34

6.3K 789 67
                                    

Awas ada typo.



"Sunghoon, ayo bangun Sunghoon"

Sunghoon perlahan-lahan mulai menyadarkan dirinya, menatap ke sampingnya, pemuda itu. Dia sedang tersenyum sambil menatap wajah Sunghoon, mengelus surai Sunghoon dengan lembut hingga Sunghoon terbuai dengan elusan lembut itu.

Heeseung membantu Sunghoon untuk bangun, mengambilkan air hangat kemudian menyerahkannya pada Sunghoon, setelah menegak habis segelas air hangat itu Sunghoon kembali merebahkan tubuhnya.

"Ada yang sakit? Apa kepalamu masih pusing?"

Sunghoon menggeleng lemah, tidak ada tenaga hanya untuk sekedar berbicara, dia hanya ingin istirahat saja sebelum akhirnya sadar jika dirinya masih berada di tempat asing dengan pemuda asing yang berada di sampingnya ini.

Bangun dengan tergesa-gesa, tak mempedulikan kepalanya yang masih terasa pusing itu, tujuannya hanya satu, yaitu pulang ke rumah. Itupun sebelum pemuda yang dia kira dedemit itu menarik lengannya hingga tubuhnya berdempetan dengan tubuh pemuda ini.

"Lepasin gue br*ngs*k!! Lu nggak punya hak buat pegang-pegang gue sembarangan!!"

"Tapi aku punya hak buat ngelarang kamu pergi, sekarang bilang, kamu mau pergi kemana? Kepala kamu masih pusing, nggak usah kabur dari sini"

"I don't care b*tch! Terserah gue mau pergi kemana, itu bukan urusan lu!"

"Didn't I tell you to keep the way you spoke?"
(Bukankah aku sudah bilang untuk menjaga cara bicaramu?)

Bulu kuduk Sunghoon meremang, kenapa pemuda ini suka sekali membuat Sunghoon kesal dan gugup disaat yang bersamaan? Jantungnya tidak kuat ketika pemuda itu mengatakan kalimatnya tadi di samping telinga kiri Sunghoon sambil menggunakan deep voice miliknya.

Plak!

Bugh!

Hari tersial bagi Heeseung, dia sudah mendapat tamparan di pipinya lalu kemudian Sunghoon sudah memukulnya hingga terjatuh ke kasur, wajah Sunghoon merah padam. Entah karena malu atau kesal, itu semua bercampur menjadi satu, Sunghoon mundur perlahan hingga punggungnya menabrak pintu kamar Heeseung.

"Take that you f*cking dumb creature! I hate you!!"

Sunghoon membuka pintu kamar lalu berlari keluar, tak peduli pada pemuda aneh itu, yang ia inginkan hanyalah pulang ke rumah. Tapi, pemuda itu seperti tidak membiarkan Sunghoon pergi dari pondok ini.

Sret

Grep!

"You can't go anywhere sweety"

Sunghoon takut, pemuda di hadapannya benar-benar menyeramkan, kenapa dirinya tidak membiarkan Sunghoon pergi dari sini? Ini bukanlah tempatnya, dia tidak tinggal disini. Dia ingin pulang, tapi rasanya seperti deja vu, dirinya seperti pernah mengalami hal serupa juga, dengan pemuda yang wajahnya sama persis seperti pemuda di hadapannya ini.

"Lepasin gue! Gue bilang lepasin baj*ngan!!"

"Nggak akan pernah!"

Sunghoon takut, tangannya gemetaran hebat, cengkraman tangan Heeseung juga semakin menguat hingga membuat lengan Sunghoon semakin kesakitan.

"Please, lepasin gue hiks, ini sakit" seakan menulikan pendengarannya, Heeseung membanting tubuh Sunghoon ke sofa, tubuh Sunghoon terasa sakit ketika dibanting ke arah sofa. Sontak ia menatap ke arah pemuda itu, pupil matanya berubah menjadi warna emas. Mendekatkan wajahnya ke telinga kiri Sunghoon dan mulai berbisik.

My Luna//Jaywon Ft. HeehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang