Hyeri sedang berkutat di dapur sedangkan di ruang tengah, ada jeno chenle dan jisung yg sedang bermain game.
Chenle merasa bosan di dorm jadi dia mengajak jisung dan jeno ke apertemen hyeri."noona" panggil chenle.
"ada apa chenle? "
"jika butuh bantuan panggil saja aku"
"ok"
Jeno melirik chenle, dia penasaran, sejak kapan chenle sangat dekat dengan hyeri.
Ting tong
Hyeri mengecilkan api lalu berjalan ke ruang tengah, menatap tiga orang yg ada di ruangan itu dengan tatapan heran.
"ada apa noona? " tanya chenle heran saat melihat wajah bingung hyeri.
Ting tong
"kalian mengajak orang lain lagi? "
Chenle, jisung dan jeno menggeleng cepat.
"aku tidak ada teman di seoul, haechan oppa kalau mau datang pasti memberitahuku lebih dulu"
Semua terdiam, beberapa saat kemudian jeno yg paham situasi segera bangun, "aku akan mengecek" ujar jeno sembari berjalan kearah pintu. Hyeri jisung dan chenle mengikuti jeno tepat di belakangnya. Jeno melihat di intercom, ada seseorang yg jeno yakini seorang lelaki yg sedang berdiri membelakangi pintu.
Jeno berbalik badan lalu menatap hyeri "kau mengenalnya? " tanya jeno sembari bergeser agar hyeri bisa melihat.
Cukup lama hyeri melihat, tiba tiba pupil matanya membesar "mark oppa" pekik hyeri yg langsung membuka pintu, mengabaikan tiga orang yg sedang menatapnya aneh saat ini."kenapa lama se___
Mark menatap tiga orang yg berdiri di belakang hyeri dengan sedikit terkejut.
Hyeri menarik mark untuk segera masuk, berbahaya kalau ada yg melihat."kenapa tiba tiba oppa? " tanya hyeri heran.
Chenle, jeno dan jisung menatap mark dengan tatapan bertanya.
Mark mendadak kikuk, mark ingin bilang, kenapa hyeri mengabaikan telpon dan juga pesan dari nya, tapi kemudian mark berpikir, itu terasa aneh, dia tidak ingin ketiga temannya salah paham."hanya ingin berkunjung" jawab mark singkat.
Hyeri mengangguk kecil lalu kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya.
Setelah hyeri ke dapur, jeno jisung dan chenle kembali fokus pada game di hp masing masing. Mark memanfaatkan kesempatan itu untuk bicara dengan hyeri. Melirik sekilas ke tiga orang yg sedang fokus dengan hp masing masing, mark bangkit lalu berjalan kearah dapur."kau sedang ap__
"aigo khamcagiya"
Hyeri memegang dadanya karena terlalu kaget.
"maaf"
Diam, mark menatap hyeri dalam diam saat gadis itu sedang sibuk meletakan beberapa lauk ayam ke dalam mangkok.
"hyeri_ya"
"hmm, ada apa oppa? "
"kenapa mengabaikan telpon dan juga pesanku?"
Gerakan tangan hyeri mendadak melambat, hyeri menatap mark sekilas "maaf oppa, apa aku boleh jujur? "
Mark mendekati hyeri "apa? " tanya mark.
Hyeri menatap sekitar, ini pembicaraan yg cukup serius dan seketika hyeri merasa ragu, hyeri hanya takut kalau tiba tiba chenle, atau kemungkinan jeno bahkan bisa jadi jisung masuk kedalam dapur dan mendengar obrolan mereka, hyeri tidak mau suasana menjadi canggung. Mark masih menatap hyeri "ada apa? "
Hyeri diam sesaat, tapi kemudian hyeri menepis rasa khawatirnya "aku bertemu dengan yeri eonni, aku tidak ingin terlalu dekat dengan oppa"
Mark menghela nafas kasar, "jadi karena yeri kau begini? "
Hyeri menatap mark "nanti saja bicaranya, ayo makan dulu"
Mark mengambil alih nampan di tangan hyeri "biar aku yg bawa".
Hyeri pasrah saat mark mengambil nampan dari tangannya lalu berjalan keluar dari dapur."ayo makan" ujar hyeri setelah selesai menata makanan diatas meja.
Mereka makan di selingi dengan obrolan ringan, mulai dari jisung lalu di sambut chenle dan berakhir di hyeri yg bercerita soal masa masa nya waktu di jeju.
Jeno dan mark hanya menyimak obrolan ketiganya tanpa berniat ikut bergabung.
Setelah selesai makan dan berbincang sebentar, semua pamit pulang."hyung belum mau pulang? " tanya jeno saat melihat mark masih duduk santai menonton tv.
"kalian duluan saja, aku mau ke suatu tempat dulu setelah ini"
Jeno mengangguk, lalu retina matanya menatap hyeri "terimakasih makan malamnya"
Hyeri tersenyum "aku yg harusnya berterima kasih jeno-ssi"
"bisahkan kau memanggilku jeno saja?"
Hyeri terkekeh "tidak apa apa? "
"aku justru senang" timpal jeno.
Diam diam mark memperhatikan hyeri dan jeno. Setelah semuanya pergi, hyeri menghampiri mark "oppa belum mau pulang, bukankah tadi oppa bilang akan pergi ke suatu tempat? "
"aku berbohong, bukankah kau tadi bilang setelah makan kita akan bicara"
Hyeri baru ingat, hyeri lantas duduk di seberang mark.
"jadi? "
Hyeri menghela nafas sejenak, retina matanya mulai menatap mark serius "oppa, yeri eonni tidak suka dengan hubungan kita, sekarang hubungan kalian sudah di ketahui publik, aku tidak ingin terlibat jadi aku harap oppa mengerti jika aku menjauhi oppa"
Mark lalu bangun, mengambil kunci mobil dan juga masker nya di meja, hyeri mengernyit heran, tiba tiba tangan mark mengusak kepala hyeri "aku tidak perduli dan aku harap kau juga begitu hyeri_ya, aku akan mengantarmu ke kampus besok"
"oppa"
"aku tidak perduli, dan kau harus ingat satu hal, hubunganku dengan yeri itu urusanku, kau jangan memikirkan itu, kau tetap sahabatku apapun yg terjadi"
"aku pergi, ingat, besok aku akan menjemputmu"
Setelah mengatakan itu mark benar benar pergi, hyeri dengan enggan melangkah kearah pintu, hyeri tidak menyangka kalau mark akan bersikap keras kepala seperti ini.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Random"aku mengenal mereka lebih baik dari siapapun, bagaimana bisa aku melepaskan adik satu satunya yg aku punya untuk mereka? itu sungguh gak masuk akal >LEE HAECHAN"