Lee Seoho tersenyum lebar ketika Dongju sudah berdiri tegak dihadapannya. Dia seindah biasanya, berdiri tegak dengan pandangan sayu yang menyorot pada Sceoho dari balik susunan bulu mata lentiknya. Makhluk cantik yang malang. Kesetiaannya terlalu besar, hingga dirinya mau menyerahkan diri pada Seoho.Manik Dongju sama sekali tidak bergetar sedikitpun ketika Lee Seoho memancarkan aura dominan yang mampu membuat makhluk lain, bahkan setingkat dirinya berlutut paksa. Roh alam itu duduk tenang di sana, dengan kipas besarnya.
"Ingin bertemu dengan kakakmu?"
Dongju tidak bergeming ketika suara Seoho menyapa pendengarannya.
"Aku ingin bertemu denganmu." Ucap Dongju teramat datar.
Mendengar jawaban Dongju, Seoho mau tidak mau tersenyum semakin lebar hingga ia harus menutupi mulutnya dengan kipas ditangannya. Dia sudah menduga hal ini, tetapi tetap saja mendengarnya langsung daru Dongju, hampir membuat dirinya kehilangan kendali.
"Ah. Kenapa?"
Dongju tidak segera menjawab. Dia memandangi wajah Lee Seoho yang masih tersembunyi dibalik kipasnya. Seolah mencoba mencari celah. Dia mencari sesuatu yang bisa menahannya agar tidak menjawab pertanyaan tersebut. Tanpa sadar, tangan Dongju mengepal dan hal itu sama sekali tidak luput dari perhatian Seoho. Senyumnya semakin lebar.
Seoho tidak mendesak Dongju. Dia tetap menunggu hingga pemuda itu mengutarakan niatnya. Dia tahu benar bagaimana perasaan Dongju saat ini. Pemuda itu sedang berkutat dengan pikirannya. Haruskah ia menyerahkan dirinya? Apakah ini pilihan yang benar? Tetapi dia telah berjanji untuk selalu mengabdikan hidupnya pada Youngjo dan juga Hwanwoong. Jika ia menyerahkan diri pada Lee Seoho, itu sama saja mengkhianati tuannya.
Tetapi, Dongju juga sadar, bahwa jika bukan karena dirinya, semua hal ini tidak akan terjadi. Pada dasarnya, penyebab dunia dongeng ini adalah dirinya.
Kilat emas melintas di bola mata Dongju. Dia menatap mantap pada Lee Seoho yang masih menyembunyikan wajahnya dibalik kipasnya. Tetapi mata rubah pria itu tidak bisa berbohong. Mata tajam itu kini telah berbentuk segaris melengkung.
"Aku akan kembali pada dia." Putus Dongju.
Seribu keraguan menghantam dirinya saat ini. Dadanya terasa tidak nyaman dan sesak. Sesak yang membuatnya hampir muntah.
Lee Seoho menyilangkan kakinya. Dia menutup kipasnya. Senyumnya begitu lebar dan menatap Dongju penuh binar.
"Kau dengar itu? Dia memutuskan kembali padamu." Ucap roh itu pada sosok Lee Keonhee yang entah sejak kapan telah berdiri di samping Lee Seoho.
Raut wajah penyihir Lee tidak terbaca. Dia menatap Dongju dengan pandangan rumit dan tidak percaya. Setelah berpuluh-puluh putaran kehidupan, akhirnya adiknya ini kembali padanya. Kembali dari cengkraman makhluk penjaga kematia itu. Dongju, satu-satunya miliknya yang paling berharga kini telah kembali ke rengkuhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FairyTale [RaWoong]
Fiksi Penggemar"Aku pernah bermimpi." "Mimpi apa?" Hwanwoong terdiam sejenak lalu menatap pria disampingnya, "Ada kau didalamnya." Pria itu mengangkat alisnya, "Benarkah?" Hwanwoong mengalihkan pandangannya, jiwanya berjaga-jaga. "Dalam mimpiku, aku mati." Hening...