🌻 E P I L O G 🌻

15.1K 1.7K 551
                                    

Hai, sorry² yang kemaren kena gantung 😆

Karena part ini adalah part terakhir versi Wattpad, gaakan aku gantung kalian lagi☺️👋🏻

Follow akun Wattpad aku dan vote sebelum baca, ya :)

Maaf, jika chapter ini tidak sesuai ekspektasi kalian 🙂🙏🏻

LOVE U ALL

HAPPY READING 🖤💋

Sasha sedikit menjauh agar keduanya bisa mengobrol dengan tenang. Jujur saja, ingin rasanya Sasha mengomeli Fira agar Fira menarik kalimat terakhirnya tadi. Tapi sepertinya ia tak ada hak untuk itu.

"Maksud kamu apa?" tanya Rayan mencoba tenang, walaupun perasannya sudah tak enak dari tadi.

"Fir..... Jangan langsung mengambil keputusan dalam keadaan seperti ini," ucap Rayan lagi saat dirasa Fira menjawab pertanyaannya.

"Pulang, ya? Kita bicara dirumah."

Aku pengen pulang sama kamu. Aku baru sadar, aku pergi bukan jalan yang baik yang aku ambil. Tapi kenapa pas aku udah sadar akan kesalahan aku ini, aku justru mendapatkan kekecewaan lagi dari sikap kamu, Mas. Aku sakit hati banget pas tau aku bukan perempuan kedua yang kamu cintai, justru perempuan itulah yang kamu cintai setelah Ummi..... Fira hanya sanggup berbicara seperti itu didalam hati. Jangankan bersuara saat berhadapan dengan Rayan, menatap wajah  Rayan saja rasanya tak sanggup lagi bagi Fira.

Tepat saat itu, hujan membasahi bumi dan dua orang yang kini masih sama-sama terdiam. Fira memejamkan matanya kala mendengar suara petir yang begitu nyaring, hingga pundak wanita itu bergetar saking kagetnya mendengar suara petir itu.

"Jangan egois, pikirkan kesehatan kamu."

Mendengar itu Fira memberanikan menatap wajah Rayan.  "Berhenti peduliin Fira."

"Itu tidak mungkin Fira, karena kamu adalah istri saya!" Tegas Rayan membuat hati Fira sesak dibuatnya.

Perlahan Fira mengangkat kepalanya, ia memberanikan diri menatap sang suami. Apa katanya? Rayan menggunakan kata 'saya?'
Fira tidak salah dengar 'kan?

“Fir.....? Saya tau kamu kecewa sekali sama saya. Tapi enggak gini juga caranya. Saya sedih kalau kamu egois seperti ini. Mementingkan ego kamu, tanpa melihat bagaimana keadaan anak-anak tanpa kamu dirumah. Mereka butuh kamu, dan sebaliknya. Kamu juga pasti butuh mereka, ‘kan?”

“Atas dasar apa Mas bilang aku egois? Aku ga egois. Aku justru mementingkan anak-anak terlebih dahulu. Karena bagaimanapun, kalau aku hilang kendali, itu sama aja aku ngehancurin masa depan anak-anak. Aku gamau mereka sedih karena gapunya keluarga yang utuh. Makanya aku mau nenangin diri dulu, Mas...... Ga mudah nerima kenyataan bahwa kamu punya istri selain aku!”

"Sebentar. Kamu mementingkan anak-anak terlebih dahulu? Apa kamu tidak ingat tadi, kamu mengucapkan kalimat apa kepada Sasha? Lupa ingatan?"

"Aku ingat."

"Lantas gunanya kamu berbicara seperti tadi itu apa? Saya tegaskan Fira, jika belum tau tentang apa yang sebenarnya terjadi, jangan langsung ambil kesimpulan."

GUS RAYAN  [ • END • ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang