Senin sore beberapa jam setelah pulang sekolah
Toktok....
"Masuk" ucapku pada orang yang mengetuk pintu kamarku ini
Dari bayangannya saja aku sudah tau kalau dia adalah Sela
"Lo lagi ngapain serius amat"
"Ini gue lagi lanjutin nulis cerita di laptop, ada apa Sel?" Lanjutku, mataku sama sekali malas untuk meliriknya
"Oh, kirain gak jadi. Udah berapa lembar by the way?" Tanyanya penasaran. Tumben biasanya dia tidak seperduli ini, pasti ada apa-apanya si!
"Udah dapet 200 halaman, lo tumben nanya-nanya mau apa?", Jawabku langsung ke intinya yaa karena aku benar-benar sedang tidak ingin diganggu.
"Wah udah dapet banyak banget!"
"Lo Mao ngomong apa cepetan" cecer ku padanya. Ya mau bagaimanapun walaupun Sela sahabatku tapi tetap saja terkadang ada waktu yang benar-benar tidak bisa ku luangkan untuknya. Dan syukurlah Selalu selalu mengerti
"Lo tau aja gue mau minta tolong, jadi tadi si Ronald bilang dia mau minta temenin gue ke mall, mau beliin kado buat adiknya yang ulangtahun tanggal 7 besok. Jadi maksud kedatangan saya kemari untuk meminta belas kasih kepada yang mulia Silsa untuk meminjamkan beberapa dress ke saya... Sekian!" Ucapnya panjang lebar dengan akhir yang sangat Mencengangkan. Dia melipat tangannya bak seorang rakyat jelata kepada Sang ratu
"Ya ampun cuma masalah baju doang ribet, biasanya juga Lo gapernah bingung sama baju" jawabku, kali ini aku benar-benar meninggalkan layar laptopku
Tiba-tiba tanpa menjawab sepatah kata terlihat semburat merah di hidungnya, seperti orang pilek. Tapi aku tau pasti ada yang di sembunyiin Sela.
"Sela malu? Kenapa itu hidungnya merah kayak orang pilek aja hahaha" tawa ku geli melihat tingkahnya seperti remaja pertamakali kencan
[Emang remaja btw Sil_-]Author
"Gue takut ngecewain Ronald kalo gue pake baju di lemari gue yang enggak ada feminimnya, nyesel gue ngeyel milih Hoodie di banding dress dari Mama" jawabnya sambil menyemberutkan mulutnya kedepan, tapi tetap lucu.
"Et dah lagian jadi anak jangan terlalu tomboy Napa, udah Sanah ambil baju gue di lemari. Pilih yg mana yg lu suka, tapi jangan di berantakin" ucapku sambil tertawa geli disambut blink blink cahaya dari wajahnya yang gembira.
"Aaaa makasih Silsa sayang muuaachh!!!"
"Jangan lupa martabak telor yang pedes sama es kelapa tapi ga pake es" lanjutku yang sudah lanjut menatap laptop lagi.
"Ishh kebiasaan! Iya-iya gue beliin tar yang paling spesial" jawabnya sambil memegang dressku yang berwarna cream selutut. Namun aku langsung mengambilnya
"Lo boleh pinjem semua baju di lemari kecuali dress cream ini ya!" Ucapku sambil melipat kembali dress yang tadi kuambil dari tangan Sela
"Yah kenapa? Padahal gue jatuh cinta pada pandangan pertama" rengeknya
"Dress ini punya cerita" ucapku, dan Sela pun langsung mencari baju bajuku yang lain dengan sikap yang aku tau dia pasti kecewa
Kalian mau tau kenapa aku sangat sayang sama dress ini?
Dengan senang hati akan kuberitahu!
