Five

3.1K 361 102
                                    




_

_

_

_

_


Tepat hari ini menjadi hari terakhir untuk Ten dan Johnny melakukan pendekatan seperti yang disarankan pada awalnya. Selama 2 minggu itu pula, semua hal berjalan cukup baik.

Ten menemani Johnny berkeliling mansion, taman, kolam secara berulang ulang, Ten membantu Johnny makan, mengobrol dan hal lainnya. Setelah kejadian Johnny yang kurang sehat memeluknya sore itu, tidak ada lagi kedekatan intens lainnya yang mirip seperti itu.

Beruntungnya, mereka tidak terlalu canggung lagi seperti di awal pendekatan.

Dalam 3 hari berturut turut, Ten pernah tidak datang ke mansion karena ia jatuh sakit. Semuanya berjalan tidak semulus yang diharapkan.

"Aku pulang, terimakasih sudah memberiku kesempatan datang ke mansion anda, Tuan"
pamit Ten pada Ji Cheol sebelum ia melangkah keluar mansion.

Sebelum Ji Cheol, Ten sudah pamit lebih dulu pada Johnny. Setelahnya ia sekarang pamit dengan Ibu dan Ayah Johnny.

Ten membungkuk pada kedua orangtua itu lalu melangkahkan kakinya untuk pulang diantar oleh supir keluarga Seo.

Sesampainya Ten di rumah, seperti biasa tidak ada yang berubah. Sunyi dan tentu Ayahnya masih bekerja. Ia pun masuk ke kamar dan tidur selama beberapa saat.

***

2 hari berlalu,

Pagi hari Ten yang memang sudah setengah terbangun dikejutkan dengan teriakan Angela. Ten mengerutkan keningnya lalu menutup wajah dengan bantal.

Teriakan yang terdengar bahagia.

Tok tok tok

"Ten, bangunlah. Ada sesuatu yang datang untukmu"
panggil Riyo dari luar kamar Ten.

Ten semakin menenggelamkan kepalanya di bantal, ia tidak terlalu tertarik dengan sesuatu yang dimaksud Ayahnya itu.

"Ten"
panggil Riyo lagi.

Karena terlalu muak dengan kehebohan di luar, Ten pun mau tidak mau memaksakan kemalasan tubuhnya untuk beranjak dari tempat tidur.

Setelah keluar, Riyo langsung menyodorkan sebuah amplop yang tampak elegan, mewah dan berwarna hitam pada Ten.

Awalnya Ten tidak tahu apa maksudnya, tetapi ia lanjut membukanya. Ten memperhatikan isi surat itu pelan pelan meski dalam keadaan mata setengah berat.

Dan benarlah, ia melihat disana ada tanda tangan Johnny berukuran besar dengan tinta hitam. Surat itu berisikan keputusan Johnny dan keluarga Seo itu sendiri resmi menerima sekaligus menjadikan Ten sebagai calon suami Johnny dan menantu tunggal di keluarga mereka.

Ten tampak melotot, ia merasa bahwa ini hanya khayalan dan masih berada dalam mimpi.
"Apa?! Tunggu...

Ia membalik balikkan amplop dan surat yang masih ia pegang, memastikan bahwa itu tidak palsu atau hanya tipuan.

"Ten, kau berhasil!"
teriak Angela antusias sambil memeluk Ten.

Ten menatap tidak suka dengan respon Angela.

Disana mereka semua memperhatikan Ten yang tidak terlalu antusias seperti Angela melainkan respon wajah terkejut dan masih belum percaya.

"Malam ini, Tuan Johnny dan keluarga Seo akan datang kemari, Tuan. Mereka juga bilang akan melangsungkan pernikahan ini sekitar 3 hari lagi"

NOT CINDERELLA [JOHNTEN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang