chapter 38

1.7K 181 15
                                    

Hai, Reader-nim!!!

Gimana kabar kalian???

Hihi... Makasih karena udah nunggu aku up cerita ini! Tapi klo buat cerita sebelah kayaknya pengen kuunpublish aja, gegara bukunya ilang 🤧

Tapi aku malah ada rencana buat cerita lain lagi ☺️...

Ya,,, pada intinya,,,

Happy Reading, Reader-nim~

____________________________

Suara goresan pena yang melukis di atas kertas dengan sesekali mencelupkan diri ke dalam tinta memenuhi ruangan. Sebuah ruangan mewah penuh kertas itu hanya ditempati oleh seorang anak praremaja bersurai merah, bersama beberapa pelayan yang terabaikan bagai dinting sekitar.

Sudah berapa lama anak itu menghabiskan waktu berharganya di sama? Mungkin satu minggu penuh?
Entahlah, dia telah kehilangan hitungan harinya, karena selalu memandangi dan menulisi kertas yang tiada habisnya itu.

Dia bahkan tidak repot untuk tidur ataupun mandi, karena selalu ada yang menantikan hasil kerja rodinya. Dalam arti, meskipun dia selesai lebih cepat dia tetap akan mendapatkan kertas lain untuk diurus.

Sebenarnya dia tidak ingin terlalu menghiraukan pekerjaan yang menumpuk itu. Hanya saja, dia tidak mengerti mengapa dia harus mengerjakan semuanya dengan terburu-buru.

Apakah mereka semua lupa berapa usianya?!

Terlebih kabar tentang kondisi kesehatan ayah dan noonanya telah menyebar luas, dan membuat para kerajaan tetangga berlomba-lomba untuk mendapatkan citra baik dengan menawarkan bantuan kepadanya. Belum lagi tentang para petinggi yang memaksanya untuk beristirahat, yang mana jika dia bisa lakukan akan segera dia lakukan tanpa menunggu teguran.

Jujur semua itu hanya semakin membuatnya sakit kepala! Jadi dia telah memberikan penolakan keras bahkan sebelum mereka mengirimkan penawaran ulang mereka.

Ingin sekali dia kembali ke kamarnya untuk berguling-guling bagai beberapa minggu sebelumnya. Tapi siapa yang akan menggantikan pekerjaannya nanti? Bagaimana jika pekerjaannya semakin menggunung? Kepala merahnya telah sangat panas sekarang.

ASTAGA! KENAPA AYAHNYA PINGSAN TANPA MENYELESAIKAN SELURUH PEKERJAANNYA YANG MENGGUNUNG?!!!

PATS! (Anggap saja suara tali putus)

Suara apa itu? Apa itu yang putus? Tidak ada apa-apa dan semuanya masih sama. Lalu apa yang terjadi? Mungkinkah,,,?

Wush!!!

Brak!!

Srakk !!

Gubrak!!

Segala sesuatu dalam ruangan itu seketika beterbangan dan terlempar kerena angin kencang yang datang entah dari mana. Pena dalam genggaman Cale telah terbelah menjadi dua dengan batang tubuhnya yang hancur.

Membuat para pelayan yang semula terabaikan menjadi panik dan berhamburan pergi. Mengundang para kesatria dan pelayan yang panik atas suara kekacauan dalam ruangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

An Obelia Prince {HIΔTUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang