TIGA PULUH DUA : Arion Efran & Jagat Dihyan Sahadiya

1.1K 45 16
                                    

Seminggu berlalu sejak Brisa tinggal di unit apartemen milik Arion, perempuan itu kini menghabiskan waktu lebih banyak dengan sahabatnya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu berlalu sejak Brisa tinggal di unit apartemen milik Arion, perempuan itu kini menghabiskan waktu lebih banyak dengan sahabatnya tersebut. Arion--seolah menjadi Ibu kedua baginya, karena lelaki itu mengurusinya dengan telaten dari A s/d Z. Memastikan bahwa semua kebutuhannya terpenuhi. 

Pernyataan Arion ketika mereka selesai bercinta terakhir kali, sama sekali belum dijawab oleh perempuan itu. Brisa bingung bagaimana harus menanggapinya, ia tak mau hubungan persahabatannya dengan Arion menjadi aneh namun disisi lain ia juga tahu bahwa tak ada yang salah dengan lelaki itu. Brisa jelas meyakini bahwa ketenangan akan ia dapatkan jika bersama lelaki Efran tersebut. 

"Bengong mulu lo, mikirin apa?" Kalare menghampiri Brisa di kubikel. 

"Kagak mikirin apa-apa," Brisa menggelengkan kepalanya.

"Bohong eh, udah jelas-jelas tadi bengong. Mikirin Jagat?" tebak Kalare.

"Udah putus," lirih perempuan itu.

"Hah? Apa, Bri?" Kalare mencoba meyakinkan apa yang barusan didengarnya.

"Nggak, ngapain juga mikirin Jagat. Ini soal Arion,"

Alis Kalare mengerenyit, ia menarik kursi yang kebetulan tak dipakai oleh Giselle yang sedang tak ada di tempat. 

"Kenapa dia? Sebenernya gue penasaran, kalian beneran pure sahabatan? atau gimana? Kalau gue jadi lo, udah gue pacarin Arion dari kapan tau tuh. He's such boyfriend material,"

"Lo naksir sama Arion? Kok nggak bilang sih?" Brisa malah balik bertanya.

"Ih, anjir. Kok malah tanya gitu sih? Gue bilang kayak gitu bukan berarti naksir ya," Kalare memukul pelan pundak Brisa hingga perempuan itu tertawa kencang.

"Hahaha, ya abis lo praise banget dia sampai kayak gitu," 

"Praise bukan berarti naksir, Bri. Terus gimana-gimana? Emang dia ngapain sampai lo kepikiran kayak gini?" Kalare terdengar begitu penasaran. 

Brisa menghela nafas panjang dan menatap Kalare lekat.

"Arion confess ke gue, Kal. Minggu lalu dia bilang kalau dia suka sama gue lebih dari temen,"

"Wah, bener dugaan gue. Gue udah kira kalau Arion emang ada rasa sama lo, tapi lonya aja yang nggak nyadar. Eh, masa sih lo nggak nyadar? Perhatian dia udah seberlebih itu lho,"

"Gue sama dia udah temenan dari kecil, Kal. Jelas gue anggapnya itu perhatian dari sahabat gue, belakangan aja gue baru nyadar kalau dia simpen perasaan. Gue nggak mau singgung selama dia nggak bilang secara langsung,"

"Dan sekarang ketika dia udah beneran confess begini, lo bingung?" Tebak Kalare.

"Bener, Kal. Gue bingung mesti gimana jawabnya, gue nggak mau hubungan persahabatan gue sama dia jadi aneh. Tapi gue juga yakin kalau nggak ada yang salah kalau gue barengan sama dia,"

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang