Possible 05

1.2K 92 25
                                    

"Apa-apaan?!" Amal berseru dengan nada tinggi dan tak suka akan permintaan yang Geri ajukan padanya barusan. "Gak ada, gak ada. Gak ada anjing kayak gitu." lanjut wanita tomboy itu menolak.

Zidan mendengus sebal, ia kemudian kembali meminum botol wine yang masih setengahnya itu.

"Ayolah Mal, lo kan udah janji sama gue." bujuk Geri akan pengajuannya tadi.

Amal menghisap rokoknya kuat, detik berikutnya ia mematikan putung rokok itu di asbak seraya mengeluarkan asapnya dengan kasar.

"Cewek yang lo mau itu mantan gue Zidan," ujar Amal pada akhirnya, ia jelas langsung menolak permintaan Geri yang menyuruhnya untuk membolehkan Salsa menjadi sekretaris Zidan. "Sampe mati pun gue nggak akan ngasih Salsa ke elo."

Zidan memanyunkan bibirnya. "Tapi kan udah mantan Mal, lo gak punya hak lagi atas dia dan gue sah-sah aja dong naksir Salsa?"

Wanita tomboy itu langsung memberikan tatapan membunuh pada saudaranya itu. Zidan yang melihat aura mengerikan itu langsung mengalihkan pandangan dan menarik-narik kemeja hitam polos yang di kenakan Geri.

Meminta bantuan pada teman karibnya itu untuk menyelamatkannya dari kemarahan Amal.

Walau begitu Zidan sangat takut dan segan pada Amal, maka dari itu Papa nya dengan rasa percayanya yang penuh pada wanita tomboy itu, ia memutuskan untuk menitipkan Zidan pada Amal.

"She's mine." ucapnya dengan tegas dan penuh penekanan.

Geri yang melihat itu lalu membuka suara. "Okay, okay. Iya dia punya lo nyet, gue nggak minta buat dia jadi sekretaris Zidan lagi."

Zidan memperlihatkan kekecewaannya karena bantuan Geri sama sekali tidak membantunya.

"Lupain Salsa, cari cewek lain Dan." beritahu Amal selanjutnya yang mulai sedikit tenang dari kekesalanya.

Tetapi Zidan hanya diam karena hati kecilnya masih menginginkan Salsa jadi sekertarisnya.

"Paham gak lo anjing!" bentak Amal kali ini, membuat Geri yang ada di sebelahnya tersentak.

"Iya bawel," balas Zidan sebal. "Lagian gue juga nggak doyan bini orang kali." Lanjutnya menyindir wanita tomboy itu.

"Bagus lah." ucap Amal menanggapi sindiran Zidan dengan santai, lalu ia beranjak untuk pergi dari BAR. Ia merasa urusannya di tempat ini sudah selesai.

Tetapi langkahnya terhenti sesaat karena ada hal yang lupa ia katakan. "Ger, check rekening lo, gue anggap ini lunas."

Detik berikutnya Amal benar-benar pergi dari tempat itu, di sisi lain Geri langsung melihat M-banking nya dan betapa terkejutnya laki-laki itu ketika melihat angka nominal di saldo miliknya.

"Buset si anying." makinya yang masih melihat saldonya itu.

Zidan yang penasaran pun melihat angka nominalnya, ia kini membulatkan matanya shock.

"Taik, gue aja sebulan gak dikasih segini anjing." protesnya tak terima Geri mendapatkan jatah gaji satu tahunnya.

Geri meledakkan tawanya, ia terlihat bahagia dan puas melihat wajah tak terimanya teman karibnya itu.

"Rezeki anak soleh mah gini Dan." ucapnya masih meledek Zidan yang kini mendelik tak suka.

***

Tok... Tok... Tok...

Untuk yang kedua kalinya wanita tomboy itu mengetuk pintu rumah itu, terlihat ia tengah berdiri dengan tak tenang karena pikirannya yang berkecamuk.

Ia tidak boleh membiarkan Salsa menjadi sekretaris Zidan, dirinya tidak mau jika sampai nantinya wanita itu merasa tidak nyaman berkerja di perusahaannya karena tingkah nyeleneh saudaranya itu.

Possible [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang