Sepasang manik coklat kemerahan terlihat sibuk menyapu pemandangan asing di sekitarnya. Surainya yang semerah darah perlahan bergoyang mengikuti hembusan angin malam yang menghampirinya. Sepasang tangan kecil segera mengeratkan pakaiannya, berusaha untuk menghilangkan rasa dingin di belakang leher.
''Ukh,,, di mana aku sekarang? Bukankah seharusnya aku tidur di ranjang bersama anak-anak? Tapi apa sekarang?!! Tidak dengan ranjang yang empuk ataupun anak-anak, yang ada hanyalah aku yang menjadi anak-anak itu sendiri!! Err,,, aku menjamin bahwa semua ini adalah perbuatan Dewa sialan itu!'' grutu si kecil sembari terus berjalan tanpa arah.
-Ekhen,,, Cale, aku bisa mendengarmu. Apa kau bisa mendengarku? Ada hal yang perlu kusampaikan padamu.
Suara berat mulai menggema di kepala si merah, membuatnya tanpa sadar menatap langit berbintang di atasnya.
'Apa kau yang melakukan semua ini?' tanya Cale melalui pikirannya.
-..... Tidak juga, karena waktumu kembali berbelok tanpa sepengetahuanku.
Cale kecil mulai mengerutkan keningnya dengan tatapan bingung.
'Apa itu mungkin terjadi?' balasnya sekaligus berpikir. Bagaimana bisa waktu seseorang berbelok tanpa sepengetahuan Penjaga Waktu a.k.a Dewa Kematian itu sendiri. Hal seperti itu tidak mungkin bisa terjadi, kan?
-Bukankah itu yang saat ini terjadi?
Cale terdiam. Pikirannya mendadak kosong karena tamparan kenyataan yang dia alami.
-Cale, seharusnya waktu hanya bisa dibelokkan jika ada yang berani membuat kesepakatan denganku. Tetapi tidak ada satupun orang di sini yang pernah melakukannya denganku, kecuali...
Suara berat itu mendadak berhenti dengan canggung. Membuat Cale sedikit memiringkan kepalanya bingung, sekaligus mengulang kata terakhir yang menggantung.
'Kecuali...?'
Dewa Kematian masih diam , seolah sedang berpikir atau mengingat sesuatu yang rumit.
-..... Kecuali jika ada yang melanggar kesepakatan dengan Dewa lain yang secara tidak langsung berkaitan denganku sebagai Penjaga Waktu.
Cale terdiam. Mungkinkah dirinya dijadikan taruhan oleh para Dewa? Atau mungkin dijadikan variabel tambahan untuk permainan mereka? Tidak, tidak! Membayangkannya saja sudah membuatnya merinding. Tapi bagaimana jika itulah yang terjadi?!!
Cale nggelengkan kepalanya sedikit keras sebelum menghela napas berat. 'Kesepakatan macam apa itu? Dan bagaimana ini,,,? Apa yang harus kulakukan?' pikir Cale yang secara otomatis tersampaikan pada Dewa Kematian.
-.... Aku sama sekali tidak tau kesepakatan apa yang telah dibuat Dewa sialan itu, bahkan aku juga tidak tahu jika aku ikut berhubungan secara tidak langsung. Tapi Cale, yang harus kau ketahui saat ini adalah, kau bukan seorang Henituse ataupun berada di Kerajaan Roan, Benua Barat. Tetapi saat ini, kau adalah Cale de alger Obelia, satu-satunya Pangeran Kekaisaran Obelia. Singkatnya saat ini kau berada di Kekaisaran Obelia yang terletak di Benua Utara. Ibumu adalah seorang Permaisuri bernama Livia Thames dan Ayahmu adalah seorang Kaisar bernama Claude de alger Obelia. Oh, kau juga memiliki saudari tiri dari ayahmu, namanya Athanasia de alger Obelia. Bisa dimengerti?
KAMU SEDANG MEMBACA
An Obelia Prince {HIΔTUS}
Teen Fiction''Ukh,,, di mana aku sekarang? Bukankah seharusnya aku tidur di ranjang bersama anak-anak? Tapi apa sekarang?!! Tidak dengan ranjang yang empuk ataupun anak-anak, yang ada hanyalah aku yang menjadi anak-anak itu sendiri!! Err,,, aku menjamin bahwa s...