*Flashback
"Bunda hari ini ada acara apa sih, kok Silsa pake dress cantik ini?" Tanya ku yang masih 10 tahun
"Hari ini ada Tante Tita sama om Rafli mau Dateng nemuin kamu" ucap bunda Diana padaku
Ya. Saat itu aku masih berada di panti asuhan, aku Silsa umur 10 tahun
Tepat pada hari Jumat sesudah waktu zhuhur dua orangtua baik hati mengangkat ku menjadi anaknya, setelah bertahun-tahun kami merasakan kehangatan kasih sayang ayah dan ibu dari mereka, Tante Tita dan Om Rafli
Mereka donatur terspesial buat panti asuhan bunda Diana, aku dan teman-teman ku di panti sudah sangat akrab sekali dengan mereka
Tapi, bagaikan mimpi yang mereka pilih sebagai anak angkatnya adalah aku. Tentu saja aku senang
Sangat senang malahan!
Mimpi ingin mempunyai kedua orangtua yang lengkap akhirnya terwujud
Dan dari saat itu juga aku berjanji pada diriku sendiri, aku akan bersikap baik kepada mereka. Dan mereka sangat bersikap baik padaku, walau kadang aku sering merasa kesepian karena keduanya sibuk bekerja
Untung saja Sela juga ikut di angkat setelah 1 bulan aku tinggal dirumah Tante Tita dan Om Rafli
Sela di angkat oleh orangtua yang statusnya sama seperti orangtua angkatku, lebih menariknya lagi orangtua angkat kami bersahabat sangat baik dan bertetangga
Kalau akhir pekan kami ber 6 suka berjalan-jalan bersama
Alhamdulillah aku dan Sela tidak benar-benar terpisah
Ohiya back to topic
Dress cream ini? Tentu saja pemberian orangtua angkatku yang kusimpan dan kupakai ketika ada sesuatu yang menyenangkan
Dan bunda Diana menyuruhku mengenakan pakaian yang paling aku sayang, makanya aku pilih dress ini
Dan ucapan bunda Diana benar-benar terjadi, aku menjadi anak panti yang paling bahagia saat itu, walau ada rasa sedih karena akan berpisah sama keluarga di panti asuhan
Dari bayi aku sudah diasuh sama Bunda-bunda disini, karena memang katanya aku dan Sela ditinggal oleh orangtua asli kami di depan gerbang pasti asuhan 10 tahun lalu
Sudah jangan diingat ingat lagi, aku muak menceritakannya pada kalian
Udah dulu ah flashback nya, aku mau fokus nulis novel karangan ku sendiri
*Flashback off
"Silsa! Gue pake dress ini cakep ga?" Pekik Sela senang
Dia mengambil dress putih selutut dengan cardigang denim
"Wah cakep! Pake aja, habis itu Sanah cepet keluar" pujiku setelah itu melempar tatapan malas
"Ish iyaiyaa gue keluar nih, gue pinjem dulu ya bajunya paipaii" cengirnya senang sambil tunggang langgang pergi begitu saja dari kamar ku
"WOI TUTUP PINTUNYA, KEBIASAAN!" Teriakku kesal. Kebiasaan banget sih
"HEHEH IYA MAAP" jawabnya setengah berteriak dari bawah lantai rumahku
Rumah ku selalu sepi memang, tapi mama setiap hari selalu pulang kerumah, kalau papa jarang pulang karena selalu sibuk bekerja
**************************************
Halo gais...
Gimna kabarnya?
Semoga baik yaa
Disini aku author balik lagi
Setelah....
...
Bertahun-tahun lamanya hehew ಥ‿ಥSebenernya aku mau bilang, kalau aku benar-benar kekurangan ide buat lanjutin cerita diary Silsa ini huhu
Boleh banget buat kalian komen dan klik bintangnya biar buat aku semakin semangat nulisnyaaa
Paipaii❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Silsa
Teen FictionSilsa si anak kutu buku, ia di besarkan di panti asuhan sedari ia masih bayi. ia memiliki sahabat yang bernama Sela, Sela pun sama ia adalah anak yang di besarkan di panti asuhan. sejak umur 10 tahun, ada orang tua asuh yang mau mengangkat Silsa. Hi...