Hari ini jadwal kuliah Kara siang, dan itu sangat menguntungkan bagi Kara karena semalam ia hanya tidur 1 jam karena menyelesaikan tugasnya yang menumpuk.
Kini jam masih menunjukkan pukul 8 dan Kara masih tertidur manis di kamar kost nya. Ketika sedang asik menjelajahi mimpi tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan nada dering ponselnya yang berbunyi.
"Ah siapa sih masih pagi juga ganggu mulu," geram Kara sambil berusaha meraih ponselnya dan mengangkat telepon tersebut.
"Halo?" ucap Kara dengan suara khas bangun tidur.
Merasa tidak ada jawaban akhirnya Kara menutup teleponnya dan kembali menutup matanya lagi berniat untuk kembali tidur melanjutkan mimpinya yang sempat terputus.
Namun baru saja merasa beberapa menit tertidur tiba-tiba ponselnya kembali berbunyi, dan itu membuat Kara semakin kesal.
"Ck apaan sih gua baru aja merem lo ngapain nelpon mulu anjrit ngantuk banget ni mata," kesal Kara.
"Anjir Kara ini udah jam 11 lo gak mau kuliah gitu?! Lo kan ada kelas siang!"
Suara yang baru saja keluar dari ponselnya sontak membuat Kara membulatkan matanya dan bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk. Ia langsung melihat jam di ponselnya, dan benar saja jam sudah menunjukkan pukul 11.13 dan itu sudah siang sedangkan Kara belum melakukan rutinitas apapun.
Kara langsung mematikan teleponnya dan bersiap untuk pergi ke kampus. Setelah siap Kara langsung pergi ke kampus dengan berjalan kaki karena memang jarak antara kampus dan tempat kost nya tidak begitu jauh namun tidak juga begitu dekat.
Sesampainya di kampus, Kara langsung disambut oleh ke empat temannya yaitu Gavin, Devano, Amel, dan Cindy.
"Tolol bocah ngebo mulu!" ucap Amel.
"Tau tu bocah gawe nya molor mulu." timpal Gavin.
Amel, Gavin, dan Kara memang sudah berteman sejak SMP, namun saat SMA mereka sempat berpisah karena bosan 3 tahun satu sekolah bahkan satu kelas juga. Namun siapa sangka kini mereka satu universitas, satu fakultas, bahkan satu kelas juga. Entahlah mungkin memang Tuhan ingin pertemanan mereka terus berlanjut.
"Gua tidur telat. Tau sendiri lo tugas gua segimana banyak nya," keluh Kara.
"Ya lo ngapain sambil kerja segala? Secara kehidupan lo udah terjamin tanpa lo kerja, Kar," ucap Cindy.
"Bosen di kost-an mulu Doy." jawab Kara. Cindy memang sering dipanggil dengan sebutan Idoy karena otaknya yang sangat lemot sama seperti tokoh Idoy di sinetron 'Dunia Terbalik'.
Karamel adalah anak tunggal dari pasangan Danial dan Laras. Orang tuanya adalah orang ternama, namun walaupun begitu mereka lebih fokus pada pekerjaan dibanding pada anaknya sendiri. Mereka berpikir bahwa cukup mengirimkan uang setiap minggunya pasti itu sudah lebih dari cukup untuk Kara, padahal sebenarnya bukan itu yang Kara mau. Namun apa boleh buat? Ia tidak bisa mengutarakan hal itu, ia hanya bisa diam dan mencoba untuk melupakan masalah dirinya yang sangat jelas kurang kasih sayang dari orang tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOCHROME [On Going]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA❗❗] Hanya kisah monochrome seorang laki-laki yang secara tidak sengaja dipertemukan lagi dengan perempuan lain dengan sifat keras kepala khas nya. Pertemuan yang entah itu disengaja atau memang sebuah takdir yang berhasil memb...