabkan semua , tapi saya mohon Tn.Aksa untuk segera ke rumah sakit kalendra di xxxx xxxxxx xxx , putra bungsu anda sangat membutuhkan anda segera 🙏. 

dia yang membaca pesan tersebutpun merasa panik 

anak bungsu ?

putra saya masih hidup?

tapi, rumahsakit ?

apa yang dia lakukan kepada putra saya ?

begitu  banyak pertanyaan yang ada dikepala pria dewasa itu , tanpa membuang waktu dia langsung menuju ke alamat tersebut dengan pesawat pribadinya , bahkan dia tak memberi tahu anggota keluarganya. 

Bilang saja ini gegabah tapi ini bungsunya? orang yang selama ini dirindukan dia dan keluarganya, bahkan dia belum sempat memegang bungsunya sesaat dia baru lahir.

sesaimpainya di rumah sakit kalendra, aksa bersama sekertasis pribadinya menuju kamar yang di beri tahu aris , dia melihat aris yang berdiri didepan ruangan itu , pandangan mata mereka saling tertuju, aksapun mendekat .

"apa yang sebenarnya terjadi , apa kau dalang dari semua kejadian penculikan putra saya !!!!" ucapnya dengan intonasi semakin naik

"maaf ,,,,,, semua salah saya , iya saya yang melakukannya" ucapnya pelan 

"dimana putraku, katakan !!" bentaknya sambil mencengkram krah kemeja yang dipakai aris 

arkanpun menunjukan kedalam ruangan , aksa langsung mesuk ruangan yang ditunjuk aris

begitu terkejutnya dia melihat remaja kemarin yang dia temui dirumah sebagai teman dari jeff tapi dia lebih terkejut dengan posisi anaknya yg tidak berdaya dengan alat medis yang menempel ditubuh putra bungsunya. aksa mendekat bankar arkan, memegang tangan arkan  yang dihalangi oleh infus lalu dia mengusap rambut si bungsu yang enggan membuka matanya.

"heii bungsunya ayah"

"maaf ya ayah butuh waktu lama untuk menemukanmu, pasti semuanya sakit ya ? andai ayah bisa tau lebih cepat tentang keberadaanmu"

"harusnya kemarin ayah menyadarinya karena rupamu sangat mirip dengan ibumu" ucapnya terisak 

tiba tiba alat ekg berbunyi 'titttttt' aksapun dengan cepat memencet tombol darurat  ,doketerpun datang dan memeriksa kondisi arkan.

sedangkan aksa dan aris menunggu diluar ruangan, hanya ada diam diantara mereka , kalu saja ini bukan rumah sakit sudah pasti terjadi keributan diantara mereka. tak selang beberapa lama dokterpun keluar.

"siapa disini keluarga pasien?" tanya dokter tersebut 

"saya ayahnya" jawab keduanya (aksa ,aris)

"saya ayah kandungnya dok" timpal aksa

" maaf pasien butuh donor darah dengan segera,karena kondisinya mulai menurun, namun kami sudah menghubungi bebrapa rumah sakit untuk golongan darah O- sedang tidak ad..." ucap dokter terpotong oleh aksa

Arkan Alfrazka A. (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang