Better Days

381 62 5
                                    

"Berhentilah bersikap seolah kau adalah korban ! aku muak melihat wajahmu ! dan satu lagi....jangan pernah menginjakkan kakimu didepan apertementku ! jangan pernah berani mencari Jungwoo ! atau aku akan membunuhmu!!!"

Ten membanting keras pintu apartementnya setelah menemui sosok mantan kekasih sahabatnya hendak menemuinya di apartement mereka .

wajah Ten merah padam penuh emosi .

Dug dug duggg!

"Ten....tunggu sebentar ! aku mohon ! aku sangat mencintai Jungwoo" teriak lelaki tampan dengan suara berat didepan pintu memohon pada Ten .

Namun tidak mendapat respon apapun.

***

"Gunakan ini...." Jungwoo memberi sebuah setelan piyama kepada Jaehyun setelah mereka memutuskan naik ke lantai dua rumah Jungwoo untuk sedikit mengistirahatkan tubuh lelah mereka.

"Terimakasih" Jawab Jaehyun menerima setelan piyama yang Jungwoo berikan.

"Kau bisa menggunakan kamar diujung , jika membutuhkan sesuatu kamar ku disini" ucap Jungwoo menunjuk sebuah kamar dengan pintu berwarna coklat tua.

Jaehyun menangguk tanda mengerti.
"Cobalah sedikit beristirahat...! hatimu boleh sakit tapi tidak dengan kesehatan tubuhmu" ujar Jaehyun sebelum melangkah ke sebuah kamar yang Jungwoo tunjukan.

***

Tok tok tok..

Jaehyun membuka matanya karna tidurnya terusik oleh suara ketukan pintu .

Ia melirik jam jam diponselnya.

04.00..?

"Dr.Jung...aku tidak bisa tidur..."
Ucap Jungwoo yang berdiri didepan pintu kamar Jaehyun dengan wajah kusut setelah Jaehyun membuka pintu.

Meski masih didera rasa kantuk Jaehyun berusaha tersenyum melihat kearah Jungwoo.
"Hmm bagaimana kalau secangkir coklat panas?" ajak Jaehyun.

"Aku akan membuatnya untuk kita" ucap Jungwoo menyetujui ajakan Jaehyun.

Jungwoo membuat dua cangkir coklat panas dan memasak ramen instan didapurnya .
sedang Jaehyun duduk dimeja makan menompang wajahnya dengan kedua tangannya berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya karna jujur saja ia merasa sangat mengantuk dan sedikit lelah.

Indra penciuman Jaehyun tergugah dan sedikit menghilangkan kantuknya setelah Jungwoo meletakkan semangkok ramen didepan Jaehyun.

"Wah ini tampak lezat , ini pertama kalinya seseorang menyajikan ramen untukku " ucap Jaehyun dan segera mengambil sumpit untuk mulai menyantap ramen hangat didepannya.

"Apa Taeyong tidak pernah memasak untukmu ?" ucap Jungwoo tersenyum dan duduk didepan Jaehyun menyeruput coklat hangatnya.

"Ia terlalu takut menggunakan tangan halusnya untuk melakukan pekerjaan dapur" Ucap Jaehyun dengan wajah tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

"Tapi ia bersukur karna kau tidak banyak menuntut" jawab Jungwoo dan lanjut menikmati coklat hangatnya.

"Anyway ini sudah tanggung untuk kembali beristirahat ! bagaimana kalau sedikit berjalan-jalan menghirup udara pagi sebelum kita keacara pemakaman nenekmu." Ujar Jaehyun setelah menyelesaikan makannya.

"Dr.Jung.. terimakasih sudah membuatku merasa sedikit lebih baik" Jungwoo meregangkan tubuh kakunya dan menghirup udara pagi menyegarkan dihalaman rumahnya.

"Hmm sukurlah.." ucap Jaehyun singkat.

"Setelah selesai dari pemakaman nenekku bagaimana kalau kita mampir ke pantai oryukto sebelum pulang ke Seoul?"
Pinta Jungwoo.

"Aaa tempat itu cukup indah dan sepi kau bisa berteriak dan membuat harapan disana" ucap Jaehyun dengan tatapan setuju.

"Kau juga percaya dengan hal-hal seperti meminta pada laut dan bintang jatuh?" tanya Jungwoo takjup.

"Hemm!" angguk Jaehyun singkat.

"Aku pikir hanya aku yang masih percaya dengan hal-hal yang nenekku selalu ceritakan padaku ketika kecil. ternyata dokter bedah sukses sepertimu juga mempercayai hal-hal seperti itu" Ucap Jungwoo senang.







***

"Lucassssssssss wonggg!!!!kamuuuu brengsekkkkkkkkk"

"Bajingan gilaaaaa ! kauuu pikir hatiku apaaaaa!"

"Bajingan sepertimuu tidak pantas mendapatkannnn cintakuuuu!"

"Aku akan melupakanmu selamanyaaaa!"

"Pergilahh kenerakaaaaaa!"

Heh heh hehh...

Jungwoo terengah-engah setelah puas berteriak dari atas menara didekat tebing pantai oryukto.

Jaehyun terekeh melihat wajah Jungwoo yang terlihat lucu dan imut seperti anak kecil tanpa beban mengumpat kasar teman bermainnya.

"Jungwoosiiii sekarang saatnya kita meminta harapan pada laut" Ujar Jaehyun dengan kedua tangan seperti berdoa didepan dadanya.

Jungwoo mengagguk dan melakukan hal yang sama .

Setelah memejamkan mata selama tiga menit keduanya saling menatap .

"Dr.Junggg ! apa harapanmu?" Tanya Jungwoo.

"Hmm hanya ingin bahagia bersama orang yang tepat disisa hidupku..! bagaimana denganmu?!" ucap Jaehyun tersenyum dengan sorot mata kearah laut biru.

"Aku ingin merasakan sekali lagi jatuh cinta dan dicintai sampai rasanya gila jika tidak bersama selamanya ! jika tidak ! aku tidak akan pernah membuka hatiku lagi" ucap Jungwoo dengan penuh keyakinan.






Jungwoo terlelap pulas didalam mobil dengan nafas halus dan raut wajah yang mulai terlihat tenang....

***
Vote & komen for next chapter 💚 terimakasih sudah membaca sejauh ini 🥺🥰

Pencarian terakhir | Jaewoo 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang