27 - Curhat

20.4K 2.8K 1.3K
                                    

Tandai typo ✍️

🕊️

Setelah kepergian Keanu dan Fani, yang sudah sekitar 30 menit lamanya, Bella memutuskan untuk pergi mencari keberadaan Keanu.

"Nak, bunda tinggal bentar gapapa sayang?" tanya Bella seraya merapikan hijab Azizah yang terlihat kusut akibat Azizah remas sebagai pelampiasan kecewanya pada Keanu.

"G-gapapa bund."

Mendengar jawaban Azizah, sebenernya Bella tak tega jika harus meninggalkan wanita itu sendirian di rumah. Tetapi ia harus mencari keberadaan putranya, ingin membujuk agar keputusannya itu di batalkan.

Setelah kepergian Bella, Azizah kembali ke kamar, bersiap-siap untuk pergi ke rumah Fira untuk mengadu.

Disisi lain, dua manusia random+ agak sedikit prik, itu, tengah menonton acara televisi di ruang keluarga. Fira menyenderkan kepalanya di pundak suami, juga tangan kiri Rayan merangkul pinggang Fira begitu erat.

Namun keduanya merasa terganggu akan ketukan pintu yang terdengar. Suara ketukan sangat tidak pelan-pelan, membuat Fira dan Rayan terdiam, saling berpandangan.

"Mas, malam-malam begini ada tamu? Dari ketukan pintu saja, sudah di pastikan itu adalah orang yang tergesa-gesa. Pasti orang jahat, Mas!" ucap Fira dengan mata yang melotot.

"Kamu ambil sapu, biar mas yang bakalan buka pintunya. Kalau sampai mas kalah lawan penjahatnya, Fira ketok-ketok kepala penjahat sampai berlubang! Setuju?"

"Sapu bisa bikin kepala orang berlubang, mas?"

"Bisa, asal tancepin paku dulu."

"Ih, Mas! Becanda mulu!" Bukan cewek namanya jika kesal, ketawa dan tidak memukul pundak orang yang ada di sebelahnya. Fira tidak tanggung-tanggung langsung menggeplak bokong Rayan begitu keras. Hemm, berbeda sekali bestie.

Fira buru-buru mengambil sapu di dekat dapur, juga tangan kirinya membawa segelas air putih dingin untuk siap-siap menyiram wajah sang penjahat.

"Siap kawan?" tanya Rayan.

"Tentu siap, Bestie!" Fira berekspresi sangat serius.

Dikarenakan sudah siap untuk memukul penjahat, keduanya berjalan pelan menuju pintu utama. Bahkan sampai sekarang, pintu utama terus di ketuk! Tidak pegal apa ya?

Krekkkk

Pintu utama telah Rayan buka. Namun keduanya terkejut ketika melihat Azizah tengah berdiri, mengenakan setelan hitam, juga menangis-nangis.

Rayan terdiam, ini bukan setan, 'kan?

Karena Fira paham, ia mencolek bahu suaminya, lalu berbisik. "Itu Azizah, bukan setan," bisiknya.

"Zizah ngapain ke sini?" tanya Fira mencoba mengelus pundak Azizah perlahan-lahan.

"Ning....." Azizah tak tahan, lalu ia memeluk tubuh Fira begitu erat. Menangis sesegukan di sana, guna melepaskan kekesalannya pada Abang kandung wanita yang sedang ia peluk sekarang.

"Zah.... Ada apa?" tanya Fira seraya mengelus punggung Azizah.

"Sayang, mending kita ajak bicara Azizah di dalem. Gaenak kalau sampai tetangga liat," ucap Rayan dan diangguki singkat oleh Fira.

GUS RAYAN  [ • END • ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang