Banyak yang terkejut dan mematung melihat Mike saat Alec mengenal kannya Mike yang malang ikut bingung dengan reaksi orang orang yang melihat nya memang nya ia hantu atau apa, Mike mendekati Alec.
"Wajahku apa terlihat seperti hantu ya, kenapa mereka sampai seterkejut itu?"
"Wajah mu familiar dengan seseorang"
"Siapa?"
Bisik nya ia jadi penasaran.
"Nanti kau akan tahu setelah pindah ke apartemen ku"
Mike masih penasaran, mereka diam diam melirik Mike yang sedang bersama Malik mereka benar benar terlihat seperti papa dan anak, hati Maryse sedih ia melihat Magnus didalam Mike meski Mike terlihat lebih muda mungkin seumuran Alec daripada Magnus.
"Bagaimana bisa ia jatuh Mike, aku sudah bilang hati hati bukan kau bilang kau sudah biasa mengurus anak balita"
"Aku....aku sedang membuat susu"
Mike menenangkan Malik yang masih menangis dengan kasar Alec mengambil Malik dari gendongan nya meninggal Mike yang mematung, ia menyerahkan botol susu kepada Alec yang memangku Malik yang sudah terdiam.
"Maaf....aku janji tidak akan terjadi lagi"
Suara Mike lesu.
"Jika sampai terjadi kesalahan lagi segera hengkang dari apartemen ini"
Pikiran Mike sedikit terganggu ia sulit berkosentrasi saat tahu mengenai Magnus dan melihat wajah nya, ia merasa ia dipekerja kan karena wajah nya dan ia mengerti sekarang mengapa keluarg Alec dan teman teman nya terkejut saat ia diperkenal kan.
"Alec aku akan membawa Malik jalan jalan"
Alec hanya berdehem sepertinya Alec masih marah dengannya, ditaman Mike bermain bersama Malik memang wajah Malik terlihat seperti wajah Magnus.
"Apa aku harus mengundurkan diri saja?"
"Ya, sebaiknya begitu"
Mike terkejut dan berbalik Jace menatapnya tidak suka.
"Aku yakin kau hanya memanfaatkan kebaikan Alec dan wajah mu, kau membuat ku muak"
"Aku tidak pernah....."
Jace mendorong nya namun reflek Mike melindungi Malik membuat sikunya terluka, Mike hendak bangkit membalas namun Jace keburu pergi Mike memukul tanah rahang nya mengeras.
Mumpung Malik tidur Mike melanjut kan pekerjaan sampingannya ia sangat serius hingga tidak sadar Alec masuk.
"Lengan kirimu kenapa?"
Mike terkejut ia segera bangkit berbalik menyembunyikan lengan nya yang terbalut perban.
"Terjatuh saat mengejar Malik"
"Kau sudah sebesar ini masih jatuh saat berlari"
Wajah Mike menoleh datar
"Aku juga manusia tentu aku akan jatuh kalau tersandung"
"Apa yang kau lakukan?"
"Membuat novel siapa tahu aku bisa menjadi penulis sebagai sampingan"
Alec mendekat sangat dekat bahkan wajah.
"Ada yang mau aku tanyakan, Alec"
"Apa?"
"Kenapa kau menerima ku, apa karena aku mirip Magnus dan kenapa Jace membenci ku?"
Alec diam mata mereka bertaut lalu Alec berbalik dan pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Mike, Mike terdiam ia menyudahi pekerjaan dan menutup laptop menghampiri boks bayi dimana Malik terlelap.
"Seperti nya itu alasan ayah mu memperkerjakan aku sayang nya aku bukan papa mu"
Mike duduk di sofa dekat boks bayi ia melamun hingga tanpa sadar ia terlelap ia sangat lelah, hingga ia terbangun mendengar tangis Malik namun ia terkejut ia tidak di sofa tapi kamar nya di tempat tidur Mike berlari kekamar bayi namun disana sudah ada Alec yang menenang lalu mengembalikan Malik ke dalam boks bayi.
"Kau sudah bangun, maaf aku terpaksa memindahkan mu kekamar mu kau tidak sehat aku tidak mau Malik ikut sakit"
Memang Mike merasa tidak enak pada tubuhnya ditambah ngilu di lengan nya.
"Maaf, aku juga tidak ingin Malik sakit"
Mike hendak kembali ke kamarnya namun ia mendengar bel pintu dan segera berjalan ke pintu.
"Nyonya silakan masuk"
"Dimana Alec?"
"Di kamar Malik, nyonya"
Mike menutup pintu Maryse langsung menemui Alec entah apa yang mereka perbincang kan itu bukan urusan Mike hingga saat Mike setelah menyajikan minuman untuk Maryse ia langsung pergi mereka berbincang sambil berbisik.
"Alec, Jace mengatakan hal buruk mengenai Mike ia takut Mike hanya memanfaatkan mu saja"
"Aku ragu, ibu ia memang memiliki wajah yang sama namun itu tidak membuatku akan melupakan Magnus tidak seorang pun pantas dan Mike tidak tahu apapun tentang Magnus bahkan ia tidak tahu wajah nya bagaimana ia memanfaat kan wajah nya"
Maryse terdiam memang benar apa yang di katakan Alec.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Magnus, Alec (End)
Randomdunia Alec runtuh ia memeluk tubuh Magnus tanpa cahaya kehidupan dimata nya.