15:02 KST.
Jaemin, Jeno, Haechan berada di Rooftop, Mereka tengah mengobrol bersama, Ah masih bisakah di sebut bersama? Terlihat hanya Jaemin dan Jeno saja yang asik mengobrol, sementara Haechan? Ia hanya tersenyum saja menanggapi kedua Sahabatnya.
"Jeno~yaa, bukankah beberapa hari lagi Kita akan mengikuti Olimpiade?" Tanya Jaemin.
Jeno tersenyum. "Ya Kita berdua akan mewakili Asrama Neo."
"Lalu bagaimana denganmu? Haechan? Bukankah nilaimu juga bagus?" Tanya Jeno pada Haechan.
"Eoh? Aku? Aku... " Haechan mendadak saja gugup.
"Aku tak mungkin mengikuti Olimpiade, Aku bukan Anak pintar seperti kalian."
Haechan berusaha untuk tersenyum. Ia iri kepada Jaemin dan Jeno, Ia juga ingin merasakan mengikuti Olimpiade, Ia ingin Pintar, Ingin di banggakan oleh semua orang. Bukan seperti ini, Haechan yang bodoh, untuk membanggakan orang tua saja Ia tak bisa, Haechan ingin merasakan menjadi Jeno ataupun Jaemin sehari saja.
"Wae? Kau juga pintar, Haechan. Jangan merendahkan dirimu sendiri! Banyak yang menyayangimu." Kekeh Jaemin sembari menepuk-nepuk pundak Haechan.
Meski begitu, Jaemin sebenarnya tau jika Haechan sedang menutupi kesedihannya, Jaemin adalah tipe orang yang peka.
"Aku ingin membeli Minum dulu, Aku haus." Pamit Jaemin sebelum Ia melenggang pergi begitu saja.
Kini hanya tersisa Jeno dan Haechan. Jeno menatap Haechan, perlahan senyumannya memudar.
"Haechan kau... "
________
Jaemin sedang mengantri di Kantin, lumayan banyak Orang di sana, ada yang makan, minum ataupun hanya menumpang adem. Di sana terdapat banyak Kipas Angin."Lama sekali... "
Jaemin bosan, Ia melirik-lirik sekitar. Di sana Ia menemukan seseorang yang Ia kenali, walau jarang sekali berinteraksi.
"Huang Renjun?" Gumamnya pelan.
Renjun sedang membawa Nampan sepiring Kimchi dan juga Pepsi. Jaemin segera menghampirinya, bukan untuk meminta makanan, tenang saja.
Jaemin menahan tangan Renjun, masa bodo dengan Antriannya. Toh, Ia bisa mengantri lagi, Jaemin juga malas menunggu, terlalu ramai, bisa-bisa Panick Attack nya kambuh.
"Wae?" Tanya Renjun to the point.
Jaemin segera melepas Tangan Renjun. "Tidak, Aku hanya—"
"Aku lapar, Aku akan makan."
"Silahkan Tuan." Ejek Jaemin
"Renjun~ah." Panggil Jaemin.
Renjun sudah selesai makan, Ia sedang minum sekarang.
"Waeyo?"
"Aku dan Jeno akan mengikuti Olimpiade beberapa hari lagi." Ujar Jaemin.
"Lalu? Aku harus pargoy demi merayakannya?"
"Aishh!! Tidak bodoh!!" Jaemin menatap kesal Renjun, sementara sang empu terkekeh dalam hati.
"Jadi begini.. Bagaimana ya?" Sepertinya Jaemin sedikit ragu-ragu.
Renjun berdecak. "Rangkaikan dulu kata-katanya baru Kau katakan padaku."
"Jadi begini, Kita itu sekamar. Dan beberapa hari lagi Aku dan Jeno akan pergi Olimpiade. Kemungkinan Kami pulang malam karena ada yang harus kami kerjakan, atau mungkin besok hari kami akan pulang
Jadi maukah Kau menemani Haechan? Temani Haechan kemanapun Ia pergi, Aku tak mau Temanku kesepian."
Renjun tampak berpikir. "Eoh? Haechan Temanmu? Baiklah, lagipula Kami memang sekamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMAR MU KAMAR KU || 00L NCT DREAM ✔
FanfictionSalah satu Kamar di Asrama Neo. Terdapat Empat Orang yakni Jeno, Jaemin, Haechan, Renjun. Sedikit Kisah tentang Mereka yang tinggal di Asrama tersebut. -Kamarmu, Kamarku.