Tidak mudah mengerti mengapa aku begitu mencintaimu. Kita bahkan sudah tidak pernah saling menyapa, namun bayang-bayangmu tak pernah berhenti sedetikpun dari pikiranku.
Aku lelah, cukup lelah dengan semua ini. Lelah selalu berharap agar kau masih mau kembali padaku. Tapi aku tidak pernah menyerah untuk cintaku. Aku selalu memperhatikanmu agar kau selalu bahagia.
Bahkan tepat di hari ulang tahunmu yang ke-22, aku mengirimkan banyak hadiah untukmu dan aku merahasiakan bahwa itu semua dariku.
Aku hanya tidak ingin merusak hari bahagiamu. Karena aku tahu betul, mendengar namaku saja kau sudah enggan. Apalagi menerima hadiah ulang tahun dari manusia hina ini.
Aku hanya selalu ingin melihatmu tersenyum bahagia. Walau jujur, aku masih selalu berharap ingin kembali denganmu. Melanjutkan masa depan kita, melanjutkan mimpi mimpi kita yang selalu kau katakan padaku.
Mustahil memang memintamu untuk kembali ke pelukanku. Aku hanya selalu berharap, dan itu melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampah Nostalgia
RandomRindu.... Sebenarnya apa arti rindu sesungguhnya? Setiap waktu aku selalu mengucap kata itu, tapi aku tak pernah mengerti arti rindu ini sesungguhnya. Rindu apa? Kepada siapa? Entahlah, rindu seakan akan menjelma menjadi belati bagiku. Sakit rasanya...