07. pilihan Liam

25 2 0
                                    


Vote
Komen

Happy reading!

●○●○●○●○

" Lo lagi deket sama Kak Liam ya? " Tanya Bunga

Alhena yang sedang asik mengunyah makanan melambatkan gerakan mengunyah nya. Alhena jadi berfikir, apakah orang orang berfikiran seperti Bunga juga. " Keliatan deket ya? " Tanya Alhena membuat Bunga mengangguk.

" Tapi, aku ga ada maksud buat deket sama kak Liam, ga kepikiran malah " Tutur Alhena

" Lo beruntung Alhena, banyak adik kelas atau yang seangkatan aja sama kak Liam mau deket sama kak Liam, apa lagi kak Bryan " Ujar Bunga

" Tapi, " Alhena menjeda ucapannya, ia ingin bercerita sedikit dengan Bunga, tetapi ia enggan juga.

" Kenapa? Kalau lo mau curhat, curhat aja gue dengerin kok" Ujar Bunga menyadari mimik wajah Alhena.

" Eum, aku sebenarnya sedikit ga nyaman, aku takut kalau orang orang berfikir aku terus terus deketin kak Liam. Dan juga, aku baru disekolah ini" Tutur Alhena

" Enggak nyaman? Why? " Tanya Bunga sembari meletakkan sendok, menurutnya pembicaraan ini lebih menarik dari bakso nya yang sisa setengah.

" Gatau, ga nyaman aja " Jawab Alhena kemudian menungguku air mineral miliknya.

" Lo ga nyaman karena takut orang berfikir kalau lo nempelin Liam mulu? " Tanya Bunga yang dijawab gelengan oleh Alhena.

" Terus kenapa? " Tanya Bunga penasaran. Lagi, Alhena menggeleng. Bunga menghela nafasnya, kemudian ia melanjutkan makannya yang tertunda.

" Jangan ceritain kesiapa siapa ya Bunga " Minta Alhena.

" Iya Alhena " Jawab Bunga nampak gemas.

****

" Yan! Lo beneran ga mau cari cewek baru lagi gitu? " Tanya Bisma. Bryan yang sedang duduk di bangku depan kelasnya hanya menatap Bisma malas.

" Lo kepo banget deh! Biarin aja ngapa? Udah bagus Bryan diem, ga cari cari pacar baru lagi, lo peduli banget ya sama Bryan? Salut si gue, lo temen yang baik Bis " Tutur Tio sembari menekuk tangannya didada.

" Ohhhh!! Ya jelas!! Gue ini temen yang baik, saking baik nya gue biarin aja lo semua habisin stok cemilan gue dirumah " Jawab Bisma dengan senyum tertekan.

" Perasaan lo sendiri yang banyak makannya " Ujar Bryan.

" Kan punya gue, bebas lah! " Sewot Bisma. Membuat Tio dan Bryan terkekeh.

Mereka terdiam saat Gladys menghampiri, dapat dilihat mata Gladys yang sepertinya sedang mencari cari sesuatu.

" Mau cari Liam ya? " Tanya Bisma. Gladys menatap Bisma malas, kemudian matanya beralih pada Tio yang kini duduk disamping Bryan.

" Nyari gue? " Tanya Tio menunjuk dirinya sendiri.

" Gue cari Nanda, Nanda ada didalem? " Tanya Gladys

Tio mengangguk " Ada, lo masuk aja " Ujar Tio membuat Gladys mengangguk.

" Liam juga ada didalem kok Dys " Ujar Bryan menggoda Gladys. Gladys hanya meliriknya sebentar kemudian berlalu memasuki kelas mereka.

" Gue tau, sebenarnya Gladys itu cari Liam, ketemu Nanda cuma alesannya doang, percaya deh! Gladys sama Nanda ga sedeket itu " Ujar Bisma memperhatikan gerak gerik Gladys dari jendela.

" Ghibah melulu lo! Kaya cewek! " Omel Tio.

Sedangkan didalam kelas, Gladys terus saja mencuri curi pandang pada Liam yang tengah fokus menulis . " Lo nyari gue? " Tanya Nanda membuat Gladys mengalihkan pandangan nya pada Nanda didepannya.

7Days Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang