4

467 21 0
                                    


Assalamualaikum...

Author up lagi nih!

Maaf ya kalo tulisannya banyak typo. mohon maklum, aurhor belum pernah nulis beginian. Ini karya pertama autor.

Semoga para readis suka!!









" Siapa Yang beli obat? " naura bertanya pada vivi, putri dan andin.

Saat ini zahra sakit karena hujan-hujanan semalam.

" Kamu aja deh na. " suruh vivi.

" Lah kok aku? "

" Yang setuju naura beli obat angkat tangan. " kata vivi sambil angkat tangan, putri dan andin pun ikut angkat tangan.

" Ck. Kok aku sih? "

" Gak usah protes. " kali ini andin Yang bicara.

" Kenapa gak kamu aja din? "

" Males. "

" Aku juga males din! "

" Gk kasian zahra? " Tanya andin.

" Laemang kamu gk kasian sama zahra? "

" Kasian. "

" Kalo gitu kamu aja yang beli. "

" 3 lawan 1."

Naura diam, jika sudah berdebat dengan andin maka siapapun nggak akan bisa menang.

" Ck. Yaudah mana uangnya biar aku Yang beli. " kata naura pasrah.

Sebenarnya ia malas karna jika ke apotik harus keluar pondok dulu, sebenarnya ada pokestren tapi kebetulan obat penurun panasnya habis.

Pokestren : pos kesehata pesantren

Bener gak sih? Maaf kalo author salah

Hanya butuh waktu beberapa menit untuk ke apotik karna jaraknya lumayan dekat. Karna jarak yang dekat naura memilih untuk berjalan, hitung-hitung olah raga.

Setelah selesai membeli obat naura segera bergegas untuk kembali ke pondok hingga ia tak memperhatikan jalannya dan tak sengaja menabrak orang.

Duk

Brak

Bruk

" Awsshh aduuh. " naura jatuh dan kakinya terkilir.

" Maaf mbak, saya nggak sengaja. " Ucap pria Yang menabraknya.

" Iya mas gak papa. "

" Bisa berdiri? " Naura menatap laki - laki itu sebentar lalu ia menundukkan kepalanya lagi

" Gak papa mas saya bisa sendiri
kok. " naura mencona berdiri namun ia jatuh lagi karena kakinya Yang terasa sangat sakit.

" Ada apa mas? " tanya seorang wanita yang baru keluar dari apotik.

" Ah nisa, ini... mas nggak sengaja nabrak mbak ini. " lalu nisa berjongkok di depan naura.

" Mbak bisa berdiri? " Naura menggeleng

" Yaudah ayo saya bantu. " kata nisa sambil mengulurkan tangannya, naura pun menyambutnya dengan ramah.

" Mau kerumah sakit dulu mbak?" Tawar nisa.

" Nggak usah mbak, antar saya ke pondok darul mukhibbin saja, di sana ada pokestren. "

Nisa mengangguk lalu membantu naura masuk ke mobil.

GUS ZIDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang