6. Perdamaian

91 31 3
                                    

Berita bahwa penyihir Lee membunuh salah satu bangsawan menyebar dengan cepat diantara bangsawan, tak terkecuali para pelayan dan rakyat biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berita bahwa penyihir Lee membunuh salah satu bangsawan menyebar dengan cepat diantara bangsawan, tak terkecuali para pelayan dan rakyat biasa. Mereka merasa ketakutan akan pria itu. Beberapa mengutuk para bangsawan yang memanggil penyihir Lee kesini, karena sekarang mereka harus waspada pada pria itu selain monster pembunuh.

Sudah seminggu sejak kedatangan penyihir Lee dan monster itu belum melakukan pembunuhan selanjutnya. Tetapi penyihir Lee juga tidak melakukan apapun terkait hal itu. Dia hanya akan terlihat beberapa kali di kaki gunung lalu menghilang. Atau pergi ke Mansion keluarga Yeo hanya untuk menimbulkan ketakutan dan memandangi Hwanwoong tajam.

Tidak ada yang berani berbicara dengan pria tinggi itu. Para bangsawan bahkan berpikir untuk menyingkirkan penyihir Lee dari daerah mereka. Karena pria itu benar-benar menimbulkan teror baru. Dia melakukan pembunuhan tepat di mata para bangsawan yang terlalu tinggi hati.

Tetapi beredar juga rumor bahwa penyihir Lee hanya akan menyerang keluarga bangsawan sehingga para rakyat kecil merasa sedikit aman. Tetapi mereka lupa bahwa Ravn tidak pandang bulu dalam hal membunuh.

"Katanya penyihir Lee membunuh tuan muda keluarga Jung."

"Dia menghancurkan jantungnya dan mencabik-cabik tubuhnya dengan brutal!"

"Astaga, sangat mengerikan!"

"Belum selesai dengan pembunuh dongeng itu, sekarang kita dihadapkan dengan penyihir sialan ini."

"Ini semua karena keluarga Yeo!"

"Ssssttt! Diamlah!"

Para penduduk desa kecil dibawah gunung itu menunduk diam ketika Hwanwoong dengan angkuh berjalan melewati mereka. Beberapa bahkan ada yang melarikan diri ketika bertemu dengan mata tajam Geonhak. Tangan pengawal Hwanwoong itu sama sekali tidak pernah meninggalkan pedang di pinggangnya. Bahkan pria itu sengaja mengangkat sarung pedangnya menggunakan jempol sebagai peringatan pada warga kecil yang berani membuka mulut mereka.

Geonhak tidak akan segan-segan membunuh semua orang yang memandang tuannya rendah. Maka dari itu, mata elang pria itu menelisik setiap ekspresi warga yang tertunduk diam. Dia bisa merasakan hawa tegang dan kaku dari kumpulan warga yang tidak berani melihat mereka. Tanpa menurunkan kewaspadaan, Geonhak menggiring kedua kuda miliknya dan Hwanwoong melewati para warga.

Kedua tuan dan pengawal itu terlihat begitu kontras, didukung oleh warna kedua kuda mereka juga. Hwanwoong sama sekali tidak menghiraukan percakapan warga desa tersebut. Dia hanya menganggapnya angin lalu. Lagipula Hwanwoong tidak merasa kata-kata itu untuknya.

"Jaga mulutmu jika tidak ingin dicabik oleh anjing keluarga Yeo itu."

Hwanwoong dan Geonhak sama sekali tidak menghiraukan kata-kata yang mereka dengar ketika hampir meninggalkan desa.

Berurusan ataupun mendengarkan kata-kata dari orang asing yang bahkan tidak tau nama orang yang dibicarakan adalah hal paling bodoh menurut Hwanwoong. Manusia-manusia ini akan tetap membuka mulutnya bahkan ketika ia hampir mati.

FairyTale [RaWoong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang