ENAM BELAS : Jagat Dihyan Sahadiya & Arion Efran

2K 57 5
                                    

Hari-hari Jagat belakangan ini terasa begitu sibuk, Ia ke kampus untuk menemui dosen pembimbingnya, menghabiskan hari di perpustakaan hingga tutup dan lalu menuju Caelum untuk melayani klien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari Jagat belakangan ini terasa begitu sibuk, Ia ke kampus untuk menemui dosen pembimbingnya, menghabiskan hari di perpustakaan hingga tutup dan lalu menuju Caelum untuk melayani klien. Bahkan Alastair--yang serumah dengannya kini langka untuk bertemu dengan Jagat. Pagi hari adalah satu-satunya kesempatan mereka untuk mengobrol sambil sarapan, itu pun dengan catatan Jagat tak bangun terlambat dan terburu-buru menuju kampus. 

Sore ini, setelah dari kampus--ia kini berada di sebuah kafe. Jagat sengaja kembali menonaktifkan statusnya di website Caelum, ia sedang tak ingin melayani siapapun dan dalam bentuk apapun meski hanya menemani sekalipun. 

Jagat berada di kedai kopi favoritnya dengan segelas hand drip coffee disampingnya, kopi itu sudah mulai mendingin dan titik-titik air membasahi gelas. Ipad yang ada di hadapannya ia biarkan begitu saja tanpa disentuh.

Lo non-aktifin status lagi, are you okay? 

Pesan itu datang dari Cirillo---ini kedua kalinya Jagat memutuskan untuk off setelah liburan mereka dari Bali. 

Gue baik-baik aja, Bang. Dont worry. ^^

Jagat kembali menaruh ponselnya, hujan mulai membasahi tanah Jakarta dan air mengalir di jendela besar yang tepat berada di depan lelaki Sahadiya tersebut. Meja dan kursi tinggi yang langsung menempel dengan jendela dan memperlihatkan lalu lintas kota. 

Setahun, sudah setahun lebih ia bekerja di Caelum--menjalani dua peran ganda sebagai mahasiswa dan lelaki penghibur. Ia merasa terpenuhi secara finansial tapi terkadang jauh di dalam dirinya merasa kosong, ada masanya Jagat melayani tanpa berpikir apa-apa. Hanya menuruti keinginan klien dan menuntaskan malam. 

Hujan semakin deras, Jagat menghabiskan kopinya hingga habis. Ia masukkan Ipadnya ke tas dan ia menerobos menuju parkiran. Ia pakai helm dan setelah menstater motor sportnya, insting Jagat membawanya ke sebuah tempat. 

"Jagat?" Brisa kaget kala mendapati Jagat datang bersamaan dengan dirinya yang baru pulang dari kantor, pakaian hingga rambut lelaki tersebut basah kuyup dan mengucurkan air ke lantai lorong apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jagat?" Brisa kaget kala mendapati Jagat datang bersamaan dengan dirinya yang baru pulang dari kantor, pakaian hingga rambut lelaki tersebut basah kuyup dan mengucurkan air ke lantai lorong apartemen. 

"Sorry, saya dateng nggak kasih tahu kamu," 

"Its okay, ayo masuk," Brisa memasukkan password dan tak lama pintunya terbuka.

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang