Bagian 3

127 11 0
                                    

"Jangan pernah merasa hampa ketika orang yang kamu sukai menolakmu karena tidak semua orang cukup pintar untuk menghargaimu."

Aqeela : "haiii, jangann cuek-cuek gituu dongg mukaa nyaaa"

??? : "siapa lo ngatur-ngatur gue?"

Aqeela : "calon pacarr"

??? : (menatap aqeela lebih dekat dengan tatapan maut nya)

??? : "JANGAN MIMPI"

??? : "sebaik nya lo bagun deh dari mimpii lo itu, karna itu ga akan terjadi"

??? : "ELLO GA AKAN PERNAH JADI PACAR GUE!!"(??? pun meninggalkan aqeela sendirian)

Aqeela : (mencernakan semua perkataan ???)

Aqeela : "kenapa yaa dia bisa semarah ituu?gue kan cuman pengen ngikutin apa kata hati guee,emangg guee salahh yaaa??omongannya diaa ternyataa sepedess dann sesakitt inii yaaa,oiyaaa guee koo baruu liat diaa yaa,atau jangan jangan dia murid baruuu???"

Aqeela : "ishhh guee apaa-apaan sii msaa baruu digituin doangg udah mauu nyerahh gituu ajaaa"

Aqeela: "xhemm...bukan AQEELA namanya kalauu ga bisaa dapetin hatinya Ka rassyaaa"

(dan aqeela pun menuju kearah pulang)

*skip besok pagi

Pagi ini ,hujan masih mengguyur jalanan kota Jakarta. Genangan air dimana - mana. Terutama di penghujung bulan desember ini. Aqeela mengeratkan jaketnya. Udara dingin pagi ini seperti menusuk kulit aqeela.

Suasana koridor masih sepi. Hanya beberapa siswa yang berlalu - lalang. Aqeela masuk ke kelas, lalu menyimpan tasnya di bangku. Sepertinya Saski-  dan teman sebangkunya sudah datang melihat ada tas yang tergeletak di samping bangkunya.

Ia menatap sekeliling kelas, hanya ada beberapa Orang. Sisanya ada yang belum datang ataupun diluar kelas. Sudah biasa.

Bosan dikelas harus berbuat apa, aqeela memutuskan untuk pergi ke perpustakaan yang terletak di lantai dua. Tempatnya strategis, berada di tengah-tengah antara gedung IPA dan IPS.

Sampai disana, aqeela mencari novel yang selama ini ia tunggu. Ia mendengus, begitu melihat novel itu terletak dilemari atas. Bagaimana mungkin ia sampai.

Sebuah tangan kekar berhasil meraih buku itu saat aqeela masih sibuk dengan pikirannya. Baru saja ia akan memprotes tapi diurungkan begitu Orang itu memberikannya.

"Pendek."Guman Orang itu pelan. Tapi aqeela berhasil mendengarnya." Apa lo bilang!" Matanya

Bukannya membela, orang itu malah megangkat bahu nya acuh,lalu pergi ke luar perpustakaan...














Nexttt gaaa??
Pngenn nextt tpiii magerr soalnyaaa pembacaaaa gelapp semuaaa,ehhh tapiii gapapaa.hhaaaa

MENYERAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang