5. Kebingungan mendalam

162 30 7
                                    

Jantung Hwanwoong berdetak kencang ketika Ravn menampakkan dirinya secara tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Hwanwoong berdetak kencang ketika Ravn menampakkan dirinya secara tiba-tiba. Saat ini dia sedang bersiap untuk pergi ke kaki gunung, kegiatannya memakai pakaian terhentikan oleh refleksi Ravn di cermin besar di hadapan Hwanwoong.

Makhluk itu berubah menjadi asap hitam lalu mengelilingi tubuh ramping Hwanwoong. Pemuda bersurai emas itu mengawasi pergerakan makhluk tersebut dari sudut matanya.

"Apa kau ingin mati bersamaku?"

Bola mata Hwanwoong membulat ketika bibir dingin itu menyentuh daun telinganya. Dingin. Hwanwoong memandang benci pada wajah yang kini bertengger di pundaknya. Tanpa menjawab pertanyaan Ravn, Hwanwoong beranjak pergi setelah menginjak sekumpulan bunga mawar yang tumbuh dari lantai kamarnya.

Ravn memperhatikan dengan seksama bagaimana kaki Hwanwoong menghancurkan kelopak-kelopak kemerahan itu.

Hwanwoong melangkah angkuh ketika melihat penyihir Lee sedang berbicara dengan kakeknya. Pria tinggi itu tampak tersenyum ramah dengan segelas teh di tangannya. Hwanwoong menatapnya sekilas sebelum berlalu dari sana tanpa sepatah katapun. Masih teringat jelas di kepala Hwanwoong, bagaimana penyihir Lee tertawa ringan setelah menyuruh kakeknya untuk menumbalkan dirinya. Dengan mudahnya pria tinggi itu berkata bahwa ia hanya bercanda.

Penyihir Lee memandang punggung Hwanwoong tajam sembari meminum tehnya.

"Lihat dia. Tidak ada sopan santun sama sekali."

Sebuah senyum miring terukir di bibir penyihir Lee. Ia meletakkan cangkir tehnya lalu menatap tuan Yeo yang balik menatapnya.

"Orang seperti apa cucumu itu, tuan?"

Tuan Yeo juga meletakkan cangkir tehnya. Pria setengah abad itu menautkan kedua tangannya di atas meja.

"Sebenarnya dia bukan cucu kandung saya penyihir Lee. Saya menikah dengan neneknya sekitar sepuluh tahun yang lalu. Saya bermarga Choi, tetapi karena sudah menikah dengan keluarga bangsawan ini, saya menjadi Yeo. Hwanwoong adalah anak dari satu-satunya keturunan dari keluarga Yeo. Kedua orangtuanya telah meninggal dunia karena berusaha mempelajari ilmu hitam. Tinggal lah ia dan istri saya. Istri saya telah meninggal juga karena pembunuh bermata merah itu! Dan Hwanwoong ada di sana ketika pembunuhan itu terjadi, tetapi ia tidak melakukan apa-apa, dia hanya diam. Hwanwoong tidak memiliki kemampuan sihir sedikitpun dan dia sombong. Tidak mau berbaur dan lebih suka menyendiri di kamarnya. Selalu diam dan tiba-tiba ia akan kesakitan luar biasa. Dia orang aneh, penyihir Lee." Tuan Yeo berhenti berbicara ketika penyihir Lee mengalihkan pandangannya.

Pria tua itu terlihat bingung. Matanya nampak tidak fokus. Ia melihat sebentar ke arah penyihir Lee yang kembali menyesap tehnya, lalu ikut melakukan hal yang sama juga. Entah kenapa ia merasa telah melakukan sesuatu. Tapi apa?

"Begini penyihir Lee, kapan kira-kira anda akan melakukan penangkapan terhadap pembunuh itu?" Tanya tuan Yeo hati-hati.

Jantung tuanya berdebar kencang ketika kedua mata penyihir Lee menatapnya dari balik cangkir tehnya.

FairyTale [RaWoong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang