2

638 68 28
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍇 Ran takut saat

Rindou sedang bersekolah sementara aku di rumah karena kena skorsing lagi karena berkelahi dengan teman sekelasku.

"Ran!" Panggil Asahi.

Aku menghampiri asahi yang baru saja tiba di rumah dan asahi langsung saja menarik tanganku keluar rumah.

"Mau kemana?" Tanyaku.

"Menunjukkan sesuatu untuk ran." Ucap Asahi.

Asahi terus menarik tanganku dan aku hanya menurut saja lagipula aku tidak ada kegiatan di rumah.

"Oh iya ran." Ucap Asahi.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Cuek bener sih." Keluh Asahi.

Aku tidak memperdulikan ucapan asahi dan langsung berlalu pergi menuju ke arah rumah kembali namun asahi kembali menarik tanganku.

"Maaf deh." Ucap Asahi.

Asahi ternyata membawaku menuju sebuah tempat yang paling aku benci di dunia ini.

"Kenapa harus kesini?" Tanyaku.

"Niichan hanya mau agar ran melupakan semua kenangan buruk itu." Ucap Asahi.

"Pulang." Ucapku.

Aku menarik tangan asahi namun asahi hanya diam saja dan aku bersembunyi di kaos asahi karena aku mulai mendengar suara anak kecil berteriak di sekitarku.

"Niichan." Lirihku.

"Iya baiklah ayo pulang maafkan niichan ya karena memaksa ran." Ucap Asahi.

Aku keluar dari kaos asahi dan langsung menariknya menjauh dari tempat itu namun langkahku terhenti.

"Niisan!" Panggil anak kecil berusia enam tahun.

"Akio pergi." Lirihku.

"Niisan tidak sayang adek ya?" Tanya Akio.

"Akio benci niisan." Ucap Akio.

"Argh!" Teriakku.

"RAN!" Panggil Asahi.

Aku merasakan pelukan hangat dari asahi dan aku hanya diam saja karena aku mengingat dengan jelas kematian akio yang disiksa hingga mati oleh ayahku sendiri bahkan itu di depan mataku sendiri lalu tempat ini adalah tempat tinggalku dulu dimana akio tiada di tangan ayah sekaligus kematian ayah karena aku membunuhnya.

✔️ Haitani Ran Twins (oc male reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang