Friend? (Hoshi)

43 3 2
                                    

Haidar as Hoshi •

Kaluna

"Lunaaaa," Haidar atau yang biasa gue panggil Adar berteriak dari depan pintu kelas. Gue yang sedang mengerjakan tugas sambil mendengarkan lagu terpaksa melepas headset. "Adar, lo tuh bisa ga sih sehari aja ga ngerecokin gue?" tatapan sinis gue tunjukkan untuknya.

 "Adar, lo tuh bisa ga sih sehari aja ga ngerecokin gue?" tatapan sinis gue tunjukkan untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan langkah jahil, Haidar mendekati meja yang gue tempati. "Lo belom pulang?" kini dia duduk di depan gue, dengan tangan yang memangku dagunya. "Mata lo kemana Dar? Kalo gue udah pulang, gue ga ada di depan lo," gue mendorong pelan kepalanya. Kadang suka kesel sama pertanyaan-pertanyaan ga bermutu Haidar.

"Makan yuk Na. Toppoki deket sini enak tau, yang baru buka."

Gue berhenti menulis dan menatapnya dengan binar semangat. "Lo traktir ya? Gue dari kemaren mau makan toppoki tapi ga jadi-jadi."

Haidar berpikir sebentar, lalu mengangguk. Segera gue membereskan alat tulis dan buku yang berada di atas meja. Selesai merapikan barang, gue menarik tangan Haidar keluar kelas.

Namun belum keluar dari gerbang kampus, hujan mulai turun. "Lah hujan. perasaan kaga mendung tadi," Haidar menengok keluar. "Gimana Na, mau lanjut terobos atau nunggu hujan reda? Soalnya gue ga bawa payung."

"Terobos aja Dar, lepas seragam lo deh. Payungnya itu aja, lo kan double pake kaos," usul gue pada Haidar. Sesuai instruksi dia melepas seragamnya dan mengangkatnya ke atas, sehingga menutupi kepala kita berdua.

"Yuk," Haidar menarik gue untuk mendekat ke arahnya. Kami keluar gedung dengan sedikit berlari, menerobos derasnya hujan sore itu. Terlihat Haidar beberapa kali mencoba mengimbangi ritme berlari gue, supaya gue tidak kebasahan.

 Terlihat Haidar beberapa kali mencoba mengimbangi ritme berlari gue, supaya gue tidak kebasahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar 5 menit kami sudah sampai di depan toko yang menjual toppoki. Haidar mengibaskan seragamnya yang basah di depan toko. "Hufftt... cepet Adar. Gue kedinginan nih," keluh gue yang sudah mengusap-usapkan kedua lengan gue.

"Masuk duluan, booking tempat duduk jangan lupa." Haidar masih fokus mengibaskan seragamnya. Dengan sedikit kesal, gue masuk ke dalam toko dan menunggu di meja berisikan 2 bangku.

Seventeen OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang