DUA PULUH TUJUH : Arion Efran & Jagat Dihyan Sahadiya

1.3K 47 25
                                    

"Lo naksir gue apa gimana sih?" Jagat mengerenyitkan alis kala Arion datang tiba-tiba, padahal yang ia nanti adalah Brisa--sejak satu jam lalu kekasihnya itu mengabari kalau akan segera pulang namun hingga detik ini tak terlihat batang hidungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo naksir gue apa gimana sih?" Jagat mengerenyitkan alis kala Arion datang tiba-tiba, padahal yang ia nanti adalah Brisa--sejak satu jam lalu kekasihnya itu mengabari kalau akan segera pulang namun hingga detik ini tak terlihat batang hidungnya. 

"Anjir mulut lo, Gat," Arion misuh-misuh, ia meletakkan dua kotak pizza di meja ruang TV.

"Ya, abis sering banget kesini. Nggak bosen lo?" cecar lelaki itu.

"Kagak, lagian sekarang gue ada perlunya sama lo. Bukan sama Bri," jelas Arion.

"Sama gue?" alis Jagat mengerenyit, ia buka kotak pizza paling atas yang ternyata berisi topping peperoni.

"Iya sama lo," Arion mencomot sepotong pizza.

"Kenapa?" tanya Jagat penasaran.

"Gue mau magang di Caelum,"

"Hah?" Jagat terkejut, ia sampai urungkan mulutnya terbuka untuk melahap pizza.

"Iya, magang. Kayak part-time atau coba-coba aja, trial dulu gitu--3 bulan bisa nggak?"

"Gue baru denger kerjaan begituan ada trial 3 bulan," Jagat menggelengkan kepalanya.

"Makannya coba lo tanya deh sama bosnya. Bisa nggak kalau jadi intern,"

"Oke-oke. Tapi kenapa? Kok mau?" Jagat masih heran--padahal menurutnya gaji Arion sebagai pengacara sudah lebih dari cukup, jangankan untuk menghidupi lelaki tersebut seorang diri--bagi Jagat pendapatan Arion bahkan sudah bisa membuat sosok dihadapannya ini mapan untuk menikah.

"Gue tertarik aja sih liat lo, kok kayaknya ini kerjaan gampang tapi duitnya banyak,"

"Nggak gampang lho, seriusan deh," Jagat menggoyangkan jarinya tanda tak setuju.

"Lah, tapi enak banget anjir. Cuma celup-celup doang dapet Dior,"

Jagat menghembuskan nafas panjang.

"Gimana ya jelasinnya? Ini kan industri jasa dan yah tau sendiri jasanya bukan yang kayak kebanyakan. Lo harus siap muasin klien apapun keinginan mereka, kalau udah ketemu di kamar ya berarti siap dengan segala kemungkinan. Gue juga nggak selamanya enjoy kok sama kerjaan ini, ada kalanya capek dan nggak ngerti apa mau klien. Lo siap?" jelas Jagat sambil menatap Arion lurus-lurus. 

"Makannya gue minta magang 3 bulan, buat liat apa gue bisa nyesuaiin sama kerjaan ini apa nggak," tanggap Arion.

"Lagian emang gaji lo as lawyer kurang apa gimana sih?" 

"Cukup, tapi nggak bisa menuhin kalau gue lagi sange," Arion mengigit pizzanya.

"Hadeh, ya udah. Nanti gue coba ngobrol sama bos, kalau udah ada kabar gue bakal chat lo,"

Arion mengacungkan jempolnya.

"Si Bri belum balik?" Arion heran dengan suasana unit yang sepi.

"Belum, tadi katanya udah beres kerjaannya tapi belum nongol juga," 

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang