Sad statement

73 8 0
                                    

"Dengar sini ya. Ujian nanti lo harus
dapetin nilai yang tinggi. Pokoknya gue enggak mau tau apa yang perlu lo lakukan yang penting lo harus dapat A"

"Kata lo kan mau bantuin aku, mau merubah hidup kita jadi lebih baik. Masa dapetin nilai tinggi aja susah. Kalau yang begitu lo enggak bisa, emang gue udah buntu memikirkan untuk apa lo hidup"

Kata-kata yang diucapkan kak Aeri kemarin bermain-main di dalam kepalanya sehingga membuatkannya tidak fokus kepada apa yang gurunya ajari di depan.

・・・・・

Masih tinggal beberapa minggu lagi sebelum hari ujian tiba.

Doyoung berusaha sangat keras. Dia mengulangkaji di setiap masanya yang terluang. Dia mempunyai tekad yang sangat besar untuk mendapatkan nilai yang tinggi dalam ujiannya.

Tetapi Doyoung tetaplah Doyoung. Walau dirinya sangat sibuk, dia tetap juga bekerja seperti hari biasa.

Dia akan bekerja seperti kebiasaannya dan dia akan mengulangkaji sebaik sahaja pulang dari kerja. Dia akan mengulangkaji sehingga lewat malam pada setiap hari. Hal ini sedikit sebanyak menjejaskan kesihatannya.

Keadaan kesihatannya juga semakin memburuk. Dia sering kali kesesakan nafas yang jelas ii saja mengganggu pekerjaannya sehari-hari. Belum juga rasa sakit di dada yang secara tiba-tiba menyerang dirinya. Tidurnya juga terganggu akibat rasa nyeri di dadanya.

Apakah orang lain yang perlu dipersalahkan. Nyatanya tidak. Sudah jelas di sini bahawa dia sendiri yang bersalah. Dengan keadaannya yang sakit seperti ini masih juga dipaksa untuk bekerja.

Doyoung bekerja bukan karna mau mendapatkan uang semata-mata tetapi dia bekerja karna mau mendapatkan uang untuk melakukan terapi kankernya.

Dia bisa aja menerima tawaran Chanyeol hyung yang diberikan kepadanya tetapi dia menolak keras ii tawaran itu.

Doyoung seorang anak yang tidak suka terhutang budi. Jika dia maukan sesuatu, dia akan berusaha sendiri untuk mendapatkannya. Dirinya sudah terbiasa dengan semua ini karna sedari kecil lagi dia sudah diajar oleh kedua orang tuanya untuk tidak membebankan orang lain.

Walau apapun yang terjadi, dia tidak akan sekali-kali meminta dari orang lain. Selagi dia mempunyai kekuatan untuk bekerja, akan dia lakukan.

Dia sentiasa berkata pada dirinya sendiri "Aku harus bekerja selagi aku bisa. Aku enggak boleh meminta dari yang lain. Masih ramai yang enggak bisa bekerja seperti aku jadi aku harus bersyukur karna tubuhku masih diberikan kekuatan"

Memikirkan masih ramai orang diluar sana yang tidak bernasib baik seperti dirinya membuatkan dia mau untuk berusaha lebih keras.

・・・・・

Hari Ujian

Doyoung sulit untuk menjawab semua soalan. Otaknya seolah-olah gagal berfungsi ketika itu. Dipaksa otaknya untuk berfikir tetapi tetap juga tidak membuahkan hasil.

Dan ada satu perkara yang benar-benar mengganggunya dan membuatkannya hilang fokus secara keseluruhannya.

Sakit yang dirasainya. Ya rasa nyeri di bahagian dada menyerangnya secara tiba-tiba sewaktu dia sedang menjawab ujian.

Diremas dadanya, ditepuk dadanya berulang-ulang kali untuk mengurangkan rasa sakit tapi ianya tidak berkurang sama sekali.

Terpaksalah dia menahan rasa sakit selama beberapa jam.

Merasakan seperti ada sesuatu yang mau keluar dari teggoroknya, menyebabkan dia terpaksa pergi ke toilet.

Awalnya dia tidak diberikan keizinan untuk keluar tetapi melihat wajahnya yang sedikit pucat, membuatkan gurunya berasa kasihan dan akhirnya membenarkannya untuk keluar.

SEMESTA  ❥  Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang