~H a p p y R e a d i n g~
Ketika sedang jatuh cinta, dua pasang kekasih memiliki perasaan yang begitu bahagia dan menyenangkan. Bahkan terkadang 'dunia seakan milik berdua', ungkapan ini kerap ditujukan pada orang yang jatuh cinta. Tetapi itu bagi dua orang yang saling mencintai, berbeda dengan dirinya.Aya fokus melihat ponsel membaca suatu artikel online. Lea di sebelahnya memandang curi ke arah ponsel sahabatnya, ia menyipitkan mata dan menatap tajam tulisan tersebut.
“Gombalan maut,” gumam Lea.
“Aku rela dipenjara asalkan pelanggarannya karena mencintaimu,” Lea membaca tulisan di ponsel Aya, “Iyuuuu!!!” soraknya.
“Aya buat apa kamu searching begituan, jijay bangat!”
Aya menatap tajam ke arah Lea, “Berisik Le, kamu juga ngapain ngintip,” Aya mematikan layar ponselnya.
“Jangan bilang kamu mau gombalin pak Ayub?”
Aya mencebikkan bibirnya. “Coklat apaan tuh?” tanyanya melirik sebatang coklat berbungkus warna silver.
Lea menampilkan deretan giginya, “Valentine day,” ujarnya.
“Dikasih sama Reihan,” lanjut Lea.
Aya menganggukkan kepalanya paham, “Maaf, Aya gak merayakan,”
Lea terkekeh mendengarnya, gadis itu merapikan rambutnya. “Bilang aja gak ada yang ngasih,” ledeknya.
Aya memutar bola mata jengah, “Ngapain juga berharap ada yang kasih coklat.” ia mengambil satu lembar kertas dalam kantung bajunya.
“Selagi duit jajan masih lancar dikasih bunda, Aya bisa beli sendiri,” ujarnya diakhiri kekehan kecil.
Lea mendengarnya reflek menepuk pelan tangan sahabatnya. “Enak banget sih anak kelas sepuluh dan sebelas,” celetuknya.
Aya memutar tubuhnya menghadap Lea, ia mengernyit bingung dan mengakat sebelah aslinya seakan-akan bertanya kenapa.
“Mereka bakal camping,” Lea menampilkan wajah mata berkaca-kaca. “Aku pengen ikut camping, tapi kita anak kelas dua belas gak boleh dan gak diijinin!”
Lea berteriak frustasi, “Kenapa sih Ya, disaat kita udah mau go dari sekolah baru diadain acara camping,”
Aya mengedikan bahu tidak tahu, “Ya mana Aya tau, tanya sana sama orang yang ngusulin camping,”
“Aya pasti disaat kita udah lulus dan beberapa tahun kemudian pasti sekolah kita bakal glow up,” ujar Lea dengan begitu semangat menghayal. Ini mungkin efeknya tadi melihat seseorang memposting Vidio tentang sekolah.
“Menurut kamu sekolah kita bagus gak?” tanya Aya.
Lea mengernyit bingung, ia memandang kelasnya. Fasilitas lengkap bahkan ada ac pendingin ruangan. “Bagus banget!”
Paham akan maksud pertanyaan Aya membuat Lea memberangus kesal, “Tapi nanti pasti lebih bagus lagi,”
Aya tersenyum, “Bukannya itu bagus ya kalau sekolah kita lebih baik lagi,”
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinata Ayana [On Going]
Teen FictionAya gadis cantik yang berhijab menyukai seorang lelaki idaman. Dia ialah Ayub, lelaki Soleh dan seorang guru agama yang mengajar di SMA Satu Bangsa. Aya dan Ayub bagaikan bumi dan langit, yang memiliki banyak perbedaan. Ayub yang Soleh rajin sholat...