DUA PULUH SEMBILAN : Jagat Dihyan Sahadiya & Mahardika Arsenio

1.4K 41 16
                                    

"Lo gelisah amat, kenapa Bri?" tanya Kalare saat mereka tengah bekerja--kebetulan kubikel Kalare dan Brisa berdampingan sehingga mereka bisa melihat keadaan satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo gelisah amat, kenapa Bri?" tanya Kalare saat mereka tengah bekerja--kebetulan kubikel Kalare dan Brisa berdampingan sehingga mereka bisa melihat keadaan satu sama lain.

Hari ini Brisa benar-benar gelisah, ia mengingat dengan jelas apa yang dilakukannya dengan Maha semalam. Lelaki itu memang tak sepenuhnya salah dengan meladeninya, karena Brisalah yang memulai semuanya dari awal. Dan itu karena alkohol. 

"Bri !!! Anjir, gue nanya dikacangin. Kenapa lo? Mau dapet?" nada suara Kalare agak menaik.

Brisa menggeleng.

"Terus kenapa? atau lo lagi horny?" tanyanya lagi.

"Iya, gue lagi horny," sahut Brisa asal.

"Anjir, lo udah serumah sama si Jagat juga. Pasti sering bangetlah, masih aja gini,"

"Ya, gimana. Horny mah horny aja, Kal. Nggak mandang gue serumah atau nggak sama dia,"

Kalare menggelengkan kepalanya dan melanjutkan pekerjaanya. 

***

"Bri, mau ma...mmmpphhh....," Jagat terkejut kala ia hendak menyambut Brisa, perempuan itu tiba-tiba menciumnya. 

Tangan perempuan itu melingkar di lehernya, diluar kebiasaan Brisa langsung melumat bibirnya dengan sedikit kasar. Tautan bibir mereka tak terlepas meski berjalan menuju ruang TV.  Oksigen diantara keduanya mulai menipis hingga Jagat menyudahi ciuman Brisa. 

"Kamu kenapa sih? Nggak biasanya," Jagat menatap Brisa heran.

"Bersihin aku, Gat," sahut Brisa.

"Maksud kamu? Lagian semalam kamu dari mana? Kok nggak pulang?" cecar lelaki itu.

"Bersihin aku, semalam aku reunian dan mabuk. Abis itu aku have sex sama temen kuliahku,"

Jagat menatap Brisa tak percaya, tak salah kan apa yang didengarnya tadi? 

"Siapa?" tenggorokkan Jagat rasanya kini tercekat.

"Maha..,"

".....," lidah Jagat kelu, ia menatap Brisa dengan perasaan campur aduk.

Jadi semalam kekasihnya ini berhubungan intim dengan lelaki lain? Tanpa banyak kata, Jagat setengah membanting Brisa ke sofa. Ia remat pundak perempuan itu dan menatapnya tajam.

"Udah sering aku bilang, kalau toleransi alkoholmu jelek," 

"Abisnya kan kalau di tempat kayak gitu...," ucapan Brisa disela oleh Jagat.

"Mau bikin alasan apa? Jelas-jelas kamu tidur sama cowok lain, sekarang kamu pengen aku bersihin kamu?" nada suara Jagat semakin mendingin.

"Gat, please...,"

"Nggak," Jagat menggeleng. 

"Tapi aku nggak pernah nolak buat bersihin kamu setelah kamu sama perempuan lain, Gat,"

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang