Jujur, Genang tidak pernah melihat seseorang berjalan dengan cara dipongah-pongah kan sampai mirip seperti orang pincang; yang membuat siapa saja jengah seketika. Terlebih ketika cengiran konyol terbit dibibirnya.
Genang nggak tahu Jordan beneran pincang atau hanya sekedar dipincang-pincangkan. Tapi itu terlihat agak... aneh??!?!?!?!?
Genang akhirnya memutuskan untuk mendekati Jordan dengan wajah menahan malu saat tangan pemuda itu terangkat dan melambai ke arahnya. "..Lo ngapain jalan kaya gitu?"
"Pincang apa gimana?"
Dengan tingkat kepedean yang hampir 100%, Jordan bertolak pinggang dengan wajah terangkat, berpose seolah dirinya adalah model yang sedang melakukan photoshoot.
"Gak waras lo ya,"
"Kok nggak waras sih?" Jordan mengubah posenya menjadi lebih normal. "Bukannya ini gaya jalan orang slengean kaya yang lo bilang kemarin?"
Butuh waktu tiga detik untuk membuat Genang paham dan tertawa keras sampai-sampai membuat banyak orang melirik ke arah mereka.
Sementara Genang tertawa lepas, Jordan diam-diam menarik kedua sudut bibirnya keatas. "Lo puas banget ya.."
"Ya abisnya lo nggak jelas banget?!?" balas Genang ketika tawanya hampir mereda. "Masa jalan orang slengean begitu?!"
"Dapet info dari mana coba,"
"Kata temen gue orang slengean tuh jalannya begitu,"
"yA TRUS LO PERCAYA?" tanya Genang tak habis pikir.
Dan bodohnya, Jordan mengangguk.
"Demi Tuhan, Jordan. Lo kelas dua belas, Tujuh belas jalan delapan belas tahun. Masa gampang banget dibegoin, sih?!"
Jordan diam-diam tersenyum. "Lo kayanya tau banyak tentang gue ya.."
"..Hah?"
"Tapi ada kesalahan. Harusnya gue delapan belas jalan sembilan belas tahun."
"Kok?" Rasa kesal Genang kini sudah lenyap, hilang entah kemana dan digantikan dengan rasa penasaran.
"Gue telat masuk sd setahun."
Genang mengangguk. "Kirain gak naik kelas."
"Emang kenapa kalo nggak naik kelas?"
"Ya gak papa,"
"Lo nggak suka cowok yang lebih tua?"
Genang melirik Jordan singkat, tetapi tidak menjawab. Dia kembali menarik sepedanya ke arah Gerbang sekolah.
"Pertanyaan lo nggak bisa apa jauh-jauh dari hal-hal begituan?" tanya Genang saat sudah lumayan jauh dari Jordan.
Jordan yang awalnya mengira Genang tidak ingin memperpanjang obrolan mereka kini mulai mendekat. Tetapi kali ini, dengan cara jalan yang 'normal.'
"Emangnya kenapa?" tanya Jordan ketika sampai disamping Genang.
Genang mengangkat alisnya. Dia mendengus samar sebelum kembali bertanya. "Emang kalo udah pacaran lo mau ngapain sih, kayanya ngebet banget."
Seketika Jordan terdiam. Berpikir sebentar sebelum beberapa detik kemudian tersentak dengan senyum mengembang. "OHHHHHHHH, iNI LO NANYA rENCANA KITA PAS UDAH PACARAN giTu maksudnya?"
Genang memutar bola matanya diikuti dengan dengusan kasar. Bahkan disaat dia ngasih sarkas pun Jordan masih bisa mikir kesana?!
Genang tak habis pikir.
Ben Jordan benar-benar aneh.
100% aneh.
.
.
.
.
.
A/N: ada yang nonton semantic error?
kalau kalian kepo gimana gambaran Genang-Jordan versi real... aku rasa.. kira-kira kaya mereka deh :>>>
senior usil yang demen banget jailin / gangguin adik tingkat / adik kelasnya.
bedanya, Genang nggak bertopi dan dia masih masuk ke dalam jajaran murid malas. nggak kaya Sangwu😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Spectrum of love
Jugendliteratur[BL STORY] Ben Jordan & Genang Arfito. WARNING: Mengandung kata-kata kasar.