[After You 0.4] Marselo (2/3)

945 139 2
                                    


Flashback

°Indonesia

>>>>>>

Marselo mendapatkannya, siapa seseorang yang Kakaknya maksud kan. Setelah meminta untuk di antarkan ke kamar sang kakak, Marselo saat itu hanya bisa terduduk di atas ranjang yang seprainya berwarna hitam.

Tak ada yang Marselo lakukan selain menatap sekeliling kamar sang kakak yang terlihat rapih juga bersih. Sepertinya Mbok Arum tak absen membersihkan kamar ini barang sehari pun. Niat hanya ingin mencari foto dirinya juga Marselo yang ia hapal betul sang kakak letakkan di depan lemari- di selipan kaca lemari itu sendiri. Namun nihil, Marselo tak menemukannya. Oleh karena ini ia berdiri, mencari-cari di mana selembar foto tersebut sekarang berada, entah sejak kapan foto itu hilang dari tempatnya juga, di simpan baik-baik agar tak hilang, karena.. foto itu adalah foto terakhir yang mereka ambil sebelum huru-hara keluarga mereka tercipta.

Dua orang remaja yang masih bahagia, masih menjalin baik hubungan keluarga juga saudara. Saling melindungi satu sama lainnya, sebelum semuanya terjadi dan mereka jadi sejauh ini, jadi se-asing ini. Bahkan hanya untuk bertanya kabar saja tak pernah mereka lakukan.

Tapi ternyata apa yang Marselo cari tak kunjung ia dapatkan, ia mendapatkan benda lainnya. Yaitu Handphone milik sang kakak yang terletak begitu saja di dalam laci yang berada di dalam lemari tersebut. Kondisinya mati, dan Marselo harap jika di handphone tersebut di isi dayanya benda satu-satunya yang berguna itu bisa hidup kembali, karenanya Marselo mengambil benda tersebut dan memasukkannya ke dalam saku jeans yang ia pakai.

'semoga'

Katanya dalam hati.

'
'
AFTER YOU

'
'

Marselo sedang berharap penuh, berharap apa yang ia coba cari tahu bisa ia temui di dalam handphone milik Marselio ini.

Sepulang dari rumah masa kecilnya, Marselo langsung saja menuju apartemen dan mencharge handphone kembarannya, Marselo juga sempat tinggal tidur dan sekarang adalah waktunya. Ia menekan tombol power dan menunggu dengan jantung berdetak dua kali lebih cepat. Senyumnya tercetak ketika handphone itu masih menyala dan masih bisa di gunakan dengan baik.

Maka dari itu Marselo membuka aplikasi WhatsApp sebagai petunjuk yang akan ia cari di sana. Terutama mencari nama yang sering kakaknya itu hubungi, yang mana di sana paling banyak tertera nama 'Baby' dengan emoticon matahari di belakangnya. Marselo yakin bahwa itu adalah kontak milik kekasih dari kakak nya ini. Namun sebelum ia benar-benar menemuinya, Marselo akan lebih dulu menemui teman-teman dari Marselio sendiri. Maka nama yang ia pilih adalah seseorang yang diberi nama Hendrik, sebab nama itu ada di urutan ke tiga setelah kekasih kakaknya itu juga Papa di log panggilan sang kakak.

Menyalin nomor handphone tersebut pada handphone miliknya adalah hal yang Marselo lakukan, tak tertinggal juga nomor kekasih dari kakaknya itu ia simpan di handphonenya sendiri.

Tak ingin lama-lama, malam ini juga Marselo menghubungi Hendrik dengan lewat nomor handphone dirinya sendiri, sedang handphone milik sang kakak ia simpan baik-baik.

'Malam bang, ini bener nomor Bang Hendrik, bukan?'

Adalah pesan yang Marselo kirimkan setelahnya. Dengan kurang lebih 15 menit menunggu pesan tersebut mendapatkan jawaban.

'Iya bener, maaf. Ini siapa?'

Jelas saja Marselo langsung membalas kurang dari 1 menit pesan tersebut, mengatakan kalau dirinya adalah saudara dari Marselio yang ingin bertemu jikalau Hendrik ada waktu. Mengatakan juga maksud dan tujuan dengan alasan sebuah pesan terakhir yang kakak nya sampaikan dulu.

After You || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang