Incident

182 10 1
                                    

"inikan lagi hari cuti.Ayuh kita pergi jalan ii.Lagian adek lagi pengen jalan ii sama mama sama papa.Aneh banget kan adek ? Tiba ii aja pengen jalan bareng."

"Kamu mau jalan ii kemana ?"

"Adek juga enggak tau.Terserah deh.Kemana aja adek ikut"

"Ya udah.Kalau gitu ntar sore kita pergi ya"

"Okay"

Doyoung bergerak menuju ke kamar untuk beristirehat seketika sementara menunggu sore.

・・・・・

"Mama kok cantik banget ?? Kita kan mau pergi jalan ii aja, bukannya mau
pergi red carpet"

"Cantik ya ?? Hahaha mama pakai cantik ii karna nanti mama mau pergi ke satu tempat istimewa.

"Ohh"

Doyoung hanya mengangguk meskipun dia tidak begitu mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh mamanya sebentar tadi.

Mereka pun bergerak masuk ke dalam mobil dan seterusnya meninggalkan perkarangan rumah.

"Mama tadi aku ngak ngerti sih apa yang mama katakan"

"Nanti mama mau pergi ke satu tempat istimewa"

"Emangnya mama mau kemana ? Aku boleh ikut enggak ?"

"Mama jugak kurang pasti tapi apa yang mama tau, tempat itu cantik banget. Penuh dengan bunga ii dan permandangannya sangat indah"

"Wahhh !!! Aku mau ikut boleh enggak ma ?"

"Enggak boleh sayang, kamu enggak boleh ikut mama. Mama mau perginya sama papa aja. Kamu enggak boleh ikut. Kamu ngerti kan"

"Ihhh kok aku enggak bisa ikut sih. Emangnya kalian mau kemana ?
Kok enggak ngajak aku sekali sih ?"

Pertanyaan Doyoung tidak dijawab karna...

BRAKKK !!!

Mobil yang dinaiki mereka dirempuh oleh sebuah kereta yang ketika itu memecut laju melanggar lampu isyarat.

Dalam masa beberapa detik, mobil mereka berada di tengah jalan dalam keadaan terbalik.

"Eunghh"

Doyoung membuka mata. Dia merasa sakit yang luar biasa di bahagian kepala akibat terhantuk terlalu kuat pada cermin tingkap mobil.

Doyoung bangun dengan segera setelah menyedari apa yang sedang berlaku tapi keadaannya sekarang membataskan pergerakannya. Kepalanya dilumuri darah, dahinya tidak henti ii mengalirkan darah. Tidak lupa juga badan dan mukanya yang dipenuhi luka.

"Mah ?? Paa ?? Kalian dimana ?"

Badan doyoung membeku tatkala melihat sekujur tubuh terbaring di tepi jalan dengan keadaan yang berlumuran darah.

Doyoung segera mendekati sosok itu.

"Ma, hiks maa"

Doyoung memandang papanya yang terbaring tidak jauh dari mamanya. Keadaan papanya juga sama seperti keadaan mama. Penuh dengan lumuran darah di bahagian kepala dan tubuh.

"Paa"

Doyoung menatap papanya dengan penuh kesedihan

Orang ii yang berada disitu segera menghampiri mereka bertiga untuk memberikan pertolongan. Ada juga yang menghubungi ambulans.

"Maa. Hiks bangun maa"

"Do...doyoung, kamu ja..jangan nakal ya. Jangan susahin kakak. Tolong jaga kakak ya. Maaf, mama dan papa ngak bisa nemenin kamu sama kakak lagi selepas ini. Jaga diri ya"

SEMESTA  ❥  Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang