Dari sini Story of Marselo-Hanan di mulai..
---
'Haii, Nan
Ini gue, Marselo.
Di save nomornya ya, jangan lupa'...
Menatapi layar handphone miliknya sedari 15 menit yang lalu adalah hal yang Hanan lakukan. Hanya karena sebuah pesan yang Marselo kirimkan padanya malam ini, setelah mereka sempat makan bersama siang tadi.
Hanan bingung, tentu saja. Ia merasa bingung dengan apa yang terjadi pada jalan cerita hidupnya saat ini. Dengan perginya Marselio karena menjadi pendonor untuk dirinya, Marselio yang belum banyak ia ketahui bagaimana kehidupannya, dan sekarang muncul kembali seseorang yang wajahnya mirip sekali dengan Marselio, seseorang yang Hanan ketahui namanya adalah Marselo.
Kenapa Marselo muncul? Kenapa Marselo hadir di saat kehadirannya bahkan sama sekali tidak pernah Marselio singgung barang sedikit pun. Marselio tidak pernah bercerita kalau ia mempunyai kembaran, pun dengan foto-foto yang tidak menunjukkan bahwa Marselio mempunyai dirinya versi lain. Juga dengan Om Vernando yang tak pernah membahas kalau dia mempunyai anak selain Marselio.
Hanan akui, mungkin dirinya memang belum sampai di tahap itu untuk mengetahui bagaimana seluk beluk tentang kehidupan mantan kekasihnya itu, melihat bagaimana retaknya keharmonisan keluarga yang terjadi antara mereka juga menjadi satu alasan untuk Marselio tak mau menceritakannya.
Lalu satu lagi yang Hanan pertanyaan adalah, kenapa Marselo muncul setelah kepergian Marselio yang Marselo sebut sebagai kakak nya. Atas dasar apa pemuda itu muncul?
Hanya itu.
Hanan menarik napas lelah seraya memejamkan matanya yang terasa berat. Ia rebahkan tubuh lalu mendesah lega setelahnya. Melupakan kalau ia masih memikirkan balasan apa yang harus ia berikan pada Marselo yang juga sedang menunggu dengan gusar di atas kasur miliknya.
Hanan kembali membuka mata ketika handphone yang masih berada di genggamannya bergetar, mengangkat benda tersebut hingga tempat berada di hadapan wajahnya.
Pesan dari nomor yang sama, dari seseorang yang ia namai kontaknya dengan Marselo.
'Kok cuma di read, Nan?
Udah tidur ya? Yaudah have a good night, kapan-kapan gue ajak meet mau ya?'...
Lagi-lagi pesan tersebut hanya Hanan baca saja, terlepas ia ingin menjawab pesan tersebut, Hanan hanya merasa bahwa ia masih merasakan kalau semua ini hanyalah mimpi. Mimpi yang entah kapan ia akan terbangun dan semuanya kembali seperti sediakala.
Sedang jauh di lain tempat, yaitu di apartemen milik Marselo. Pemuda itu hanya menatap layar handphonenya dalam diam, sudah seperkian menit ia menunggu Hanan tak kunjung membalas pesan yang ia kirimkan, padahal anak itu sudah jelas membaca pesan terakhir yang ia kirimkan tadi.
Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak Marselo sebenarnya, tentang dirinya yang mengambil keputusan untuk menepati apa yang kakak nya amanahkan padanya, tentang bagaimana ia mengenal Hanan lebih jauh lagi, tentang hubungannya dengan sang ayah. Terlalu banyak sampai Marselo tidak tahu mana yang akan ia dapatkan lebih dulu pertanyaan itu.
Terutama tentang hubungannya dengan ayahnya sendiri, Marselo sadar tidak seharusnya mereka seperti ini. Mungkin hubungan antar kedua orang tua mereka memang bisa terputus, namun tidak dengan hubungan ayah dan anak, tidak dengan hubungan antar saudara. Dan Marselo cukup menyesali kenapa dirinya dan Marselio sama-sama egois untuk tak saling menghubungi satu sama lainnya, tak coba mencari tahu bagaimana kabar masing-masing dari mereka. Dan sekarang Marselo benar-benar menyesali semuanya, ia tidak sempat berbincang dengan Marselio secara langsung. Hanya lewat telepon yang untuk pertama juga terakhir kalinya mereka lakukan waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You || Markhyuck
FanfictionAfter of [It's Okay, Kak..] About him the same but different. he is Marselo Yovanka.. .. 📢WARNING📢 📌 Markhyuck Ship 📌 BXB/HOMO