"Dapet gak?" tanya Victor pada Mahesa.
"Apa?"
"Ck ga usah pura-pura bego nanti bego beneran," kesal Victor.
"Mau dikemanain ini nya? Mau gue kirim lewat wa aja?"
"Gak."
Victor langsung menolak tawaran Mahesa. Kalau semisalnya suara si brengsek masuk ke handphonenya, itu akan merusak isi handphonenya.
"Pinjem hp lo, biar gue kasih langsung aja," ucap Victor.
Mahesa membulatkan matanya dan langsung menyembunyikan handphonenya dari Victor. "Mana boleh! Nggak gak mau gue!"
"Pelit amat sama temen," cibir Victor.
"Lagian jaman udah canggih, gue bisa kirimin file nya ke lo kenapa ribet-ribet harus pake hp gue?" tanya Mahesa.
Victor menghela nafasnya kesal. "Tapi nih Hes gue denger iPhone 14 udah launching di iBox sebelah, niatnya gue mau beliin lo. Tapi karena lo gak mau minjemkn gue hp lo yang itu yaudah deh gak jadi gue beliin. Ngambek gue sama lo, gue duluan!" ucap Victor lalu pergi meninggalkan Mahesa yang sedang termenung.
"Cok gue berubah pikiran deh, nih lo mau pinjem kan? Gue kasih pinjem, balikinnya terserah lo aja mau kapan," ucap Mahesa sambil tertawa pelan.
"Sip makasih," ucap Victor lalu pergi setelah ia mengambil handphone Mahesa.
"Lumayan hp bau."
Mahesa pun pergi untuk pulang kerumahnya. Persaannya sangt bahagia mengetahui dirinya akan segera punya handphone baru.
Kini Victor berniat untuk pergi mengunjungi coffee shop yang ia bangun sendiri. Saat ia mendapatkan banyak karyawan Victor tidak pernah mengunjungi coffee shop nya lagi. Hitung-hitung kontrol dadakan kan ya.
Sesampainya didepan coffee shop miliknya, ia pun masuk dan melihat cukup banyak pelanggan disana. Para karyawan juga bekerja cukup baik sejauh ini. Victor pun memilih untuk datang sebagai pelanggan. Ia duduk di pojok dekat jendela.
"Dipikir-pikir duit udah banyak gini kenapa gue ga pernah ngerasa bahagia ya?" gumam Victor.
Alih-alih memesan minuman atau camilan, Victor malah memilih membuka handphone milik Mahesa untuk mendengarkan pengakuan laki-laki brengsek yang sudah diam-diam berencana buruk pada perempuan yang sebelumnya ia temui di perpustakaan kampus.
"Salah gue denger disini."
Victor mengusap wajahnya sedikit frustasi. Kenapa memikirkan tentang hal tadi siang terjadi bisa membuatnya semarah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOCHROME [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA❗❗] Hanya kisah monochrome seorang laki-laki yang secara tidak sengaja dipertemukan lagi dengan perempuan lain dengan sifat keras kepala khas nya. Pertemuan yang entah itu disengaja atau memang sebuah takdir yang berhasil memb...