2. Mimpi

175 36 5
                                    

Langit tak lagi biru kala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit tak lagi biru kala itu. Para penghuni hutan mulai memasuki sarang karena pemilik tahta malam telah singgah di peraduannya.

Manik indah milik Hwanwoong memantulkan cahaya dari hewan dan tumbuhan malam. Bunga lily dengan kelopak bercahaya mulai memamerkan keindahannya hingga membuat kunang-kunang iri. Sang bunga menggoyangkan benang sarinya, menjatuhkannya kepada mahkota Hwanwoong. Pemuda itu terlihat sangat indah dibawah cahaya dari lily malam dan beberapa kunang-kunang yang terbang mengelilinginya.

Dirinya nampak seperti malaikat di tengah gelapnya malam. Hwanwoong berjalan pelan menuju lily malam tersebut dan mengelus permukaan kelopak bunga itu. Sepertinya sang lily sangat menyukai sentuhan Hwanwoong hingga ia bergetar dan semakin menjatuhkan serbuk sari bercahayanya kepada Hwanwoong.

"Tuan muda. Sudah saatnya kita pulang."

Hwanwoong memalingkan wajahnya dari sang lily yang terlihat sedih. Dia melihat pelayan yang setia menemani dirinya kemana pun dia pergi, iris matanya bersinar indah, ditambah dengan serbuk-serbuk cahaya juga kunang-kunang yang mengelilinginya, "Baiklah."

Hwanwoong beranjak pelan, namun sang lily tidak mengijinkannya pergi. Tanaman itu meraih Hwanwoong menggunakan sulur emasnya, seolah ia merajuk karena Hwanwoong akan meninggalkannya.

"Aku akan kembali besok." Pemuda itu mengelus sulur yang melingkari pinggangnya. Aura sedih terpancar dari bunga yang hampir sama besarnya dengan Hwanwoong itu. Cahayanya sedikit redup.

Hwanwoong menepuk-nepuk kembali sulur-sulur yang semakin bergerak ke atas tubuhnya, "Aku janji, aku akan kembali."

Pelayan Hwanwoong sudah membuka sarung pedangnya. Dia siap menghabisi tanaman itu jika berani melukai tuannya. Matanya berjaga-jaga dan melihat setiap sudut hutan yang mulai meredup. Makhluk-makhluk malam seperti bunga itu mulai memamerkan cahayanya. Pada dasarnya makhluk-makhluk malam yang bercahaya seperti ini terkenal sangat agresif dan kasar. Mereka tak segan-segan menyerang atau membunuh siapapun yang mendekat pada mereka. Bukan tanpa alasan juga mereka melakukannya, manusia kerap memburu mereka untuk diperjualbelikan, karena keindahan mereka yang sungguh membuat mata terpesona dan juga kemampuan penyembuhan yang tidak main-main.

"Tuan," Pelayan Hwanwoong mengangkat pedangnya ketika sulur-sulur itu mulai menutupi seluruh tubuh Hwanwoong.

Namun pemuda itu mengangkat tangannya, tanda agar sang pelayan tidak bertindak gegabah. Pelayan tersebut menurunkan pedangnya. Meski dalam hati ia ingin membunuh bunga itu, tapi dia tidak ingin melanggar perintah tuannya.

Hwanwoong memejamkan matanya lalu mengucapkan sesuatu yang tidak bisa pelayannya dengar. Tak lama kemudian, lily malam menarik sulur-sulurnya, lalu menjatuhkan kembali serbuk-serbuk cahayanya kepada Hwanwoong yang tersenyum senang.

Pemuda itu berjalan ke samping pelayannya. Mereka berjalan keluar hutan. Ada banyak makhluk berbahaya yang mencoba menyerang mereka, tetapi serbuk cahaya yang melindungi Hwanwoong menjadi tanda bahwa dia bukan orang jahat. Lily malam merupakan makhluk malam ter-agresif yang pernah ada. Tumbuhan cantik itu tidak akan ragu-ragu meluncurkan sulur-sulurnya untuk membunuh manusia atau makhluk manapun yang berani mengusik dirinya. Salah satu tumbuhan berbahaya di hutan, karena itulah jarang sekali ada manusia yang berkeliaran di sekitar hutan jika malam telah tiba.

FairyTale [RaWoong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang