chapter 17

2.6K 371 35
                                    

Uhuk! Ekhem~

Hai, Reader-nim~
Setelah membaca komentar kalian, sepertinya chapter ini akan sedikit membuat kalian... Em,,, merasa kesal, mungkin?

Entahlah, aku hanya mengetik apa yang telah kutulis dalam naskah!

Intinya semoga kalian menyukainnya!

Happy reading, Reader-nim~

______________________

Zenith bisa merasakan wajahnya memanas. Dia tidak salah dengar, kan? Pangeran Cale yang dia yakini adalah adiknya setelah Athanasia, tengah memujinya dengan kata 'manis'! Betapa senangnya dia sekarang, karena tidak merasakan kecanggungan saat berhadapan dengan adik lelakinya! Untuk sesaat Zenith merasa keluar dari kesadarannya, sebelum kembali tersenyum kepada Cale.

"Terima kasih atas pujian Anda, Pangeran." ucap Zenith senang. Ya, Zenith cukup polos untuk gadis seusianya. Dia bahkan tidak tahu bahwa, kalimat Cale dapat diartikan sebagai ungkapan cinta, bagi para bangsawan! Cale balas tersenyum cerah. Dia bersyukur atas jawaban polos Zenith. Dengan begitu para bangsawan bisa menilai, kesalahpahaman mereka adalah bentuk dari kepolosan mereka.

'Ukh,,, senyumannya benar-benar manis! Tingkah polosnya juga manis! Jika dia permen ataupun coklat, aku tidak akan pernah membaginya! Bahkan jika Raon memintanya!' batin Cale terpesona dengan kemanisan Zenith. Dia hampir lupa dengan tujuannya yang sebenarnya. Ingat, dia hanyalah pecinta manisan.

Cale segera mengulurkan tangannya ke hadapan Zenith. Membuat gadis polos itu bertanya-tanya apa tujuannya, begitupun dengan para bangsawan yang menunggu penjelasan sang Pangeran. Cale tersenyum hangat. Melupakan wajah pucatnya dan rasa sakit di kepalanya. Dia harus cepat sebelum pingsan.

"Karena ini bertepatan dengan debutante Anda. Saya ucapkan selamat Nona Margarita. Jika Anda berkenan, maukah Anda menarikan satu tarian bersama saya, sebagai hadiah kedewasaan Anda ini?" ucap Cale. Wajah Zenith seketika menegang, begitupun dengan para bangsawan lain. Sedangkan Cale hanya mengerutkan kening, saat melihat reaksi tak terduga itu.

Ada apa? Mungkinkah dia ditolak, karena perbedaan usia dan tingginya? Izekiel maju untuk menjawabi pertanyaan internalnya.

"Mohon maaf atas kelancangan saya, Pangeran. Tetapi saya melihat, kondisi Anda sedang tidak terlalu baik saat ini." ucap Izekiel. Sekarang Cale bisa mengerti, seperti apa penampilannya sekarang. Pasti jauh lebih buruk dari yang dia bayangkan. Tetapi dia harus memurnikan Zenith yang memasuki daftar manisannya, atau dia akan pingsan tanpa sebab yang jelas.

"Tidak masalah, Tuan Muda Alpheus. Saya masih bisa menarikan tarian ringan. Lagi pula, saya belum menari sedari tadi. Saya pikir saya bisa menjadikan Nona Margarita sebagai partner pertama saya malam ini. Dan saya harap Nona Margarita bisa memenuhi keegoisan saya satu kali ini saja." ucap Cale ramah. Dia harus meyakinkan para bangsawan, agar tidak terlalu mempedulikan kondisinya saat ini.

Dia bisa pingsan kapanpun, tetapi dia tidak ingin pingsan, sebelum memurnikan Zenith. Zenith menatap Izekiel yang balas menatapnya, sebelum mengangguk sekali. Izekiel membungkuk hormat kepada Cale yang mengerutkan keningnya dengan bingung.

An Obelia Prince {HIΔTUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang