Hyeri memegang pipinya yg terasa nyeri, gadis itu masih diam mematung saat suara lantang milik yeri menghantam pendengarannya,
"sudah kuperingatkan sebelumnya bukan, jauhi mark, apa kau punya telinga? "
Hyeri masih belum bergeming dari posisinya, hyeri masih mencerna apa yg terjadi padanya barusan. Hyeri bergerak mundur satu langkah setelah dia baru menyadari satu hal, yeri marah.
"kenapa kau menamparku? " tanya hyeri dengan intonasi yg tenang tapi tangannya terkepal kuat menandakan gadis itu sedang mati matian menahan amarahnya yg akan meledak kapan saja.
Yeri berdecak kesal, menatap hyeri dengan tatapan meremehkan "andaikan kau bukan kembaran haechan aku pasti sudah menghancurkanmu"
Harusnya yeri yg ada didalam mobil mark tadi bukan hyeri tapi mark malah mengabaikan fakta kalau yeri lebih pantas ada di dalam mobilnya daripada gadis di depannya ini. Yeri jelas marah, yeri merasa seperti mark menduakannya, dia tidak bodoh soal fakta kalau mark dan hyeri hanya bersahabat tapi yeri juga tidak bodoh untuk melihat tatapan hyeri untuk mark, itu tatapan memuja. Dulu yeri merasa tenang dalam menjalani hubungannya dengan mark tapi semenjak kedatangan hyeri, entah kenapa yeri selalu merasa perlu untuk waspada.
Mark, meskipun pemuda itu selalu menegaskan soal hubungannya dengan hyeri hanya sebatas sahabat tapi yeri menyadari satu hal yg mungkin saja mark sendiri tidak menyadarinya, ada tatapan berbeda yg mark tunjukan untuk hyeri, dan itu membuat hati yeri sedikit berkedut nyeri. Katakan yeri jahat karena dia berharap mark akan terus berteman dengan kebodohannya, dia tidak ingin mark menyadari hal itu."aku sudah berusaha menjaga jarak dari mark oppa tapi mark oppa malah mengikis jarak tersebut lalu aku harus apa?"
Hyeri mendekati yeri lalu....
Plak
"aku hanya ingin mengatakan satu hal padamu, jaga image mu, jangan bersikap brutal, aku sangat menghargaimu sebagai kekasih dari mark oppa tapi ingat, aku tidak akan membiarkan siapapun menindasku dengan alasan yg kekanakan seperti itu"
Yeri mematung di tempat dengan amarah yg memuncak saat hyeri sudah hilang dari pandangan matanya.
🌻🌻🌻
Hyeri sedang memeriksa sesuatu di laptopnya, ada tugas dari kampusnya.Ting tong...
Hyeri melirik jam di laptopnya, keningnya mengkerut,
"siapa yg datang malam malam begini" gumam hyeri.
Dengan malas hyeri bangun dari posisi rebahannya, mengambil cardingan di gantungan lalu memakainya karena dia hanya menakai tanktop dengan celana trainingnya. Belum sampai pintu tiba tiba hp nya berderinya,
"hallo oppa"
"kau di dalam?, aku yg datang"
Hyeri bernafas lega, ternyata haechan yg datang.
"silahkan masuk op__
Perkataan hyeri terhenti saat melihat siapa yg bersama haechan saat ini, tangannya reflek merapatkan cardingannya.
"jaehyun hyung ingin bicara denganmu, katanya ada yg penting" ujar haechan menyadarkan hyeri dari keterkejutannya.
"ayo masuk hyung"
Hyeri jadi ingat satu moment dimana saat jaehyun meminta nomor telponnya, hanya itu yg hyeri ingat.
"ada apa jaehyun ssi?" tanya hyeri setelah dia ikut duduk bersama jaehyun dan haechan.
"apa kau menyimpan barang seseorang? "
Haechan dan hyeri saling berpandangan, terlihat jelas keduanya bingung dengan pertanyaan yg di lontarkan jaehyun.
Jaehyun mendadak kikuk saat melihat tatapan bingung yg di tunjukan hyeri."bukankah kau pernah menolong seseorang di dekat sini, dan jaket orang itu tertinggal padamu"
Ah, hyeri baru ingat sekarang.
Haechan hanya menyimak saat hyeri berjalan kearah kamarnya. Beberapa saat kemudian hyeri datang dengan sebuah jaket di tangannya."ini milikmu? "
Jaehyun mengangguk "terimakasih sudah menolongku malam itu, aku berhutang budi padamu"
"jadi, gadis yg menolongmu itu hyeri?" tanya haechan pada jaehyun.
"hm, dia yg menolongku"
"waaah daebak, dunia sesempit ini ternyata" ujar haechan heboh.
Tatapan jaehyun masih terpaku pada sosok hyeri, sedangkan yg ditatap sepertinya tidak menyadari kalau jaehyun menatapnya dalam diam.
TBC
Lama banget gak update, maaf banget, lagi sibuk banget soalnya🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Random"aku mengenal mereka lebih baik dari siapapun, bagaimana bisa aku melepaskan adik satu satunya yg aku punya untuk mereka? itu sungguh gak masuk akal >LEE HAECHAN"