Hyeri memasak hanya tiga macam makanan, saat belanja tadi hyeri berencana memasak 5 macam masakan tapi kemudian hyeri berpikir kalau itu terlalu banyak.
Hyeri bergegas ke kamarnya setelah selesai masak, gadis itu hendak membersihkan badannya sembari menunggu kedatangan mark.
Jeno menatap haechan dalam diam, jeno daritadi memikirkan wajah hyeri dan haechan, jeno sudah tau kalau haechan punya kembaran tapi ini pertama kalianya jeno bertatap langsung dengan hyeri. Ada beberapa perbedaan antara haechan dan hyeri, hyeri lebih tinggi dari haechan, kulitnya lebih putih, garis wajahnya lebih tegas dari haechan, jika haechan terkesan imut, berbeda dengan hyeri, gadis itu punya garis wajah yg tajam dan tegas, tidak banyak senyum tapi sekali senyum, itu sangat indah, itu menurut pendapat jeno.Ting tong
Bel apertemen hyeri berbunyi, jeno tersentak dari lamunanya. Hyeri keluar dari kamar dengan tampilan santainya.
"itu pasti mark oppa" ujar hyeri sembari berjalan kearah pintu.
Jeno diam diam memperhatikan hyeri, tiba tiba jeno menggelengkan kepalanya.
"ada apa? "
Jeno menoleh, sejak kapan chenle memperhatikannya.
"ada apa denganmu? " ulang chenle dengan pertanyaan yg sama.
"tidak" jawab jeno cepat.
Mark menenteng satu kantong plastik merah di tangannya,
"ini untukmu" ujar mark sembari menyerahlan plastik besar itu ke tangan hyeri.
"apa ini? " tanya hyeri heran karena sangat berat.
"buah buahan"
Hyeri menyunggingkan senyum kecilnya "gomawo"
Chenle dan haechan sudah duduk manis di meja makan sedangkan jeno, pemuda itu sedang membalas pesan seseorang.
"kenapa hyung tidak bilang tadi, biar kita bisa berangkat bersama" ujar chenle saat mark ikut bergabung bersama mereka di meja makan.
"kalian tidak menawariku" jawab mark terlihat kesal membuat chenle tertawa.
Jeno mengambil tempat di samping mark."hyeri~a, apa kau butuh bamtuan? " tanya haechan.
"tidak perlu oppa, ini sudah selesai"
Hyeri muncul dengan dua nampan di tangannya, jeno yg kebetulan duduk di dekat hyeri dengan sigap mengambil satu nampan dari tangan hyeri "biar ku bantu"
Hyeri menatap jeno "gomawo"
Jeno meletakan nampan di meja lalu mulai menata beberapa mangkok dari nampan tadi ke meja.
Setelah selesai hyeri memutari meja, gadis itu memilih duduk di samping haechan."bagaimana kuliahmu? " tanya haechan di sela sela makan malam mereka.
Hyeri mengangguk "cukup menyenangkan, tapi aku sedikit sedih karena belum mendapatkan teman"
"wajar, kan noona baru sehari, aku yakin noona pasti akan dapat banyak teman" ujar chenle berusaha menghibur.
"kau harus pintar memilih teman" sahut mark.
"aku tidak berpikir demikian oppa"
"kau pasti bisa" ujar mark.
Hyeri melirik piring jeno, sudah kosong, hyeri lantas mendorong satu mangkok nasi kearah jeno "makanlah yg banyak, apa makan kalian di batasi? "
Jeno tersenyum kecil mendengar perkataan hyeri, jeno menyukai sifat hyeri yg berterus terang seperti ini.
Setelah selesai makan, dengan bantuan dari chenle hyeri membawa semua piring kotor ke dapur lalu mencucinya. Setelah selesai, hyeri memotong beberapa buah yg di bawa mark tadi sebagai makanan penutup. Saat sampai di ruang tengah, telpon hyeri berdering,
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Random"aku mengenal mereka lebih baik dari siapapun, bagaimana bisa aku melepaskan adik satu satunya yg aku punya untuk mereka? itu sungguh gak masuk akal >LEE HAECHAN"