Six

3K 388 131
                                    




_

_

_

_

_



Lima bulan kemudian.

"hyung, setelah ini apa yang ingin kau lakukan?"
tanya Ten yang sedang memasang sheet mask di wajah Johnny.

"Belum tau"
balas Johnny yang sedang memejamkan matanya.

"Belum tau?"
bingung Ten.

"Hm...."
Balas Johnny.

Ten hanya mengangguk pelan, tangannya masih sibuk memperbaiki letak sheet mask di wajah Johnny.

"Selesai"
ucap Ten setelah memperbaiki letak sheet mask Johnny. Dengan itu Ten kembali berbaring di samping Johnny lalu memeluk tubuh jangkung itu.

Hari hari berlalu, Johnny dan Ten menjadi saling menyayangi. Terlebih lagi Ten yang setiap saat semakin menunjukkan afeksinya pada Johnny, seperti memeluk, mencium bibir dan memanjakan Johnny.

Selama beberapa bulan belakangan, Ten selalu mencari apa yang cocok untuk dilakukan. Ia berusaha membuat Johnny tidak stres dengan keadaannya yang buta.

Mereka pun berhasil pergi liburan sekitar 3 bulan lalu, meskipun hanya berlangsung 4 hari tapi itu sangat berkesan. Liburan yang mereka lakukan pun sederhana, dengan cara camping di sebuah bukit. Tentu bukan hanya mereka berdua, ada 5 pengawal dan 2 pelayan yang ikut dengan mereka. Setiap malam itu mereka tidur dalam kemah saling menghangatkan, duduk di dekat api unggun, merasakan angin malam, cuaca dingin, memakan makanan seadanya layaknya orang orang yang sedang survival. Hal hal seperti ini sangat disenangi oleh Johnny, tentu saja Ten juga tidak terkejut lagi dengan kegiatan semacam itu.

Tidak jarang mereka berdua berenang bersama di kolam renang mansion. Menurut Ten, meskipun dalam keadaan buta Johnny cukup aktif. Ia semakin tidak heran betapa banyaknya momen atau langkah yang sudah di tempuh Johnny saat masih bisa melihat.

"Hyung, aku akan melepaskannya"
ucap Ten beranjak untuk duduk lalu melepas sheet mask Johnny sesuai aturan waktu pemakaian. Setelah melepas mask itu, Ten menepuk nepuk pelan wajah Johnny.

Cup

Ten mencuri satu kecupan di bibir Johnny sebagai tanda mengakhiri usapannya. Johnny tersenyum merespon bahwa ia sangat menerima tindakan Ten.

Jika dijelaskan, tidak mudah merawat Johnny sampai sejauh ini. Di tambah jari jari tangannya yang belum sembuh total dan masih dalam perawatan membuat Ten harus ekstra hati hati bagaimana ia mengondisikan pergerakannya.

Tiba tiba Ten melihat layar ponselnya hidup mati secara bergantian menandakan setel alarm note pengingatnya muncul dan itu tanpa suara. Ten tidak sengaja membuat ponselnya dalam mode silent. Ia pun meraih ponselnya dan melihat.

"Astaga aku lupa,
gumam Ten.

"hyung, ternyata aku ada jadwal menemui dokter Minseok di rumah sakit hari ini, aku lupa"
ucap Ten pada Johnny.

"Kalau begitu pergilah, seperti biasa beritahu aku perkembangannya"
balas Johnny sambil tersenyum.

"Baik, hyung"

"Ten"
Panggil Johnny lagi saat akan beranjak dari tempat tidur.

"Ya?"

Johnny mengulurkan sedikit tangannya. Ten yang melihat itu langsung tersenyum dan segera meletakkan pipinya di telapak tangan Johnny yang sudah terbuka.

Johnny mengusap pipi Ten lalu ibu jarinya meraba bibir Ten, dengan perlahan mempertemukan bibir mereka dan saling memberikan lumatan lembut.

"Hati hati"
ucap Johnny setelah tautan itu berakhir.

NOT CINDERELLA [JOHNTEN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang